Ambara datang kesebuah rumah kuno yang sudah lama tak pernah dia tempati lagi.
Rumah milik keluarganya yang sudah terbengkalai. Tapi sedih hati dan luka hatinya karena pengkhianatan sang tunangan membuat Ambara ingin menenangkan diri di rumah peninggalan keluarganya.
Senja tiba saat dia sampai di rumah itu. Tapi dengan tanpa mengenal lelah dia bersihkan semua sudut rumah hingga jauh malam rumah itu sudah bersih kembali.
Saat dia membaringkan tubuhnya, tiba tiba datang seorang tamu yang mau ijin numpang tidur malam itu.
Maklum saja tempat itu adalah tempat terpencil dan di alam terbuka yang jauh dari jalan utama.
"Maaf, apa saya boleh menumpang tidur di sini? Saya tersesat dan di tinggal oleh teman teman saya tadi." Tanya sang tamu dengan mengatupkan dua telapak tangannya di depan dadanya.
Ambara yang pertama curiga, sekarang dia malah merasa iba. Di lihat sang tamu yang sudah kusut , ransel berat di punggung dia buat dia sangat lelah. Sepatu yang sudah kotor dan berlumpur, pakaian yang kotor juga, buat penampilan sang tamu jadi sangat kacau dan miris sekali.
"Baiklah, silakan kakak. Itu di sana ada kamar mandi dan itu kamar tamu pakai saja," tunjuk Ambara pada sang tamu.
Pemuda itu tampak sangat lega.
"Terima kasih saya akan istirahat sungguh lelah dan penat sekali badan saya." Ucap pemuda itu sambil melangkah masuk dan menenteng ransel yang dia lepas dari punggungnya.
Ambara naik ke lantai dua dan kembali ke kamar tidurnya setelah mengunci pintu rumah dia.
Malam itu begitu tenang , Ambara yang juga lelah pun langsung tertidur.
Sejak saat itu akhirnya pemuda yang menjadi tamu Ambara belum juga pulang karena dia berkata ada teman yang akan menjemput dia nantinya. Jadi dia masih menunggu teman .
Ambara pun tak keberatan karena dia punya teman di rumah terpencil itu.
Kedekatan mereka menjadi hubungan cinta. Cinta satu sama lainnya.
Suatu malam, saat Ambara dan Ezra nama pemuda itu,sedang duduk di depan ruangan tamu di depan perapian untuk menghangatkan badan karena udara sangat dingin malam itu.
"Sayang, aku sangat berterimakasih kau sudah menolong aku malam itu . Dan saat aku kembali bersama teman aku nanti, aku pasti akan datang lagi ya untuk cari kamu, karena kamu sangat aku cintai. Jadi kamu jangan sedih ya, tunggu aku , aku pasti kembali." Ucap Ezra sambil mengecup kening Ambara.
Sebulan kemudian, ambara ke kota untuk membeli bahan makanan.
Dan saat dia mau membayar di kasir, di saluran televisi kota itu disiarkan pencarian orang hilang, yang dinyatakan tersesat di sekitar hutan Cemara tempat Ambara tinggal. Menurut saksi mata yaitu teman korban, menyatakan teman mereka hilang dan kemungkinan jatuh dalam jurang di tepi pegunungan kapur di dekat hutan Cemara.
Saat Ambara melihat foto orang hilang tersebut, belanjaan yang dia bawa pun jatuh berhamburan di lantai toko itu, sungguh jantung Ambara seakan berhenti berdetak beberapa detik dan mata indahnya membola serta mulut yang terbuka membentuk huruf O yang dia tutup dengan jemari lentiknya.
Sungguh laki laki yang hilang dan dinyatakan meninggal di jurang itu mirip sekali dengan Ezra yang dia kenal di rumah dia itu. Dan nama itu adalah Prmudya Ezra Sampurna.
Ambara langsung merasa pening dan tiba-tiba dia sudah tak sadarkan diri.
Saat Ambara terbangun dia sudah ada di ruangan klinik setempat. Dan ada seseorang yang menjaga dia.
"Syukurlah kakak sadar, kami teman Ezra dan saat kami evakuasi tadi siang maaf kami terpaksa masuk ke rumah kakak yang ada di hutan Cemara itu. Karena ada banyak foto foto kakak jadi kami tahu kakak adalah pemilik rumah itu. Kami kemudian menemukan ransel dan sepatu Teman kami disana jadi apakah kakak kenal dia?" Tanya pemuda tampan itu.
Ambara tak mampu berkata kata lagi. Air matanya mengalir deras .
Sampai akhirnya Ambara pun bercerita semua yang dia tahu da pertemuan pertama dia dengan Ezra malam itu.
Di ransel Ezra juga ditemukan catatan jurnal harian dia dan ada kata yang sangat berkesan yang Ezra tulis pas di lembaran akhir jurnalnya saat dia belum hilang.
Dear terkasih...
Aku tahu kau telah khianati aku dan aku tak mampu mencintai lagi.
Tapi saat aku lihat peri cantik di rumah usang itu hati ku tak bisa berpaling. Aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama. Jadi tunggu aku, aku pasti datang menemani mu dan membebat luka mu juga peri cantik ku peri cintaku.
Walaupun dalam ribuan masa aku pasti akan datang dan tetap katakan cinta. Hidup hari ini atau hidup nanti di kehidupan yang baru pun , aku akan terus temukan kamu dan kamu lagi.
Tunggu aku peri cintaku 💞💝💘 sungguh tulus aku mencintaimu. "
Tertanda dan ingat selalu namaku sampai pada ujung dunia...
Pramudya Ezra Sampurna.
Tulisan itu mirip dengan apa yang Ezra katakan sebulan yang lalu.
Ambara semakin menangis, dia sadar selama ini kekasih hatinya adalah arwah sang pemuda malang itu.
Akhirnya tim SAR sungguh menemukan jasad Ezra di jurang. Ambara semakin syok. Hingga dia putuskan untuk kembali ke kota. Hanya untuk lupakan hari hari indah dia dengan Ezra.
Setahun kemudian di sebuah pusat perbelanjaan,
"Ah, maaf maaf, saya tak sengaja." Minta maaf Ambara pada seseorang yang dia tabrak. Tapi tiba -tiba tangan putih lembut Ambara langsung di genggam erat oleh seseorang itu.
"Ara, aku telah kembali. Aku menepati janjiku. Maukah kau tepati janjimu, Ara , peri cintaku?" Ucap suara bariton itu lembut di telinga Ambara.
Ambara langsung terkejut,dan hampir saja dia pingsan jika tidak di topang oleh lengan kokoh itu.
"Ezra... Benarkah kamu Ezra? Wajah kamu beda. Tapi suara kamu sama." Tanya Ambara.
"Iya sayang, peri cintaku, Aku Ezra milikmu aku kembali. Jadi mari kita mulai dari awal lagi." Peluk erat Ezra pada Ambara.
Ambara pun langsung memeluk erat pemuda di depannya yang lebih tampan dari Ezra itu.
Akhirnya cinta itu kembali.
Sweet memories YF...1997.💘💝