Brak!!! "Aku muak!",ucap Ami marah sambil menangis tersedu-sedu,kalanya ia terus harus mengalah dan mengalah pada segala hal.Apa seorang kakak tidak boleh punya rasa egois juga?,aku kan juga anak,itulah hal yang selalu Ami tak mengerti sampai saat ini.Kesehariannya penuh lika-liku dan warna warni ujian dan musibah dalam hidupnya,sebagai seorang anak perempuan pertama di keluarganya ia dia ajarkan untuk tetap tenang dan mengalah,namun sayangnya dia tidak banyak di ajarkan untuk bisa menghargai dirinya sendiri dengan benar.
"Kenapa sih dikit-dikit adek,dikit-dikit adek,emangnya aku ga mau di posisi dia? aku juga mau kok belajar sampai bisa banggain ibu sama bapak.Aku juga mau di utamain,di dukung,lagi pula aku hanya kesal bukan membenci mereka"
Bagai burung dalam sangkar Ami tidak tahu harus melakukan apa karena pada dasarnya Ami menyayangi keluarganya dan menghargai mereka,hanya saja sesekali Ami juga ingin merasa tenang tanpa harus mengalah dan diam.Egois? ya tentu saja! lagi pula Ami sejak kecil berusaha untuk mencuri perhatian ibu dan bapaknya yang selalu memuji muji dan membanding bandingkan nya dengan saudara saudaranya."aku harus apa ya allah? apa aku yang kurang bersyukur?,atau kah memang masalahnya ada pada diriku?.Aku malu belum bisa jadi hal berharga seperti yg di mau,aku juga malu setiap kali orang menyarankan aku menikah saja dengan alasan supaya tidak perlu lagi mengusahakan banyak hal untuk ibu dan bapak yang sepertinya tidak benar benar bersyukur atas usaha dan hadir ku,Ya allah aku ingin mati saja!".
Ami berputus asa dan sedih tidak ada tempat cerita selain allah,rasa percayanya itu tidak mudah di dapatkan.Terlalu banyak luka dan kebohongan.Tapi di sisi lain hati kecil Ami tidak mau menyerah begitu saja,ia tak mau jika nanti kehilangan hal yg paling berharga yang bahkan tidak semua orang bisa memilikinya,ia tetap bertahan
dan sabar mencari jalan dan jati firinya sendiri.
Cita-citanya yang mulia sangat lah sederhana,ia hanya ingin di ikut sertakan sebagai hal yang penting juga,ingin melihat senyuman senyuman ikhlas dari ibu bapak dan adik adiknya.Meski terkadang ragu dan terombang ambing harapan itu kukuh dan kuat di tempatnya,setidaknya jika dia tidak bermanfaat di benak mereka ia tak pernah putus untuk slalu mendoakan ibu bapak dan adik adiknya.Mungkin jalan rezeki nya berbeda dengan mereka bisa jadi akan berguna di akhirat untuk keluarganya.
Ami sesungguhnya dalam kesulitan.
akan ada kemudahan 🤗
SEKIAN TERIMAKASIH