Loura, salah satu kecamatan di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyimpan beberapa tempat yang memiliki daya tarik yang luar biasa. Tak berlebihan jika disebut sebagai surga kecil di ujung timur Indonesia.
Terdapat tiga lokasi unggulan yang menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Keindahan alamnya begitu memukau, menghadirkan suasana damai dan magis yang jarang ditemukan di tempat lain.
Saat menapakkan kaki di sana, siapa pun akan merasa seolah sedang berbincang dengan semesta, angin yang lembut, panorama yang tenang, dan atmosfer yang menyentuh batin.
Berikut tiga tempat paling memesona di Loura yang patut dikunjungi:
1. Pantai Mananga Aba
Dikenal juga sebagai “Pantai Kita”, Mananga Aba merupakan salah satu pantai terindah di Sumba Barat Daya. Hamparan pasir putih yang halus membentang luas, berpadu dengan laut biru jernih yang menyejukkan mata.
Di sore hari, matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat menciptakan semburat warna emas yang memukau. Pantai ini tidak hanya menawarkan panorama yang eksotis, tetapi juga ketenangan yang menenangkan jiwa.
2. Bukit Lendo Nagara
Bagi pecinta lanskap perbukitan, Bukit Lendo Nagara adalah tempat yang wajib dikunjungi. Dari puncaknya, pengunjung bisa menyaksikan hamparan padang rumput hijau yang luas, dengan siluet pohon-pohon lontar yang berdiri gagah.
Saat musim hujan, bukit ini berubah menjadi karpet hijau yang memanjakan mata, sedangkan di musim kemarau, ia memunculkan warna keemasan yang eksotik. Di pagi hari, kabut tipis menyelimuti kawasan ini, memberikan sensasi seperti berada di negeri dongeng.
3. Kampung Situs Adat Loura
Bukan hanya keindahan alam, Loura juga menawarkan kekayaan budaya melalui kampung-kampung adatnya. Salah satunya adalah Kampung Situs Adat yang masih mempertahankan rumah-rumah tradisional, batu-batu megalitikum, serta ritual adat yang diwariskan turun-temurun.
Tempat ini menjadi jendela untuk memahami kearifan lokal masyarakat Sumba, bagaimana mereka hidup selaras dengan alam, menjaga nilai-nilai leluhur, dan membingkai kehidupan dengan tradisi yang kuat.Mengunjungi kampung adat bukan sekadar wisata, tetapi juga sebuah pengalaman spiritual dan sejarah.
Perlu Dikembangkan demi Kesejahteraan Warga.
Meski memiliki potensi yang besar, ketiga destinasi wisata ini masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pelaku pariwisata.
Penataan kawasan, pembangunan infrastruktur pendukung, serta pelatihan bagi masyarakat lokal sangat diperlukan agar pariwisata tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga sumber penghidupan.
Dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat, wisata di Loura bisa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat.
Masyarakat lokal dapat diberdayakan sebagai pemandu wisata, pengelola homestay, pelaku ekonomi kreatif, hingga penjaga kelestarian lingkungan.
Loura bukan saja menyimpan tempat-tempat indah, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang utuh. Keindahan, ketenangan, dan kearifan lokal.
Jika dikelola dengan baik, ketiga magnet wisata ini dapat menjadi kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat, sekaligus menjaga warisan alam dan budaya Sumba untuk generasi mendatang.***