Kerajaan Novaland sebuah kerajaan yang awalnya makmur,namun ada seorang penyihir bernama Xavier yang memberi kutukan kepada seorang Pangeran tunggal yang bernama Wildan Revano.
Wildan seorang pangeran yang dipercaya untuk meneruskan tahta ayahnya,Patrick. namun setelah kenanya kutukan menjadi buah apel,kini tahtanya diteruskan kepada anak selirnya bernama Robert.
***
Beberapa tahun telah dilewati,lembaran bulan ke bulan pun berlalu,kini seorang Putri Kerajaan tercantik itu telah tumbuh dewasa bernama Navina Devina.
Navina berjalan-jalan di tengah malam dengan seorang pengawal,Xavier,mereka menyusuri jalan setapak didalam hutan yang rindang,hingga sesuatu tertuju pandangan sang Putri untuk memetik buah apel merah segar itu:
"Xavier,bantu aku mengambil salah satu buah apel itu!" Rujuk Navin sembari menunjuk buah apel merah diatas ranting yang tinggi.
"Tapi itu terlalu tinggi,Putri!" Kelahnya yang sebenarnya takut ketahuan atas perbuatannya itu.
"Kau kan penyihir!"
"Tidak P-putri!" Gugupnya
Navin memutar bola matanya malas lalu menatap tajam kearah Xavier disebelahnya sehingga Xavier menatap canggung. Kini,Putri cantik itu menggulung gaunnya namun tidak bisa tergulung,ia pun menlepas bawahan gaunnya sehingga Xavier pun menutup matanya sekejap:
"Putri,aku ini pria! tidak pantas kau melempar bawahan gaun seperti itu!" Nasihat Xavier dengan lantang
"Kau tidak berguna,bodoh!" Umpat Putri dengan penuh amarah.
Lalu memanjat pohon hingga tibalah dimana buah apel segar itu ditangannya,ia pun mengambilnya lalu turun begitu saja tanpa mengambil buah apel lainnya.
'Buah ini sepertinya tampan' batinnya dengan penuh intuisi.
"Ayo kita sekarang ke istana!" Ajak Navina
"Putri awas tergelincir!"
"Apa Iya?" Anggapnya remeh
Benar saja dugaannya Xavier,disaat Putri ingin turun ia pun tergelincir sontak membuat Xavier mengharuskan ambil tongkatnya dari saku jubahnya,namun belum sempat Xavier mengambilnya buah itu menjadi seorang manusia dan merangkul pundak Putri lalu turun:
Putri cantik itu masih saja menutupi kedua matanya seolah ia akan mati,seseorang itu pun berkata:
"Kau belum mati,Putri!" Ujarnya
Perlahan membuka matanya lalu melihat keduanya,dengan bingung ia sontak bertanya:
"D-dimana apelnya?" Teriaknya sembari mencari-cari buah yang barusan ia genggam itu.
"Buah itu,Aku Putri!" Akuan Wildan sembari menahan tawa
Navina pun teriak kaget dan memukul punggung Wildan,namun tak berasa apapun baginya:
"Dasar tukang modus! Gajelas,Freak!"
Wildan hanya tertawa karena kutukannya telah berakhir,namun ia menyadari bahwa pelakunya ada bersama Putri itu:
"Putri,kau mau tahu siapa pelakunya?"
Navina yang bingung pun bolak-balik melihat keduanya:
"S-siapa?" Tanyanya dengan nada yang tegas
Dengan pandangan yang dalam,Wildan jelas menunjuk kearah Xavier:
"Dia Putri,ceritanya panjang! Gara-gara dia aku gagal mendapat pelajaran untuk persiapan menjadi Raja!"
Tak datang,tak diundang Prajurit kerajaan Novaland pun datang dan ditengah prajuritnya ada Ayahnya Wildan,bernama Patrick:
"Sudah lama tak bertemu! Anak ku,Wildan!" Sapanya Hangat.
Bersambung
Kasih aku dukungan dengan like juga komen ketik "Mau lanjut" di komentar!
Byee!~