Di pantai, aku dengannya duduk berdua di pasir pantai sambil menikmati sejuknya udara dan melihat indahnya senja.
Ia tersenyum memperhatikan aku, tangannya dengan lembut mengusap kepalaku.
"Laut tidak se-menakutkan itukan?"
Aku menggeleng cepat. "Masih menakutkan. Masih membuatku gemetar, tapi ini bukan masalah. Aku percaya Laut tidak menyeramkan sebab kamu disini"
Ia kemudian tersenyum dan memegang sebelah tanganku dan menggenggam nya dengan erat sambil menatapku dengan penuh arti. Kemudian ia mengajakku duduk ditepi pantai setelah sebelumnya aku asik merendam kakiku di air laut yang awalnya selalu menjadi alasan dibalik rasa takutku.
"Kamu tahu tidak bahwa kamu sudah melakukan hal yang begitu hebat?"
Ucapnya sembari mengusap kepalaku untuk kedua kalinya.
Dan aku pun menjawab
"Apa memangnya?"
"Kamu sudah berhasil melawan rasa takutmu itu, kamu sudah berhasil melawan hal itu. Itu sangat luar biasa!"
Lalu aku tersenyum. "Mengapa kamu selalu mengapresiasi semua hal kecil yang aku lakukan?"
Dan ia pun menjawab
"Kurasa perempuan adalah seorang anak kecil, ia perlu diapresiasi agar sadar bahwa ia mampu melakukan sesuatu."
Ucapnya sambil tersenyum kearahku.
Untuk kedua kalinya aku tersenyum kepadanya dan ku senderkan kepalaku ke bahunya. Dan menatap langit biru yang sudah berubah menjadi jingga.
"Apakah senja akan selalu indah, bilang nantinya jika ku lihat tanpamu?"
Tanyanya.
"Selalu. Senja akan selalu indah dilihat denganku atau siapapun itu, yang berbeda adalah rasanya"
Ucapku menjawab pertanyaan nya.
Ia terdiam sejenak. "Rasanya?" Tanyanya lagi. Aku pun mengangguk
"Indah itu pasti, tapi rasa bahagia melihatnya belum tentu datang. Karena melihat senja bersama orang yang kita cinta itu mendatangkan kebahagiaan kan?"
Lalu ia menjawab
"Lho, apa maksudmu kamu adalah orang yang aku cintai?"
Lalu aku pun duduk tegak menatap kearahnya dengan wajah kesal. "Jadi tidak!?"
Ia tertawa gemas dan menarik hidungku. "Menggemaskan! Sudah ku bukikan masih saja butuh validasi. Aku mencintaimu anak kecil. Sangat!"
Aku tersenyum untuk berkali-kalimya dan kembali menyandarkan kepalaku dibahunya
ketika matahari mulai terbenam menandakan hari akan segera berakhir.
Dengan angin yang berhembus kencang dan pemandangan yang sangat indah. Karena ada dia yang menemani ku disini aku sangat senang.
The end.