Seperti judulnya "Kembali pulang" tapi kemana?...
Kemana aku harus pulang ya? Ke sisi ayah atau ibu?, tapi mereka semua sudah memiliki keluarga baru...
Lalu bagaimana denganku dong, hehe..
Aku hanya berlari mengikuti seekor kunang-kunang kecil...
Entah dia akan membawaku kemana tapi, aku berharap bisa menemukan rumah sehangat cahayanya.
Bisakah aku menemukan tempat itu?
Aku mengikutinya seraya mengobrol dengannya...
Dia bilang akan menunjukkan "rumahku" untuk pulang.
Kupikir di hidup ini aku hanya memilikinya.
Namun, dipertengahan jalan cahayanya mulai meredup karena diterpa badai yang tiada akhir.
Aku mendekap kunang-kunang kecil itu, berusaha melindungi nya.
Aku tidak ingin satu-satunya pelita hidupku menghilang.
Tetapi sekuat apapun aku berusaha menjadi perisai nya..
Cahaya kunang-kunang kecil itu tetaplah padam.
Walau kunang-kunang kecil ini sudah tidak memancarkan cahaya lagi, Badai ini tetap tidak berhenti.
Badai yang tiada akhir ini terus membasahi tubuhku...
Kenapa begini?
Tidak cukupkah ia membuat satu-satunya cahaya dihidupku mati?
Aku benci badai ini.
Aku berlari dan terus berlari.
Sampai akhirnya aku menyerah menemukan tempat yang bisa kusebut "Rumah".
Aku memutuskan untuk kembali, saat aku berbalik...
Aku baru sadar kalau aku buta arah...
Kunang-kunang kecil itulah yang menjadi pemandu jalanku, tapi kini dia telah pergi.
Bagaimana ini? Aku terjebak di lembah...
Akankah ada seseorang yang sudi mencariku hingga ujung lembah?
Atau mungkin semesta akan membiarkanku membusuk di sini?