[Di sekolah]
Guru:"Anak-anak, hari ini kalian akan mendapatkan teman baru, masuklah dan perkenalkan dirimu di depan kelas"
Wilmo:"Baik guru"
//Berjalan masuk ke dalam kelas dan berdiri di depan kelas//
"Halo semua, perkenalkan, nama saya adalah Wilmo agasian veloran, saya harap saya bisa menjadi teman untuk kalian semua yang disini"
Guru:"Dia bernama Wilmo, dari baru saja pindah kemari, jadi kalian semua harus menjadi teman yang baik kepada Wilmo"
Semua siswa/siswi:"Baik guru"
Guru:"Baiklah, sekarang saya akan mencarikan tempat duduk untukmu"
//Melihat sekeliling dan mata tertuju pada salah satu bangku yang masih kosong di dekat salah seorang pria//
"Saya sudah menemukan tempat duduk yang tepat untuk kamu, kamu bisa duduk di sebelah orang itu"
Wilmo://Melihat ke arah tempat duduk yang baru saja di tuju guru//
Andreas://Pria yang di maksud//
Guru:"Jadi bagaimana pendapatmu Wilmo?"
Wilmo:"Menurutku, tidak masalah"
Guru:"Baiklah, sekarang kamu duduklah disana, karena jam pelajaran saya akan di mulai saat ini"
Wilmo:"Baiklah, guru"
//Berjalan menuju tempat duduk yang masih kosong di dekat Andreas sebelum duduk disana//
"Halo, aku Wilmo, siapa namamu?"
Andreas://Melihat ke arah Wilmo dengan pandangan datar sebelum menghela nafas//
"Andreas, namaku Andreas"
[Dengan nada suara dingin]
Wilmo:"Salam kenal juga denganmu, Andreas!"
Andreas:"Ya, salam kenal juga denganmu"
Guru:"Baiklah anak-anak, saya akan mulai pembelajarannya, jadi jangan ada yang membuat suara ataupun gerakan serta apapun itu saat mendengarkan saya, kalian mengerti?"
Semua siswa/siswi:"Kami mengerti guru!"
Guru:"Baiklah, karena Wilmo adalah murid baru, jadi silahkan pinjam jadwal ke temanmu dan di catat, agar tidak lupa"
Wilmo:"Baiklah, guru"
Guru:"Bisa dimulai?"
Semua siswa/siswi:"Bisa guru"
Guru:"Baiklah, mari kita mulai saja"
//Mulai mengajar//
Wilmo://Mendengarkan dengan fokus sambil melirik ke arah Andreas//
Andreas://Kulkas berjalan//
Wilmo:(Di dalam hati:"Terlihat dingin sekali ini orang, kayak gak ada ekspresi")
[Setelah jam pelajaran selesai, berganti waktu jam istirahat]
Guru:"Baiklah, kalau ada tugas yang belum selesai, bisa di kerjakan di rumah, saya permisi, karena ada rapat sekolah hari ini, jadi selamat beristirahat anak-anakku tercinta!"
//Sudah berkemas dan keluar dari kelas//
Semua siswa/siswi://Terdiam sebelum tersenyum//
"Hore! Kita selamat!"
Siswa 1:"Mau ke kantin?"
Siswi 1:"Mau dong!"
Siswa 1:"Oke, Ayuk mah kalau begitu!"
//Keluar dari kelas dan menuju ke kantin//
Siswa 2:"Oh ya, semalam kamu chat sama siapa?"
Siswi 2:"Sama teman akulah"
Siswa 2:"Apa iya? Kemarin aku lihat kamu sama orang lain di kafe"
Siswi 2:"Kamu salah lihat orang kalik, mungkin hanya kebetulan mirip sama aku"
Siswa 2:"Apa iya dek?"
Siswi 2:"Ya beneranlah! Masa aku bohong!"
(Di dalam hati:"Iya, sih, aku pergi ke kafe sama orang kemarin")
Siswa 2:"Kalau kamu bohong sama aku,aku beri hukuman sampai kamu tidak bisa berjalan lagi!"
Siswi 2:"Oke! Oke! Aku akan jujur kalau aku benar-benar pergi ke kafe sama orang lain selain kamu semalam!"
Siswa 2:"Sudah aku duga! Itu pasti kamu!"
[Sementara Wilmo]
Wilmo://Sedang tertidur di bangkunya//
Andreas://Baru saja dari luar kelas dan masuk ke dalam kelas sebelum langkahnya terhenti melihat ke arah Wilmo yang sedang tertidur//
Siswa 3:"Hey Andreas, apakah kamu sudah saling mengenal anak itu?"
Andreas:"Kenapa kamu bertanya seperti itu kepadaku? Memangnya aku peduli sama anak itu, tidak!"
Siswi 3:"Kalau kamu suka bilang, jangan di simpan di dalam dirimu"
Siswa 3:"Benar itu!"
Andreas:"Diamlah kalian berdua!"
Siswa 3 dan siswi 3://Terdiam//
"Baiklah, sepertinya kami mau pergi beli makanan dan minuman dulu di luar, sampai nanti!"
//Pergi bersama//
Andreas://Terdiam dan menghela nafas sebelum kembali melihat ke arah Wilmo yang masih tertidur//
Wilmo:😴✨
Andreas://Merona//
(Di dalam hati:"Tunggu, perasaan apa yang telah datang di dalam diriku ini?! Aku benar-benar tidak bisa menahan diriku saat melihat dia! Tapi aku akan tetap mengendalikan diriku sendiri!")
[Setahun yang lalu, di masa lalu]
Wilmo:"Kakak! Kumohon lepaskan kakakku! Dia tidak bersalah apapun! Akulah pelaku yang sebenarnya!"
Anomali:"Dasar hama kecil! Menyingkir!"
//Mendorong Wilmo//
Wilmo://Terjatuh// "Aduh. Ugh... Sakit..."
Andreas:"Wilmo! Pergilah dari sini!"
//Di hajar habis-habisan oleh anomali itu//
Wilmo:"Tidak! Aku tidak mau! Aku tidak akan pergi! Aku akan tetap berusaha untuk bisa menyelamatkan nyawa kakak!"
Andreas:"Aku bilang, pergilah! Ugh..."
Wilmo:"Tidak... KAKAK!!!!"
Anomali:"Ternyata aku cukup mudah untuk membuatnya mati mengenaskan dan tidak berdaya! Hahaha!"
Wilmo://Menghajar balik anomali itu dengan sekuat tenaga//
Anomali:"Sial! Anak ini benar-benar-"
Wilmo://Menghajar anomalinya habis-habisan//
"Ini adalah balas dendam kakakku kepadamu!!!! Matilah dan pergilah ke neraka!!!!"
//Menghajar anomali dengan mati-matian//
Anomali:"Ugh..."
//Mati sebelum menghilang//
Wilmo:"Hah... Hah... Rasakan itu!"
//Melihat ke arah Andreas yang sudah mati tergeletak sebelum menghampirinya//
"Kakak... Hiks... Hiks..."
//Menangis dihadapan sang kakak yang telah tiada//
"Kakak jangan tinggalkan aku!!!!"
[Di masa sekarang]
Andreas://Ingat akan kejadian tersebut//
Wilmo:"Hey, Andreas, oi, Andreas!!"
Andreas:"Ah, iya, kenapa, ada apa?"
Wilmo:"Kenapa kamu melamun? Apa yang sedang kamu pikirkan?"
Andreas:"Tidak ada, aku hanya-"
//Melihat ke arah Wilmo yang sangat mirip dengan saudaranya yang pada saat itu//
Wilmo:"Hanya apa?"
Andreas:"Hanya sedang, memikirkan tentang sesuatu yang menyangkut ku, itu saja"
Wilmo:"Oh, tak kira kenapa"
Andreas:"Ya udah, kamu mau aku antarkan pulang?"
Wilmo:"Kalau aku tidak keberatan sih, kamu boleh membantu mengantarkan ku sampai rumah!"
Andreas:"Baiklah, tunggu sebentar, aku akan ambil motorku dulu"
Wilmo:"Baiklah, aku tunggu!"
[Tak beberapa saat kemudian]
Andreas://Kembali ke Wilmo dengan bawa motor//
Wilmo:"Woah... Apakah ini benar-benar motormu? Keren sekali!"
Andreas:"Ini memang motorku, ya jelas terlihat keren!"
//Sombong//
Wilmo:"Jadi setiap saat kamu berangkat sekolah sering pakai motor ini?"
Andreas:"Betul sekali! Aku selalu memakai motor ini, apalagi ini sering aku bawa untuk balapan!"
Wilmo:"Itu sangat luar biasa!"
Rey:"Wah-wah, sepertinya ada yang pamer motor elit dan badas disini~"
Andreas:"Eh, halo Rey. Kamu belum mau pulang?"
Rey:"Baru mau pulang~ eh, siapa dia? apakah dia teman barumu di kelasmu?"
Andreas:"Iya, ini adalah teman baruku di kelas, namanya adalah Wilmo"
Wilmo:"Hai, aku Wilmo"
Rey:"Aku Rey, senang berkenalan denganmu, Wilmo~"
Andreas:"Ekhem-ekhem!"
Wilmo:"Andreas? Ada apa? Kenapa kamu berdeham-berdehem?"
Andreas:"Tidak kenapa-kenapa, hanya saja aku tidak merasa nyaman, itu saja"
Rey:(Di dalam hati:"Sudah aku duga, bila dia melihat ada orang lain sedang bersama orang lain, pasti dia langsung mudah cemburu")
"Andreas, aku-"
Andreas://Menyalakan motor//
"Wilmo, naik"
Wilmo:"Baiklah, aku naik"
//Naik motor Andreas//
Andreas:"Ya sudah, aku duluan Rey! Bye!"
//Mengemudi motornya dengan gaya//
Rey:"Ah? Jadi aku di tinggal sendiri nih?"
Garland:"Duar!"
Rey:"Astaga! Aku terkejut!"
Garland:"Maafkan aku kalau aku sudah membuatmu terkejut~ oh ya, tadi kamu ngobrol sama siapa saja disini?"
Rey:"Sama Andreas"
Garland:"Andreas, lagi? Kau tahu kan kalau si Andreas itu anaknya dingin dan mengapa kamu masih bersahabat dengannya?!"
Rey:"Karena aku dan dia sudah menjadi teman sejak di TK"
Garland:"Sejak TK? Jadi kamu sudah jadi teman dekat Andreas waktu itu?"
Rey:"Iya"
Garland:"Kenapa baru bilang kalau kamu sudah jadi teman dekatnya waktu itu?"
Rey:"Karena aku takut kalau kamu tidak akan suka mendengarnya"
Garland:"Sudahlah,tidak perlu di pikirkan, aku sudah tahu banyak tentang Andreas"
Rey:"Kamu juga sudah tahu sejak awal?! Bagaimana bisa?! Dari siapa?!"
Garland:"Dari teman kelasku dan keluarga besarku"
Rey:"Woho, sepertinya mereka terlalu pintar untuk sok tahu tentang banyak hal dengan Andreas"
Garland:"Beneran kok! Aku mendengarnya sendiri!"
Rey:"Iya deh, aku sudah tahu dan paham betul"
Garland:"Kamu selalu begitu😿✨"
Rey:(Di dalam hati:"Gemasnya☺️♥️~")
[Sementara Wilmo]
Wilmo:"Makasih, sudah membantu mengantarku"
Andreas:"Sama-sama. Lain kali, bila kamu mau pulang kapanpun atau dimanapun kamu berada, pulangnya bersamaku, oke?"
Wilmo:"Oke! Tapi masalahnya..."
Andreas:"Apa yang menjadi masalahnya?"
Wilmo:"Aku belum punya kontak WA kamu!"
Andreas:"Oh, itu, aku hampir lupa akan hal itu~"
//Mengambil ponsel, menyalakan ponsel dan menunjukkan kontak ponselnya kepada Wilmo//
Wilmo:"Oh, baiklah, sebentar, aku catat dulu, agar aku bisa berhubungan dan saling mengirim pesan denganmu!"
//Mengetik beberapa angka telepon kontak WA Andreas dan di Save//
"Aku sudah selesai menyimpan kontakmu!"
Andreas:"Bagus, jadi kamu sudah langsung bisa berhubungan dan saling mengirim pesan kepadaku"
Wilmo:"Coba aku test dulu, ini kamu atau bukan"
Andreas:"Oke, test saja"
Wilmo://Mengechat Andreas//
"P"
Andreas://Ponsel bergetar dan melihat//
"Oh, apakah kamu yang mengirim pesan singkat ini?"
//Menunjukkan ponselnya sendiri ke hadapan Wilmo//
Wilmo://Melihat//
"Jadi sudah jelas bahwa itu adalah kontakmu?"
Andreas:"Menurutmu bagaimana?"
Wilmo:"Aku akan coba test lagi!"
Andreas:"Silahkan saja"
Wilmo://Mengirim pesan ke Andreas//
"Hey sayang, lopyu😘!"
Andreas:"Lopyu juga, sayang😉♥️✨!"
Wilmo:"Woah, benar, ini sudah jelas kamu! baiklah, enaknya aku menamaimu siapa di kontak WA ku?"
Andreas:"My love saja"
Wilmo:"Baiklah, aku akan menamai kontakmu My Love!"
Andreas:"Kalau aku akan menamai kontakmu dengan sebutan My King!
Wilmo:"Itu bagus! Namai kontakku dengan sebutan itu saja!"
Andreas:"Baik, aku akan segera menamai kontakmu dengan sebutan My King."
Wilmo and Andreas://Saling menamai kontak satu sama lain//
Wilmo:"Aku sudah selesai menamai kontakmu dengan sebutan My Love!"
Andreas:"Aku juga sudah selesai menamai kontakmu dengan sebutan My King"
Wilmo:"Boleh aku lihat?"
Andreas:"Boleh~"
//Memperlihatkan kontak Wilmo yang sudah di beri sebutan My King🤴🏻//
Wilmo:"Woah... Kamu benar-benar menamainya! Terima kasih!"
Andreas:"Bagaimana dengan kontakku yang telah kamu beri nama My Love? Apakah aku bisa lihat juga?"
Wilmo:"Tentu!"
//Memperlihatkan kontak WA Andreas yang sudah di beri sebutan My Love💐♥️//
Andreas:"Bagus!"
Wilmo:"Ya, aku selalu tahu bagaimana mendesainnya dengan sebagus mungkin!"
Andreas:"Oh ya, kok kayak sepi rumahmu?"
Wilmo:"Kalau itu, orang tuaku sedang pergi bekerja dan akan pulang malam sedangkan yang di rumah saja hari ini hanya pelayan rumah dari suruhan orang tuaku saja"
Andreas:"Oh, tak kirain kamu bakalan sendirian dirumah"
Wilmo:"Kamu sendiri bagaimana? Apakah orang tuamu juga sama sepertiku?"
Andreas:"Ya, kadang-kadang sih"
Wilmo:"Baiklah, kalau begitu, bagaimana kalau kita saling membuat rencana?"
Andreas:"Rencana apa?"
Wilmo:"Nanti kamu akan tahu~"
Pelayan:"Nang, koe wes balik toh? Kok Yo rak ngomong nek koe wes balik? Sopo iki? Koncomu Tah?"
Wilmo:"Iya, ini temanku, bude"
Pelayan:"Oalah, tak kiro sopo maune, jebule koncomu! Sopo jenengmu Nang?"
Andreas:"Jenenge kulo Andreas bude"
Pelayan:"Eh? Koe yo iso ngerti basa jowo?"
Andreas:"Kulo wes isa di warai basa jowo seko mbah kulo lan mbah kakung kulo bude"
Wilmo:"Aku mau ganti baju dulu"
//Menuju ke kamar//
Pelayan:"Pinggih mlebu lan pinarak sek Nang"
Andreas:"Maturnuwun bude lan bude ora usah ngerepoti kulo"
Pelayan:"Kulo ora ngerepoti panjenengan, Kulo malah seneng nek Den Wilmo duwe konco koyok koe Nang"
Andreas:"Ah, Yo bude, sami-sami"
Wilmo://Keluar dari kamar//
"Aku wes bar ganti klambine!"
Andreas://Melihat ke arah Wilmo dengan pandangan yang tidak bisa di artikan lagi//
Wilmo:"Kenapa kamu melihatku seperti itu Andreas?"
Andreas:"Tidak apa-apa"
Pelayan:"Monggo di sambi suguhane Den Andreas"
Andreas:"Nggih bude, maturnuwun"
Pelayan:"Sami-sami. Le, koe yo mangano karo koncomu"
Wilmo:"Nggih bude"
[Tak beberapa saat kemudian]
Andreas:"Pelayan kamu sangat baik dan sopan ya?"
Wilmo:"Iya, sudah biasa seperti itu. Kamu masih disini atau sudah mau pulang?"
Andreas:"Seharusnya sih aku sudah pulang ke rumah sekarang,tapi kalau sudah berada disini jadi tidak rela pergi meninggalkanmu"
Wilmo:"Tapi kan kita sudah bisa saling berhubungan dan mengirim pesan di WA kan?"
Andreas:"Benar juga sih"
//Ponsel bergetar//
"Sebentar"
//Mengambil ponsel dan melihat//
(Di dalam hati:"Aduh, mampus aku, ayah!")
"Sebentar, aku ingin menjawab panggilan dulu"
Wilmo:"Baik"
[Di dunia luar]
Andreas:"Halo Daddy, ada apa menghubungiku?"
Daddy Andreas:"Kamu sudah pulang dan tidak pergi kemana-mana, kan?"
Andreas:"Aku sudah pulang dan akan menjaga rumah dengan baik"
Daddy Andreas:"Itu baru anak Daddy"
Andreas:"Ya, aku memang anak kesayangan Daddy, jadi mana mungkin aku akan melanggar aturan Daddy~"
Daddy Andreas:"Sekarang aku ingin kamu jawab jujur sejujur-jujurnya, apakah kamu benar-benar tidak melanggar aturan Daddy?"
Andreas:"Tidak, sama sekali tidak"
Daddy Andreas:"Bagus, kamu sudah patuh kepadaku sekarang. Tapi, kalau aku sampai melihat kamu pergi balapan, awas saja kamu!"
Andreas:"Aku sekarang sudah berubah Daddy, tenang saja, aku tidak akan begitu lagi"
Daddy Andreas:"Baiklah, aku dan ibumu akan segera kembali malam ini, jadi jangan lupa dengan tugas apa yang akan kamu kerjakan di rumah nanti, mengerti?"
Andreas:"Aku mengerti Daddy"
Daddy Andreas:"Baiklah, Daddy tutup dulu"
Andreas:"Iya, bye Daddy, aku sayang dan cinta sama Daddy, muach"
Daddy Andreas:"Daddy juga sayang dan cinta kamu juga Andreas"
[Panggilan di tutup]
Andreas:"Huft, akhirnya selesai juga pembicaraannya"
//Mematikan ponsel dan meletakkannya di dalam saku sebelum kembali masuk ke dalam//
Wilmo:"Sudah selesai teleponannya?"
Andreas:"Sudah"
Wilmo;"Baguslah kalau begitu. Siapa yang menghubungimu tadi?"
Andreas:"Ayahku"
Wilmo:"Ayahmu?"
Andreas:"Iya, ayahku"
Wilmo:"Aku pikir siapa, ternyata ayahmu"
//Sambil makan dan minum//
Pelayan:"Den Andreas, Monggo di sambi"
Andreas:"Nggih bude"
//Mulai makan dan minum bersama Wilmo//
[Tak beberapa saat kemudian]
Wilmo://Wareg//
Andreas:?!
Wilmo:"Ups, maafkan aku, aku sangat tidak sopan"
Andreas:"Tidak apa-apa, aku juga sudah terbiasa seperti itu"
Wilmo:"Aku punya sesuatu di kamarku! Mau melihatnya?"
Andreas:"Apa yang ingin kamu perlihatkan kepadaku?"
Wilmo:"Ada deh~"
//Berdiri//
"Bude, aku dan Andreas sudah selesai, jangan lupa di bawa ke dapur dan di bersihkan!"
Pelayan:"Nggih Nang,koe dolano karo koncomu ora popo, Ben bude seng ngatasi!"
Wilmo:"Maturnuwun Bude!"
//Menggandeng tangan Andreas//
"Ayo kita ke kamarku!"
//Berlari menuju kamar sambil menggandeng tangan Andreas//
Andreas:"Pelan-pelan saja!"
[Sesampainya di kamar Wilmo]
Wilmo://Membuka pintu kamar sebelum masuk ke dalam kamar dengan membawa Andreas//
"Ini adalah kamarku!"
//Kamar Wilmo terlihat luas dan mewah serta minimalis//
Andreas:"Woah... Aku tidak menyangka ini kamarmu!"
Wilmo:"Duduk disini!"
//Menepus-nepuk ranjang//
Andreas:"Baiklah~"
//Duduk di ranjang bersama Wilmo//
"Kasurmu terasa empuk dan nyaman juga!"
Wilmo:"Aku biasa tidur disini, jadi ya rasanya empuk dan nyaman!"
//Berdiri di atas ranjang//
Andreas:"Apa yang akan kamu lakukan?"
Wilmo:"Ingin bermain lompat-lompatan! Mau coba?"
Andreas:"Aku rasa tidak keberatan kalau aku ingin mencobanya!"
//Berdiri di atas ranjang bersama Wilmo//
Wilmo://Berpegangan tangan dengan Andreas//
"Kamu sudah siap?"
Andreas:"Sudah dong!"
Wilmo:"Baiklah, mari kita melompat-lompat!"
//Mulai melompat-lompat di atas ranjang sambil memegang kedua tangan Andreas//
Andreas://Ikut melompat-lompat dengan Wilmo//
Wilmo://Tertawa dan tiba-tiba kehilangan keseimbangan serta mulai jatuh terbaring di ranjang//
Andreas:"?!"
//Bibir menempel di bibir Wilmo//
Wilmo:"?!"
Andreas://Tidak bisa menahan diri dan terus mencium bibir Wilmo//
Wilmo://Juga tidak bisa menahan diri dan membalas ciuman Andreas//
Pelayan://Mengintip diam-diam di ambang pintu keluar kamar Wilmo//
"😎👍🏻"
[Bersambung]
Tunggu kelanjutannya dari saya, dan maaf bila ada kesalahpahaman dari saya di dalam cerpen ini, saya izin pamit,terima kasih☺️🙏🏻