🍒 Happy Reading 🍒
Di sebuah kampung terpencil yang damai dan penuh ketidaktahuan, hiduplah seorang pemuda bernama Bajul Bin Katrok. Sejak lahir Bajul jomblo plus Bajul punya bakat alami dalam dua hal: bikin orang naik darah dan gagal dalam segala hal yang ia coba.
Suatu hari, Bajul yang bosan karena terlalu lama menjomblo, tiba-tiba mendapat ide brilian di otak kecilnya: menciptakan odading super lezat yang bisa bikin siapa pun pasti ketagihan. Tapi, karena IQ-nya lebih sering cuti, dia malah mencampur bahan-bahan super aneh seperti sambal setan, minuman energi tiga botol, dan entah bagaimana ada setetes minyak urut masuk ke adonannya.
"HAHAHA! Ini dia! Odading paling spektakuler di seluruh dunia!" teriak Bajul sambil ngakak sendirian.
Korban Pertama: Mak Cemon
target pertamanya adalah Mak Cemon, ibu-ibu yang mulutnya, paling pedas plus julid se-kampung. Bajul menyodorkan odading ciptaannya dengan senyum penuh tipu daya.
"Mak, cobain deh. Gratis!"katanya dengan wajah yang meyakinkan.
Mak Cemon yang nggak pernah nolak yang namanya gratisan langsung menyambar. Begitu odading masuk ke mulut, wajahnya langsung berubah. Matanya melotot kayak lampu sein motor rusak, bibirnya gemetar, dan…
"UWOHHHHH!!!"
Tiba-tiba Mak Cemon loncat setinggi dua setengah meter, salto di udara, lalu mendarat dengan posisi split di tengah jalan.
"ASTAGHFIRULLAH! KENAPA BADAN MAK GERAK SENDIRI?!" teriaknya panik.
Tapi belum selesai sampai situ. Tiba-tiba Mak Cemon mulai nge-rap secara spontan.
"ODEDING INI ANEH, AHH!
ASTAGFIRULLAH! BADAN AKU GERAK SENDIRI!
JEGERRR! JEGERRR!
SIAPA YANG BIKIN INI?! HAAH!?"
Warga yang mendengar suara aneh menggeleng langsung berhamburan keluar rumah. "Woi! Mak Cemon kesurupan genre baru!"
Bajul yang panik malah semakin ngakak. "HUAHAHA! INI SUKSES!"
Korban Kedua: Wak Somed
di tengah kekacauan, Wak Somed, sesepuh kampung yang udah sepuh tapi doyan ikut tren, maju dengan berani.
"Woi, kenapa Mak Cemon begitu?" tanyanya.
Bajul, yang mulai menikmati kegaduhan, malah menyodorkan odading ke Wak Somed.
"Ini, Wak! Biar makin awet muda dan bercahaya!"
Wak Somad yang masih punya jiwa muda langsung terima tanpa curiga sedikitpun. Begitu masuk mulut…
BRAK!
Wak Somed mendadak berdiri tegap. Matanya kosong. Bibirnya bergetar. Lalu…
"LETS GOOO!!"
Dengan kecepatan cahaya, Wak Somed langsung breakdance di tengah jalan sambil nge-beatbox sendiri.
"TSK-TSK-TSK-BRAAK-DUG-DUG-JEGERR!"
Anak-anak kecil langsung excited. "Wah, Wak Somed akhirnya pensiun jadi orang tua bangka!"
Sementara Mak Cemon masih freestyle nge-rap, Wak Somed udah sukses jadi DJ dadakan.
Korban Ketiga: Pak Lurah
Pak Lurah, yang sejak tadi nonton dari jauh sambil mikir kalau ini semua cuma efek kurang gizi, akhirnya penasaran.
"Apa betul odading ini sehebat itu?" katanya sok bijak.
Sebelum Bajul bisa ngasih, Bu Lurah yang kepo keburu merebut dan masukin ke mulut Pak Lurah. Tapi anehnya, wajah Pak lurah merah dengan mata melotot segede piring.
Dan BOOM!
Pak Lurah tiba-tiba lompat kayak kangguru, lalu mendarat dengan kepala duluan ke tanah. Warga panik.
"WOIII! PAK LURAH KENAPA?!"
Pak Lurah bangkit. Napasnya tersengal-sengal dan wajah bertambah merah bagaikan orang lagi nahan berak dengan keringat dingin bagaikan sebiji salak, mengalir deras di pelipisnya. Lalu, tiba-tiba…
"AKU... AKU PENGEN NYANYI DANGDUT!!"
Musik dangdut mistis langsung berkumandang entah dari mana. Pak Lurah, tanpa aba-aba, langsung koprol maju sambil nyanyi lagu "Goyang Dumang" dengan suara menggelegar hingga burung lari kocar-kacir mendengarnya.
Reaksi Warga
Suasana kampung berubah jadi festival musik paling aneh di kampung sepanjang sejarah.
Mak Cemon masih nge-rap kayak Eminem kerasukan jin
Wak Somed udah berubah jadi DJ keliling yang gak ada capek-capeknya
Pak Lurah goyang dangdut di atap rumah warga dengan heboh. Untung Pak Lurah gak jatuh, bisa berabe kalau atapnya rusak.
Ibu-ibu berlarian panik. "WOI! KAMPUNG KITA DITELAN MAKHLUK TAK KASAT MATA!"
Anak-anak malah semangat. "Seruuuuu! Kapan lagi kita nonton nenek-nenek nge-rap dan kakek-kakek breakdance!"
Warga yang belum kena mulai mengungsi ke masjid dengan kecepatan tinggi sambil istighfar berjamaah.
Tiba-tiba, Emak Bajul
di tengah kekacauan, datanglah Emak Bajul.
"BAJUUUULLLL!!"
Bajul langsung beku seperti tiang listrik. "I-iya, Mak?"
"INI APA-APAAN KAMPUNG JADI KONSER LIDAH BERACUN?! KAMU LAGI-LAGI BIKIN ULAAAAH HAHH?!"
Bajul mencoba menjelaskan, tapi sebelum bisa buka mulut, Emaknya langsung nyomot satu odading dan masukin ke mulut Bajul.
Dalam hitungan detik, Bajul langsung lari keliling kampung sambil nari balet, dengan suara falsetto menyaingi penyanyi opera.
Warga yang tadinya panik malah mendadak kompak tepuk tangan.
"WOOOIII! Bajul jadi penyanyi opera! KEJAR! Kita jadikan dia idola sekampung!"
Bajul teriak panik sambil lari bagaikan turbo. "WOIII JANGAN KEJAR GUE! GUE GAK MAU! Gue ini laki-laki tulen, bukan perempuan, apalagi bencong! MAK, AMPUNNN!!"
Akhirnya, kampung itu kembali normal setelah Emak Bajul menyiram Bajul pake air kobokan. Odading penghancur harga diri pun dimusnahkan, dan Bajul dihukum mencuci baju sekampung lima bulan, sebagai ganti rugi.
Tapi sayangnya, beberapa warga masih mengalami efek samping dari odading rasa racun yang diciptakan oleh Bajul. Pak Lurah sekarang hobi joget di rapat desa. Mak Cemon suka nge-rap saat belanja di pasar. Dan Wak Somed… yah, dia resmi jadi DJ sekampung.
Dan Bajul? Dia masih jomblo abadi dan setia.
🍒✨💐TAMAT💐✨🍒