Raka duduk di tepi jendela kamar, menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Sejak kecil, Ayah dan Ibu selalu berkata bahwa setiap bintang adalah cahaya dari orang-orang yang menyayangi kita. Tapi sekarang, langit itu terasa lebih jauh dan dingin.
Sudah seminggu sejak kecelakaan itu. Seminggu sejak Ayah dan Ibu pergi, meninggalkan Raka sendirian di dunia ini. Rumah yang dulu penuh tawa kini terasa sunyi. Tante Mira, adik Ibu, datang untuk menemaninya, tapi tetap saja, rasanya tidak sama.
Malam itu, Raka memeluk boneka beruang kesayangannya dan berbisik, "Ayah, Ibu, kalian di mana?"
Tiba-tiba, Tante Mira masuk dan duduk di sampingnya. "Kamu lihat bintang itu?" katanya, menunjuk satu bintang yang bersinar paling terang.
Raka mengangguk pelan.
"Itu mungkin Ayah dan Ibu, yang sedang melihatmu dari atas sana. Mereka pasti ingin kamu tetap kuat."
Air mata Raka mengalir, tapi kali ini bukan hanya karena sedih, melainkan karena ia merasa tidak sepenuhnya sendirian.
Malam itu, untuk pertama kalinya sejak kejadian itu, Raka tersenyum kecil. Ia berbisik ke langit, "Selamat malam, Ayah, Ibu. Aku sayang kalian."
Dan di atas sana, bintang itu seakan berkelip lebih terang, seolah menjawab rindunya.