Pada malam hari di hari sabtu, aku sedang mengerjakan tugas seorang diri dengan fokus. Ibuku tiba tiba masuk dengan membawa sebuah biskuit dan juga susu. Ia meletakan susu dan biskuit tersebut di sampingku.aku berucap Terima kasih kepada ibu dan ibu pun pergi dari kamarku.
Aku mulai mengerjakan tugas kembali sambil meminum dan memakan makanan yang ibu berikan.Tak terasa jam sudah menentukan pukul 10 malam. Aku bergegas membereskan buku dan alat tulisku lalu beranjak dari kamarku menuju toilet. Aku menyikat gigiku dan membasuh kaki sebelum aku tidur. Setelah itu aku berjalan kembali ke kamar. Tetapi aku mendengar sebuah suara membuatku menghentikan langkah. Suara itu berasal dari loteng rumahku. Suara itu seperti kuku kuku yang digoreskan ke lantai loteng.
Karna aku mulai merasakan hal aneh, aku pun memutuskan untuk tidur. Keesokan harinya aku bangun di hari minggu pagi dengan keadaan masih mengantuk. Suara tadi malam membuatku tidak bisa tertidur dengan nyenyak. Dengan malas aku beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi untuk mandi. Selesai itu aku berjalan ke arah meja makan. Di sana sudah ada ibuku yang tengah sibuk menyiapkan sarapan. Aku membantu ibu dan kami pun makan bersama.
"Oh iya bu,aku tadi malam mendengar suara aneh di atap rumah kita, suara itu membuat aku tidak bisa tidur nyenyak!" Ucapku kepada ibu. "Mungkin hanya tikus tidak perlu khawatir, ibu akan menyuruh orang untuk menyebarkan racun tikus."
Waktu berlalu dengan cepat, saat ini waktu menentukan jam 13.20.saat ini aku berada di taman bermain bersama dua temanku bernama jelita dan Sindy. Aku bercerita kepada mereka berdua tentang kejadian tadi malam. Kedua temannya juga menganggap bahwa suara itu hanya tikus saja.
Aku memiliki ide untuk mengajak kedua temanku untuk menginap di rumahku. Kebetulan ibuku akan pergi ke rumah nenek karna nenekku sedang sakit jadi ibuku harus merawat nenek. Jelita dan Sindy setuju dengan ajakanku.
Malam harinya aku dan kedua temanku menonton televisi sebelum kami bertiga tidur. Kami berbincang bincang dan sesekali tertawa karna topik pembicaraan yang lucu.
Tanpa terasa jam sudah menentukan pukul 22.30.aku dan kedua temanku bersiap siap untuk tidur. Kami tidur di satu ranjang yang sama. Jelita dan Sindy sudah mulai tertidur sedangkan aku masih mencoba untuk tidur tapi rasanya sulit sekali.
Sreeekkk!!!
Suara itu terdengar lagi membuat bulu kuduk berdiri. Apakah itu benar benar tikus?
Banyak pertanyaan yang muncul di pikiran ku. Karna suara itu benar benar menganggu aku memutuskan untuk mengecek ke loteng. Walaupun sebenarnya takut tetapi rasa penasaran ku lebih besar jadi aku memberanikan diri untuk mengecek suara itu.
Perlahan aku menaiki tangga menuju loteng. Sesampainya di loteng aku menatap kesekeliling ruangan itu. Di loteng tersebut sangat minim cahaya membuatku tidak jelas melihat.
Aku berjalan perlahan menelusuri lebih dalam loteng itu. Langkahku terhenti saat melihat ada goresan di lantai loteng yang nampak seperti bekas cakaran kuku.
Lampu di loteng tersebut hidup dan mati dengan sendirinya membuat bulu kuduk meremang. Suara hembusan napas terdengar tepat di telinga ku. Dengan takut aku menengok ke arah samping tetapi tidak ada siapa pun.
Saat aku akan berbalik sesosok wanita dengan baju putih berdarah darah berdiri di depanku.
Napasku tercekat."to-tolong jangan gang-ganggu aku!" Ucapku takut takut.
Sosok itu tiba tiba saja mendekat ke arahku dan mencekik leherku kuat sehingga aku tidak bisa bernapas.
Jelita tiba tiba saja terbangun dan mendapati tidak ada aku di samping nya. Ia memanggil manggil namaku dan mencoba membangunkan Sindy. Mereka berdua kebingungan lalu mereka berdua memutuskan untuk mencariku.
Jelita dan Sindy curiga aku berada di loteng jadi mereka berdua naik ke atas loteng. Jelita mencoba memanggil manggil namaku tetapi tidak ada sahutan.
Sindy yang memang anak indigo merasakan hawa hawa tak enak di sana. Sampai akhirnya jelita menemukanku yang tergeletak pingsan di lantai. Bergegas Sindy dan jelita menghampiri ku dan mencoba membangunkan ku.
Aku perlahan tersadar dan langsung memeluk jelita erat. "Je, di-dia nyekik aku mukanya sangat seram aku takut banget!" Ucapku sambil menangis.
Sindy memegang pundak jelita "kita harus pergi dari loteng ini, ada yang marah kita berad di sini!"
Jelita mengangguk lalu memapahku berjalan. Saat sudah sampai di pintu loteng terdengar suara seseorang yang sedang menangis. Kita bertiga mematung sejenak.
"Siapa kamu? Kenapa kamu ada di rumah ini?" Tanya Sindy kepada sosok itu.
Tak lama suara tangisan itu berubah menjadi gelak tawa yang menyeramkan. Kami bertiga bergegas turun dari loteng. Tiba tiba saja ada yang menarik jelita kembali ke loteng, tetapi untung saja Sindy dan aku memegang tangan jelita.
Tarikan tersebut berhenti dan kami bertiga berlari ke arah pintu keluar tetapi pintu tersebut terkunci dengan sendiri nya. Kami bertiga mulai panik dan berteriak meminta tolong.
Sosok tersebut tiba tiba saja sudah berdiri di hadapan mereka bertiga. Matanya nampak merah menyala seolah memancarkan amarah. Sindy dengan takut kembali bertanya "kamu siapa sebenarnya? Jangan ganggu kami!"
Sosok tersebut tiba tiba saja tertawa dan terbang ke atap rumah.angin kencang mulai berhembus kencang dan menerbangkan barang barang di sekitar. Sindy memerintah kan aku dan jelita untuk membaca Ayat Kursi bersama sama. Kami pun membaca Ayat Kursi bersama sama.
Sosok tersebut perlahan mulai melemah dan menghilang. Kami bertiga menghembuskan napas lega dan kami pun saling berpelukan. Setelah merasa tenang Sindy mulai menceritakan tentang sosok tersebut kepada kami.
Ternyata sosok tersebut adalah wanita yang dulu pernah tinggal di rumah ini. Tetapi suatu kejadian naas terjadi pada wanita itu saat ia sedang sendirian di rumah. Seorang pencuri masuk dan membunuh wanita itu dengan kejam di rumah milikku dan menyembunyikan mayat itu di loteng rumah.
Sosok itupun menjadi arwah yang penuh dendam dan menempati loteng tersebut.
Setelah mendengar cerita dari Sindy aku merasa bersyukur karna tidak di lukai oleh sosok tersebut. Aku pun menceritakan semua kejadian tersebut ke Ibuku saat Ibuku pulang
Tamat_
Terima kasih sudah membaca😘😘