Cerita ini dimulai ketika aku naik kelas 2 di SMA Tunas Nusantara. saat itu kami sedang melaksanakan MOS ( Masa orientasi Siswa ) Untuk siswa-siswi didik baru di sekolah kami. Aku sebelumnya tak mengenal adik-adik kelasku mereka Mengenalkan diri sendiri kepadaku dan aku hanya menyapanya dengan biasa saja. Namun, saat semua mengenalkan diri mereka kepada Kakak kelas. Ada satu cowok yang tidak peduli dengan situasi yang sangat mengusik kuping, bahkan dia mencari buku di perpustakaan untuk dibaca. Sungguh, aku tak menyangka masih ada cowok yang sukanya Menyendiri dan tidak pernah jenuh membawa buku. Saat itu, aku memberanikan diriku untuk
Perperkenankan diri kepada cowok itu dan aku menghampirinya saat dia sedang asyik membaca buku sendiri di perpustakaan.
” Hay, sedang apa kamu sendirian disini, kenapa kamu gak ikut bersama teman-teman mu berkenalan dengan senior kamu?”
Tanyaku pada cowok itu.
” memangnya kenapa kalo aku tidak ikut, apa itu menjadi masalah buat kamu ?” balas nya cuek.
” bukan begitu, Gak masalah kok, tapi ya heran saja masa kamu lebih nyaman sendiri di sini ?”
” aku memang lebih suka menyendiri kak, Bay the way, nama kakak siapa, kita kan belum berkenalan ?” tanyanya agak sedikit malu.
” kenalkan nama kakak Fany. Kamu sendiri siapa ?” tanyaku agak sedikit canggung.
” Nama ku Ray. Kak aku kelas dulu ya mau beresin barang-barang buat MOS. Sampai ketemu kak ?” berjalan keluar sambil tersenyum.
” Iya, kakak juga mau ke kelas.sampai ketemu juga ”. Sambil tersenyum bahagia.
Sejak saati itu, aku dengan dia sangat dekat dan Sering sekali tanpa sengaja mata kita saling bertatapan Dan tidak lupa memberikan Senyuman satu sama lain. Hingga akhirnya aku mulai menyukai cowok yang belum lama aku kenal tapi sudah meluluhkan hatiku dan yang paling aku suka dari dia adalah senyumannya yang membuat jantung ku Berdekup kencang dan membuat menjadi salah tingkah saat berada di dekatnya. Aku pun memberanikan diri meminta handphone kepadanya. Untunglah dia mau memberikannya padaku dan dia juga memberikan senyuman saat dia memberikan nomer ponsel nya Seolah-olah dia juga mengharapkannya. Saat itu aku ingin sekali berteriak di sekolah itu, karena hari itu adalah hari yang tak bisa kulupakan Seumuran hidupku bisa duduk di disampingnya dan mengobrol bersamanya dan aku berharap waktu gak akan berhenti begitu saja dan hilang sekejap dari hadapanku. Tapi, semua itu memang tidak bisa bertahan lebih lama.
********