Pada detik ke-13 setelah aku mati, aku membuka mata.
Aku terbaring di meja autopsi, tubuhku dingin, namun pikiranku menyala seperti listrik. Di sekelilingku, tak ada siapa-siapa. Lampu-lampu rumah sakit berkedip-kedip seperti sedang gugup melihatku bangun.
Aku mencoba bicara. Suara tak keluar. Tapi pikiranku jelas: kenapa aku hidup lagi?
Tangan kiriku terasa asing. Saat kulihat, ada angka digital menyala di kulitku: 72:00:00 — sebuah hitungan mundur.
Aku bukan manusia biasa lagi.
Tak butuh waktu lama sampai seseorang datang. Pria berjas hitam, tanpa identitas, memanggilku dengan nama yang bukan milikku. "Subjek 47. Kau bangkit tepat waktu."
Aku lari. Mereka mengejarku. Selama 3 hari, aku diburu—oleh manusia, mesin, bahkan bayangan yang hanya muncul di cermin.
Tepat satu menit sebelum hitungan waktu habis, aku sadar: ini bukan tubuhku. Aku mati. Tapi kesadaranku dipindahkan ke tubuh orang yang seharusnya membunuh jutaan orang.
Dan sekarang aku harus memilih:
Membiarkan waktu habis, atau menghabisi diriku sendiri sebelum aku menjadi monster.