"Zzz... zzz..." suara dengkuran Gilang menggema di kamar kosnya yang sempit. Tiba-tiba, "Bruak!" Gilang terjatuh dari tempat tidur. "Aduh! Mimpi apaan sih tadi?" gerutu Gilang sambil mengusap-usap pantatnya yang sakit.
Gilang melirik jam dinding, masih pukul 3 pagi. "Ah, tanggung, lanjutin mimpi aja deh," gumamnya. Gilang kembali memejamkan mata dan tak lama kemudian, ia kembali terlelap.
Kali ini, mimpinya aneh banget. Gilang berdiri di tengah padang rumput yang luas, di depannya ada sebuah portal bercahaya warna-warni. "Wih, apaan tuh?" Gilang mendekati portal itu dengan rasa penasaran.
"Selamat datang di Dunia Paralel, Gilang!" suara merdu menyapa Gilang dari dalam portal. "Hah? Dunia Paralel? Maksudnya?" Gilang bingung.
"Iya, dunia di mana semua impianmu jadi kenyataan!" suara itu menjawab. "Wah, seriusan? Kalau gitu, aku mau jadi superhero!" seru Gilang bersemangat.
"Oke, masuk aja!" kata suara itu. Gilang melangkah masuk ke dalam portal dan... "Byur!" Gilang tercebur ke dalam kolam ikan lele. "Lho, kok gini?" Gilang kaget.
Tiba-tiba, seekor lele raksasa muncul dari dalam kolam. "Hahaha, kamu superhero lele sekarang!" tawa lele itu menggelegar. "Apa-apaan ini? Aku kan maunya jadi superhero yang keren!" protes Gilang.
"Sudah nasibmu, Gilang. Di dunia ini, semua impian jadi kenyataan, tapi dengan sedikit twist!" kata lele itu sambil tertawa. "Twist apaan? Ini mah namanya apes!" gerutu Gilang.
Tiba-tiba, muncul seorang kakek tua berjenggot putih panjang. "Tenang, Gilang. Di dunia ini, kamu bisa mengubah takdirmu dengan mencari tiga benda keramat," kata kakek itu.
"Benda keramat? Apaan tuh?" tanya Gilang. "Pertama, sendal jepit sakti. Kedua, sarung ajaib. Ketiga, minyak telon legendaris," jawab kakek itu.
"Hah? Seriusan? Benda-benda itu?" Gilang melongo. "Iya, dengan benda-benda itu, kamu bisa mengendalikan mimpimu," kata kakek itu.
Gilang pun memulai petualangannya mencari benda-benda keramat itu. Ia bertemu dengan berbagai makhluk aneh, mulai dari kuntilanak yang jualan es cendol sampai tuyul yang main skateboard.
Setelah melewati berbagai rintangan kocak, Gilang akhirnya berhasil mengumpulkan ketiga benda keramat itu. "Wih, akhirnya!" seru Gilang lega.
Gilang memakai sendal jepit sakti, melilitkan sarung ajaib di pinggangnya, dan mengoleskan minyak telon legendaris ke dahinya. "Oke, saatnya mengubah takdir!" kata Gilang mantap.
Gilang pun berkonsentrasi, membayangkan dirinya menjadi superhero keren. "Wush!" Gilang berubah menjadi... seekor lele raksasa bersayap dengan kostum superhero. "Lho, kok gini lagi?" Gilang bingung.
Tiba-tiba, lele raksasa yang tadi muncul lagi. "Hahaha, ternyata kamu tetap jadi lele, Gilang!" tawa lele itu menggelegar.
"Sialan! Benda-benda keramat ini nipu!" gerutu Gilang kesal. Ia pun terbang dengan susah payah, menabrak pohon kaktus di padang rumput. "Aduh! Mimpi macam apa ini?" Gilang berteriak frustrasi.
"Kriiiing!" suara alarm membangunkan Gilang. "Hah? Cuma mimpi?" Gilang menghela napas lega. Ia melirik jam dinding, sudah pukul 7 pagi. "Gara-gara mimpi aneh itu, aku jadi telat ngampus!" gerutu Gilang sambil bergegas mandi.
𝗝𝗲𝗹𝗲𝗸 𝗴𝗽𝗽 𝘆𝗮~ :𝘃 𝗸𝗮𝗻 𝗰𝗲𝗿𝗽𝗲𝗻 😅