Arkea, dewa penyelamat di dunia Tenria, sombong dan berkuasa. Dia menganggap dirinya lebih tinggi dari dewa lainnya.
"Saya adalah dewa penyelamat, tak ada yang bisa menandingi kekuasaanku!" Arkea berteriak.
Para dewa lainnya takut padanya, termasuk adiknya Malum yang setia dan bijaksana. Namun, Arkea menghukum mereka karena tidak setia padanya.
"Kalian semua akan dihukum karena tidak setia padaku!" Arkea mengumumkan.
Seratus tahun berlalu, Arkea menyadari kesalahannya. Malum membantunya menyadari bahwa kekuasaan bukanlah segalanya.
"Aku telah salah... Aku telah membuat mereka takut, bukan mencintai," Arkea berkata kepada Malum.
Arkea memutuskan untuk mengembalikan kekuatan dewa kepada para dewa lainnya. Mereka memilih untuk tetap menjadi manusia biasa, kecuali beberapa yang ingin kembali menjadi dewa.
Arkea kemudian menjadi penjual sayur bijaksana, menyebarkan cinta dan kebaikan kepada semua orang.
"Sayur segar! Dari taman langit, untuk kalian semua!" Arkea berteriak dengan senyum.
Pembeli sayur tertarik dengan penjual sayur yang bijaksana ini.
"Wah, penjual sayur yang bijaksana! Apa rahasia hidupmu?" salah satu pembeli bertanya.
Arkea tersenyum dan berkata, "Cinta dan kebaikan, itu saja. Aku telah menemukan kembali diriku."
Malum, adik Arkea, datang dan melihat perubahan besar pada kakaknya.
"Arkea, kamu telah benar-benar berubah! Kamu telah menemukan cinta sejati," Malum berkata dengan gembira.
Arkea tersenyum dan memeluk Malum.
"Ya, adikku. Aku telah menemukan bahwa kekuasaan bukanlah segalanya, tapi cinta dan kebaikan adalah kekuatan sejati."
**Epilog:**
Arkea hidup bahagia sebagai penjual sayur bijaksana, menyebarkan cinta dan kebaikan kepada semua orang. Dia telah menemukan kembali dirinya dan menemukan cinta sejati