# horor, mistis, supranatural
Lila yang lagi sakit hati dan tak fokus, karena baru mengetahui dan menemukan jika kekasih hatinya,telah berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, membuat Lila sangat terluka, hingga dia tak lagi tahu ke arah mana dia larikan dirinya saat itu.
Hingga dia tiba di pinggiran kota tempat dimana dia sebenarnya mau memberikan surprise pada kekasihnya, karena hari itu adalah hari jadinya mereka berdua. Namun siapa menyangka saat lila siapkan kejutan untuk kekasih hatinya, malah dia yang dikejutkan dan di tampar oleh fakta di depan matanya saat lihat bagaimana kekasih hatinya sedang bermesraan dengan sahabatnya sendiri.
Kini di depan dia hanya ada sebuah gubuk usang yang seperti sudah tak berpenghuni lagi.
Angin malam itu sungguh dingin dan berhembus kencang. Membuat Lila jadi kedinginan.
Dengan hati was was, Lila mulai membuka pintu gubuk usang tersebut. Dan benar dugaan Lila gubuk itu kosong dan gelap.
Dengan cahaya ponsel di tangannya, Lila masuk ke gubuk kosong tersebut.
Dengan sedikit membersihkan debu debu yang menempel di sana , Lila pun mulai duduk di atas balai bambu yang ada di ruangan tamu gubuk itu.
Air mata Lila masih mengalir deras , hatinya masih perih dan berdarah melihat kenyataan tadi. Di tangan Lila ada sebuah hadiah indah yang sangat diinginkan oleh kekasihnya waktu itu, tapi kini semua tak ada artinya lagi, Lila pun membuang kotak hadiah itu begitu saja. Dengan tangisan yang menyesakkan dada. Lila menumpahkan rasa sakit dan sedihnya di sana .
Tiba tiba Lila di kejutkan oleh seorang nenek yang memakai kebaya warna merah tua.
"Cah Ayu, ora usah nangis maneh. Mbah punya hadiah buat hari jadimu Karo wong sing mbok Trisnoi Kuwi, sing lagi ke gudo iku. Iki gawe en cah Ayu. Pasti Trisno mu balik, yen wong Kuwi Yo Trisno marang sliramu Cah Ayu. ( Gadis cantik, tidak usah menangis lagi, nenek punya hadiah untuk hari jadi kamu, dengan orang yang kamu cinta itu, yang lagi di goda itu. Ini pakailah gadis cantik. Pasti cinta kamu akan kembali
Jika dia sungguh cinta padamu). "
Lila terkejut dan dia masih heran dari mana nenek itu datang? Tapi tangan Lila tiba tiba saja seperti ada yang membimbing untuk menerima sebuah kalung cantik berliontin kalimaya yang indah sekali. Warna warni liontin itu sangat membuat pandangan mata Lila tak mau lepas dari benda itu. Saat dia sadar nenek itu sudah tidak ada lagi. Lila cari ke semua halaman dan ruangan tak ada lagi nenek itu.
Tapi tiba-tiba di hati Lila ingin sekali memakai kalung tersebut. Hingga dia pun memakai kalung itu.
Saat dia memakai kalung itu, hatinya tiba tiba merasa tenang dan tidak lagi sedih. Seakan ada aura positif yang membungkusnya sekarang. Lila tak lagi sedih.
Dia hanya membayangkan wajah kekasih hatinya dan dia bisa melihat, kekasih hatinya itu akhirnya bertengkar dengan sahabatnya dan dia kembali mencari Lila lagi.
Lila yang seakan mendapatkan penglihatan itu, akhirnya memilih untuk kembali ke hotel dia tadi.
Sampai di hotel, Lila melihat sahabatnya datang di depan pintu kamar hotelnya.
Mata Lila tajam menatap mata mantan sahabatnya itu.
"Lila kau datang, sungguh aku kira kau tak datang, jadi aku tadi keluar jalan jalan sebentar. Maaf aku tak bisa jemput kamu di bandara tadi. Maaf ya aku sibuk." Ucap Aura sahabat Lila.
Lila kembali menatap sahabatnya dari atas sampai bawah. Dan akhirnya... Plak.. plak... Tangan dengan jemari lentik itu kini keras menampar wajah sahabatnya dan anehnya bekas tamparan Lila itu malah menjadi luka yang sangat mengerikan dan pipi aura langsung membusuk, Lila terkejut , begitu juga aura yang sudah berteriak teriak kesakitan saat kedua pipinya tiba tiba saja luka membusuk dan sakit sekali. Hingga mengeluarkan bau yang sangat amis dan tidak enak. Seperti bau bangkai.
"Lila , apa yang kau lakukan, kau kejam sekali," protes aura pada Lila.
"Itu adalah upah dari seorang pengkhianat seperti kamu Aura. Jangan di kira aku tak tahu pengkhianatan kamu di belakang aku dengan kekasih ku Aura!" Bentak Lila sangat dingin dan keras seakan menembus jantung Aura. Aura hanya bisa menangis.
" Maaf, maafkan aku Lila. Aku memang tak tahu diri tapi aku sungguh mencintai dia. Dia juga begitu." Jelas Aura di sela tangis kesakitan dia.
Dari arah belakang datang seorang pemuda yang lari tergopoh gopoh ke arah Lila.
"Lila! Apa yang kau lakukan pada Aura?" Suara bariton itu gusar sekali.
Mata Lila Kini tajam menembus jantung kekasih hatinya itu.
"Kenapa kamu tidak terima saat pacar kamu aku tampar dan akhirnya membusuk seperti itu! Kamu mau juga oke ...plak ..
Plak ... plak....
"Laki laki tak tahu diri, kau sama busuknya dengan dia. Apa kamu cinta Aura? Jawab !!!" Bentak Lila.
" Iya maafkan aku, aku sayang kamu tapi aku juga sayang dia. Kami dekat karena tak sengaja. Tapi akhirnya kami berdua nyaman. Maafkan aku Lila sayangku." Iba kekasih Lila.
"Sayangnya ucapan permohonan maaf kamu itu tidak tulus, Awan! Jadi membusuklah Kalian bersama. Aku tak Sudi lihat wajah pengkhianat seperti kalian berdua! Sungguh hati aku sakit akan pengkhianatan kalian padaku. Selamat tinggal. Semua toxic!" Umpat Lila sambil meninggalkan kedua orang yang sangat melukai hatinya itu.
Di lantai baik Awan dan Aura tiba tiba berteriak kesakitan dan semua daging di tubuh mereka melepuh dan mengelupas, membusuk dan akhirnya rontok semua ke lantai dan berbau sangat busuk. Membuat petugas kebersihan hotel di buat kebingungan.
Akhir kisah,
jasad Awan dan Aura pun di makamkan oleh keluarga masing-masing.
Di kejauhan tampak wanita anggun nan cantik sedang mengawasi pemakaman masing masing orang itu di tempat yang berbeda beda. Tapi tetap saja wanita cantik dan anggun itu hanya menatap dingin ke kubur keduanya.
"Aku Nyimas Asih kalimaya, tidak sedikit pun menyesal membuat kalian seperti itu. Andai kau tulus minta maaf padaku mas, mungkin aku pun bisa memaafkanmu. Tapi kau tidak pernah tulus padaku Mas, jadi ya selamat tinggal pengkhianat❗🌑