Di tempat yang gelap Lyn membuka matanya, dia terbangun dari rerumputan di tengah hutan. Lyn mengedarkan mata nya bingung melihat sekitar, tidak ada penerang sama sekali kecuali sinar bulan. Lyn melihat ada banyak ilalang yang tumbuh menjulang sangat tinggi, bahkan panjang nya bisa melebihi tinggi badan nya. di sana juga terdapat pohon-pohon jati tinggi dan besar, sangat sunyi dan tidak ada suara sama sekali. hanya ada hembusan angin yang membuat ranting-ranting pohon bergesekan.
Lyn segera berdiri dari duduk nya. dia merasa aneh dengan tubuh nya langsung melihat tubuhnya, dia sangat heran saat melihat gaun putih yang menempel di tubuh nya. gaun yang sangat indah dan mewah. walau hanya polosan tapi gaun itu sangat panjang dan menarik di mata nya. Lyn memutar-mutar tubuh nya, melihat secara inci setiap helai yang dia gunakan saat ini.
dia bingung, dia melihat sekitar lagi, tidak ada siapa-siapa yang terlihat. dia memutuskan untuk berjalan ke sebrang, melewati ilalang tinggi yang ada di sana. dengan kaki tanpa alas Lyn menyusuri nya sampai pada satu rumah kecil di tengah hutan. Lyn melihat keluarga nya di sana.
dia ingin mendekati mereka tapi langkah nya terhenti saat melihat tubuh nya yang sudah berbaring di sana. tidak ada yang peduli dengan jasad nya di sana. mereka hanya diam seperti tidak melihat apa-apa. sekarang dia tau, dia sudah tiada. ini hanya arwah nya. jasad nya tidak di perlakukan baik di depan mata nya.
Lyn yang tidak sanggup melihat nya lari acak ke semak-semak. dia menerobos semuanya walau kaki nya yang tertancap duri-duri. tidak ada rasa sakit yang dia rasakan. hanya ada sakit hati yang bisa di rasakan nya.
dengan menangis dia terus berlari sampai di gedung tua yang belum selesai di bangun. gedung itu sampai tertutup tumbuhan merambat yang memberi kesan semakin seram. Lyn duduk di sana, di menangis dengan meringkuk. entah apa yang dia tangisi, tapi hatinya sangat sakit sekarang.
"ini yang ku mau, kenapa aku menangis...". ucap Lyn dengan mengusap air matanya.
walau masih sesenggukan tapi Lyn berusaha untuk menenangkan diri nya. dia memandangi bulan di sana. bulan purnama yang memancarkan cahayanya. terlihat cantik di malam hari ini.
"aku suka ke sendiri ini...". ucapnya dengan senyum melihat ke bulan.
"aku kira mereka akan menyesal saat aku tiada". Lyn berbicara sendiri dengan melihat bulan di sana. dia sempat terkekeh dengan kalimat nya.
"seharusnya aku Melakukan ini sejak lama". berbicara dengan senyum.
"aku menerima semua takdirku..."
tiba-tiba saja ada seseorang yang memegang rambut nya dari belakang. Lyn yang terkejut langsung menoleh karena ingin tau.
"siapa kau". ucapnya takut dan mundur.
"kau sedih?". tanya laki-laki yang ada di depan Lyn.
Lyn melihat laki-laki itu membawa tas di punggung nya. dia yakin jika itu manusia. Lyn Ingin kabur dari nya, tapi laki-laki itu menahan tangan nya agar tidak lari.
"aku baik, temani aku". laki-laki itu berbicara dengan memegang tangan Lyn.
"ka-kau bisa menyentuh ku?". tanya Lyn sangat panik saat laki-laki itu menyentuh nya.
"aku tidak tau aku masih hidup atau tidak, tapi aku sudah cukup lama tinggal di sini sendirian".
"aku harap tidak ada orang yang membunuh dirinya sendiri seperti ku...".
lagi-lagi laki-laki itu mengangkat suara. dia malah mendudukkan diri di samping Lyn.
"aku sudah sangat sering melihat arwa-arwa di sini, kau kau berbeda". ucap laki-laki itu dengan melihat Lyn.
"aku punya sesuatu". laki-laki itu mengeluarkan cincin dan memasang kannya di jari Lyn. Lyn hanya menerima semuanya tanpa menolak.
"jaga ini untuk ku". ucap laki-laki itu.
laki-laki itu terus berbincang. dia menjelaskan pada Lyn jika dia bisa melihat arwa-arwa lainya. dia juga bilang tidak tau harus kemana lagi. dia bingung dengan keadaan nya.
ยฐยฐยฐ
lama mereka berbincang-bincang mereka juga sudah mengetahui nama satu sama lain. laki-laki yang bersamaan Lyn bernama Van.
menurut Lyn dia cukup tampan di matanya. dengan wajah ke barat-baratan dia memandangi wajah itu terus menerus.
"kau cantik". ucap Van dengan menyelipkan rambut Lyn ke telinga.
wajah Lyn langsung memerah saat Van menatap nya dengan begitu dalam. dia mengalihkan pandangannya untuk menyembuhkan rona di pipi nya.
Vano sempat terkekeh saat melihat Lyn yang mengalihkan wajah karna malu. dia memutuskan untuk mengajaknya berjalan-jalan di sekitar.
ยฐยฐยฐ
sampai di sebuah pasar yang sangat menakutkan. semua penjual berwaajah datar dan dingin. tidak ada tanda kehidupan di sana. Lyn sedikit takut dia memegang tangan Van agar tidak meninggal kannya.
Van yang mengerti Lyn ketakutan menenangkan nya dengan memegang tangan Lyn. "tidak perlu takut, aku ada di sini". ucap Van degan mengelus tangan Lyn yang memeluk lengannya.
mereka berdua jalan semakin masuk ke dalam pasar ghoib itu. Lyn semakin takut saat melihat Van dengan tatapan datarnya menatap lurus tanpa berkedip sama sekali.
berbeda dengan sifatnya tadi. di sini Van menjadi diam dan tidak banyak berbicara. Lyn memperhatikan wajah Van yang berbeda.
sadar di perhatikan oleh Lyn, Van menoleh kan kepalanya ke arah Lyn. Lyn sangat terkejut dan takut saat melihat wajah Van yang menghitam dengan mata putih menatap nya.
Lyn segera ingin melarikan diri tapi Van lebih dulu mendorong nya dan mencekik lehernya. Lyn kuwalahan dia berusaha menyadarkan Van yang masih terus mencekik leher nya.
"Van...". lirih Lyn memohon di lepaskan.
dari arah lain tiba-tiba terdengar suara tembakan yang mengarah ke arah Van.
DOR!!
peluru itu mengenai Van dan langsung membuat nya jatuh. Lyn yang terlepas langsung menghirup oksigen sangat rakus. dia menoleh ke arah orang yang menembak Van tadi. mata nya membulat saat melihat orang tadi mengarahkan senjata pada nya juga.
"TIDAK!!". teriak Lyn keras sebelum di tembak.
DOR!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Cerita mereka tidak sampai di sana. Lyn terbangun lagi dari tidurnya dia ada di rumah sakit saat membuka matanya. lagi dan lagi dia tidak melihat siapa-siapa.
Lyn memutuskan untuk bangun dan keluar dari ruangan nya. mata nya membulat saat melihat ada dokter yang membawa pasien darurat yang lewat di depannya. dia sangat kenal dengan wajah itu.
"Van...". terdiam memikirkan semua kejadian yang di alaminya.
Lyn di buat bingung lagi sebenarnya teka-teki apa yang sedang dia mainkan saat ini.
sampai pada akhirnya dia melihat cincin yang dia pakai. cincin yang sama seperti yang di berikan Van di Mimpinya. Lyn melihat cincin itu lama.
"dia hanya mau di temani...". ucap Lyn dengan melihat cincin nya.
"dia tidak mau jika seseorang melakukan hal yang sama seperti nya".
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
semenjak kejadian itu Lyn selalu mensyukuri kehidupan nya walau banyak tanjakan di hidupnya. dia selalu mengingat Van dan pemberian nya. dia juga merasa tidak sendirian lagi karena seperti ada Van di samping nya.
TAMAT
[hanya karangan, mohon like untuk dukungannya jika suka]