"Berlixa Lansia Ziana"
Seorang gadis berasal dari Inggris,memiliki paras yang cantik dan menawan ia anak tunggal, anak satu-satunya dari Tuan "Barxe Qori Grantaz" dan Nyonya "Lilyana Kimry".
Lixa memimpin Kelompok geng motor Xoach.
"Barxe Qori Grantaz"
Adalah CEO Perusahaan Mazza Grup terbesar di Inggris.
Ia pekerja keras, semua nya ia lakukan untuk masa depan Putri satu-satunya yaitu
"Berlixa Lansia Ziana".
"Lilyana Kimry"
CEO PT Ligana di Inggris.
Satu tujuannya adalah membahagiakan Putri nya dan bekerja untuk Putri tercintanya.
Di Dunia ini semua nya tergantung uang, Kita ada uang kita di sanjung begitu tinggi, kita tidak ada uang orang pun meremehkan dan merendahkan.
Maka dari itulah Berlixa sangat kekurangan kasih sayang, Mommy dan Daddy nya sibuk bekerja, yang hanya ada waktu dengan ia adalah kekasihnya dan sahabat nya.
"Razzad Firman Toni"
Kekasih Dari "Berlixa Lansia Ziana".
Ia hanyalah ketua anak motor Kexsi.
Lixa sudah menjalin hubungan 1 tahun bersama Raz, bagi Lixa Raz lelaki yang begitu memanjakan nya, makanya Lixa terpikat pada Raz.
"Berlixa Lansia Ziana" berusia 23 tahun,dia anak yang sangatt menginginkan kasih sayang, dia begitu kesepian, kedua orang tua nya sibuk bekerja dan kerja... Dari kecil Lixa kekurangan kasih sayang, tapi dia hidup dengan berkecukupan, Lixa tak menginginkan itu, yang ia inginkan hanya kasih sayang, tapi tak pernah ia dapat dari kedua orang tua nya.
Karena tidak pernah di perhatikan oleh kedua orang tua nya, Lixa pun memimpin Geng motor Xoach, Lixa adalah pemimpin geng Xoach.
Lixa juga menyimpan rahasia yang selama ini ia selalu sembunyikan, di balik polos nya wajah Lixa.
"Cila Ratna Grily"
Hanyalah gadis sederhana,berusia 23 tahun sama seperti Berlixa, Cila dan Lixa bersahabat dari SMP sampai sekarang, Lixa dan Cila pun satu kelompok geng motor Xoach.
Di rumah yang besar, hanya tinggal Lixa dengan kedua orang tua nya beserta pelayan dan pengawal.
Di pagi hari terlihat gadis cantik yang baru bangun dari tidur nya, ia pun langsung menuju masuk kedalam kamar mandi.
Selang beberapa menit ia pun keluar dari kamar mandi, Lixa terlihat begitu fresh dan cantik.
Ia pun mendekati balkon kamar nya, ia membuka pintu balkon, menghirup udara segar dan berjemur di matahari pagi.
"Mommy dan Daddy kapan si pulang, Lixa rindu mom,dad, hari-hari selalu berangkat keluar negeri, tak ada waktu untuk ku" gumam Lixa.
Tak lama dari itu Berlixa keluar dari kamar nya ia turun ingin mengisi perut nya, ia tak ingin terus menerus memikirkan Mommy dan Daddy nya.
"Morning bikk" Sapa Lixa pada pelayan yang sedang memasak.
"E-eh.. Morning to non Zia" Jawab bik Yuni, dan para pelayan yang sedang ikut membantu bik Yuni.
"Bik..Apakah masih lama?? Zia sudah lapar" Ucap Zia begitu lembut dan terlihat manja.
Lixa anak nya memang begitu manja, tapi hanya dengan orang yang sudah ia kenal atau dekat saja. Lixa saat di rumah nya di panggil dengan sebutan Zia. Jadi para pelayan dan pengawal yang ada di sana memanggil nya dengan sebutan Non Zia.
Lixa atau Ixa panggilan para teman-temannya saat berada di luar, atau sedang berada di markas Xoach.
"Sebentar lagi akan selesai non..Non tunggu saja di meja makan,bibi akan antarkan makanannya"
Ucap bik Yuni.
"Emm.. Baiklah, Zia tunggu di meja makan yah bikk" Jawab Lixa.
Lixa pun lekas pergi dari dapur, ia menuju ruang meja makan.
Sesampainya Lixa di meja makan, ia langsung duduk di tempat nya.
"Lagi-lagi aku sendirian duduk dan makan di meja ini " Ucap Lixa Ia melamun dan menatap kursi tempat mommy dan daddy nya.
-
Lixa terus menatap kursi tempat kedua orang tua nya.
*Emm...aku tidak kekurangan uang, tapi aku kekurangan kasih sayang, mom,dad.. Zia tidak perlu uang, Zia hanya ingin kasih sayang dari kalian.* Batin Lixa.
Tak lama beberapa menit, para pelayan pun berdatangan, mereka menyajikan makanan yang telah mereka buat.
Lixa yang sedang melamun dengan isi pikiran nya pun langsung tersadar.
"Permisi non Zia"
"E-eh...Iyah bik"
"Eumm..bauu nya sangat harum, Zia tak sabar ingin segera makan" Ucap Lixa.
"Silahkan non" Ucap mereka serempak.
"Terimakasih" Balas Lixa lalu tersenyum manis.
Selesai nya para pelayan menyajikan makanan, mereka langsung undur diri dari meja makan, mempersilahkan nona nya untuk makan.
Lixa pun langsung mengambil makanan yang ada di atas meja, ia begitu lapar,,Lixa sangat menyukai makanan, tapi ia tak pernah gendut, badan nya selalu terjaga, karena ia juga sering sekali berolahraga.
Malam nya,Lixa langsung keluar dari kediaman Keluarga nya. Lixa tadi sudah sempat menghubungi Cila, Ia ingin keluar dan jalan-jalan bersama Cila.
Sesampainya di markas Xoach, ternyata Cila sudah menunggu kedatangan Lixa.
"Ixa" Panggil Cila lalu langsung memeluk Lixa.
"Iyah cia" Jawab Lixa, menyambut pelukan Cila.
"Bagaimana, apakah Raz jadi ikut bersama kita?, dia ada dimana sekarang? Apa sudah ada di dalam" Tanya Lixa
"Raz belum datang Xaa, katanya ada sedikit keributan di markas Kexsi." Ucap Cila.
"Oh now, ada keributan apalagi di sana, apakah kita kesana saja?" tanya Lixa.
"Boleh saja, itu terserah kamu Ixa" Jawab Cila.
"Oke baiklah,kita langsung ke markas Kexsi"
Mereka pun langsung pergi menuju markas Kexsi. Lixa langsung mengendarai mobil nya, Cila tak membawa motor nya, ia ikut bersama di mobil Lixa.
Jarak menuju ke markas Kexsi, lumayan jauh, bisa memakan waktu 1 jam lebih untuk orang normal membawa kendaraan mobil atau pun motor.
Tapi tidak untuk Lixa, ia Hanya butuh waktu setengah jam untuk mendatangi markas Kexsi, jangan di ragukan lagi, Lixa sangat handal membawa mobil dan motor, sampai sekarang belum ada yang bisa mengalahkan Lixa saat balap mobil atau pun motor, Lixa selalu juara dalam balap.
Sesampainya di markas Kexsi, Lixa langsung masuk kedalam, ia melihat kekasih nya yang sedang duduk di sofa, sambil memijit pelipisnya.
Lixa pun langsung mendekati Raz.
"Sayang, ada apa denganmu? Beritahu aku ada masalah apa sebenarnya" Tanya Lixa langsung duduk di samping Raz.
Raz yang baru sadar akan kehadiran Lixa, ia pun langsung menoleh kearah Lixa.
"Tidak ada apa-apa sayang, hanya masalah kecil" Ucap Raz tersenyum manis, lalu mengusap pucuk kepala Lixa.
"Ehem hmm... Mon maaf Tuan dan Nyonya!Tolong hargain saya yang jomblo ini yah!." Ucap Cila sengaja menekan setiap perkataannya.
Hahahah....
Tawa Lixa pun lepas, ia tak bisa menahan tawa, melihat sikap Cila yang menurut nya lucu.
"CK! Kenapa kamu tertawa Ixa! Aku tak suka di tertawakan!" Ucap Cila yang benar-benar marah.
"Eh, ok ok maaf,, aku hanya tak bisa menahan tawaku, melihat sikap kamu yang begitu lucu, makanya cari pacar dong, Ups"
"Cih! Yah deh si paling bucin, aku tidak ada niat mencari pacar, bagiku itu sangat membosankan, mending sendiri, tidak ada yang melarang ku, aku kan bisa jalan sama cowok-cowok lain" Jawab Cila.
-
"I-yah deh,, kamu kan tidak cukup sama 1 pria, hati-hati mereka semua nanti meminta kepastian kepada mu" Ucap Lixa.
"Hahaha tinggal bilang saja, aku tidak memiliki perasaan kepada mereka" Ucap Cila begitu santay.
"Cihh, pemain mah emang beda yah" balas Lixa
"Sayang,, coba kata kan pada ku, ada keributan apa sebenarnya?" Tanya Lixa.
"Kamu tau Rio? dia mempunyai markas nomor 2 terbesar di kota ini!" Ucap Raz.
Lixa pasti nya tau siapa Rio. "Rio Grantara" Memiliki markas terbesar nomor 2 di kota ini, yaitu markas Yearox .
"Emm yah? Apa hubungan nya dengan Rio?" tanya Lixa.
"Dia menantang ku untuk bertanding balap bersama nya" Ucap Raz.
"Kalu begitu kenapa tidak kamu terima saja tantangan nya?" tanya Lixa.
"Sayang... Te-tapi ini ada taruhan nya.." jawab Raz gelisah.
"Apa?" tanya Lixa, seperti ada yang aneh dengan kekasihnya.
"Taruhan nya markas! Kalau aku sampai kalah, markas Kexsi akan jatuh ke tangan Rio!" Ucap Raz semakin gelisah.
"What!? Cih! Berani sekali dia bermain-main!, Apa taruhan nya kalau kamu yang menang?" tanya Lixa.
"Dia akan memberikan mobil keluaran terbaru" jawab Raz.
"Emm.. Menarik!, bagaimana kalau aku yang menerima tantangan ini?" tanya Lixa, ia cukup tertarik dengan taruhan yang akan di beri Rio.
"No! Ini sangat berbahaya sayang, dia ingin melakukan balap di pegunungan, kamu tau akhir-akhir ini sering hujan, kalau terjadi apa-apa dengan mu bagaimana!" Ucap Raz, ia sangat tidak ingin terjadi hal yang tidak di inginkan kepada Lixa kekasihnya.
Cila yang mendengar percakapan Raz dan Lixa pun, langsung ikut bicara.
"Benar itu Ixa, aku tidak ingin kamu sampai celaka, itu sangat berbahaya" sambung Cila.
"Raz, Cila, kalian tau kan siapa aku? Seperti nya kalian sangat meragukan aku" Ucap Lixa mencoba meyakinkan Raz dan Cila.
"Cih! Kamu juga tau kan Ixa, siapa Rio! Dia pemimpin markas Yearox, dan perlu kamu tau, dia juga ketua Mafia. Kamu ingat kan itu Ixa? Betapa kejam,licik,dan dingin Rio! dia tidak akan melakukan balap tanpa campur tangan, pasti sudah di atur oleh ny, dan ingat Ixa, apa yang di inginkan Rio pasti dia dapat kan dengan cara apapun itu" Ucap Cila mengingat kan bahwa siapa sebenarnya Rio Grantara.
"Jadi kamu meragukan sahabat mu ini? Perlu kamu ingat juga bahwa belum ada yang bisa mengalahkan balap ku! Kalian tidak lupa akan hal itu kan?" Tanya Lixa, dia merasa jengkel kepada Raz dan Cila, mereka seolah-olah tidak percaya akan kemampuan nya.
"Come on Ixa, jangan gegabah, Rio sangat berbahaya" ucap Cila, dia tau watak sahabat nya Lixa, tidak ada yang bisa menghalangi tujuannya, terutama sahabat nya atau pun kekasihnya.
"Stop, kenapa jadi kalian yang bertengkar,, yang di tantang oleh Rio itu aku! Bukan Lixa, jadi yang bisa menyelamatkan Markas Kexsi hanya aku!" ucap Raz.
"Oky! kalau begitu, aku percaya kan semua pada mu, jangan mengecewakan aku dan Anggota Markas!" ucap Lixa tegas.
"Hmm.. Baik lah sayang, kamu percaya kan saja kepadaku,akan ku usaha kan Markas Kexsi tidak jatuh ketangan Rio." Jawab Raz, dia pun mencium sekilas pipi Lixa.
-
Mereka sudah tiba di area balap, Rio sudah datang lebih awal, ia tinggal menunggu Raz.
Selang beberapa menit, Raz bersama yang lain pun tiba.
"WELCOME Razz!" Ucap Rio, ia tersenyum miring
"Hm" hanya itu balasan, ia malas meladeni Rio.
"Wow ternyata Anda memiliki gadis yang begitu cantik dan Seksi Tuan Razz!" ucap Rio terus memandangi Lixa.
Lixa yang sadar terus di pandangi oleh Rio pun menjadi semakin emosi.
"Anda jangan basa basi to the poin saja, apa maksud mu menantang kekasih ku balap, dan taruhan nya kenapa harus Markas Kexsi!!" Ucap Lixa meninggikan nada suaranya.
"Woww! Ini yang saya suka,you very interesting baby!" ucap Rio dengan suara lantang nya.
"Cih! Bac*t! Fu*k!" jawab Lixa.
"Tuan Raz!" panggil Rio.
"Hmm"
"Kita batal kan balap hari ini!" ucap Rio to the poin.
"What! Apa anda serius Tuan Rio?" tanya Raz yang mulai curiga.
"Yah! Karena saya sudah tidak tertarik dengan markas kecil mu itu CK!" jawab Rio.
"Cih! Jangan membuat ku murka Rio!" balas Raz.
Saat anak geng Kexsi dan Lixa with Cila ingin pergi tiba-tiba Rio memanggil.
"Tunggu!" ucap Rio.
*Cih! Apa lagi yang ingin dia lakukan* batin Cila.
"Why?" tanya Raz.
"Saya ingin menantang kekasih mu yang se*sy dan h*t!" ucap Rio terus memandangi tubuh Lixa.
"Cihh Baj*Ng*n!" Umpat Raz.
"Tenang sayang, aku ingin lihat apa yang dia mau!" Lixa mencoba menenangkan kekasihnya.
"Saya ingin menantang mu Nona Berlixa Lansia Ziana" Ucap Rio.
"Oke baik lah! Apa taruhan nya" jawab Lixa, ia merasa tertantang, lagian belum ada yang bisa mengalahkannya.
"Anda terkenal pembalap yang tidak terkalahkan bukan begitu Nona!?" balas Rio
"Owh tentu jelas!, langsung to the poin saja, saya tidak banyak waktu meladeni orang seperti you!
"Wow wow!! Saya suka gaya mu nona, saya tambah tertarik! Hahahaha" jawab Rio di akhiri tawa.
"Cih! Cepat!" sentak Lixa.
"Baiklah baiklah baby! Kalau saya menang you harus menjadi kekasih ku, yang melayani hasr*t ku" ucap Rio.
"B*Ngs*t! F*CK! umpat Cila.
"Damn you!" bentak Razz. Ia tidak terima dengan taruhan nya, sedangkan Razz begitu menjaga Lixa, tidak pernah pacaran di luar batas!
"Shuttttth tenang lah sayang" ucap Lixa
"Cila kamu tidak ingat kah siapa aku? Tenang saja, percaya pada ku!" ucap Lixa pada Cila.
"Te-tapi Sayangg..."
"Ta-pi Ixa..."
"Shuttth tenanglah" balas Lixa.
"Aku terima! Tapi kalau anda kalah, serahkan motor mu pada ku!" Lixa tertarik dengan motor milik Rio, itu motor keluaran baru yang ingin sekali Lixa miliki.
"Owhh Babyy, apapun yang kamu inginkan ambil saja" ucap Rio, dia tidak keberatan kehilangan motor nya, dia sudah tertarik dengan body Lixa.
*Cih! Dasar lelaki mes*m* batin Lixa.
"Sayang berhati-hati lah, ini sangat berbahaya, aku tidak ingin kamu kenapa-napa apalagi sampai menjadi baj*Ng*n itu!" ucap Raz
"Ixa, apa kamu yakin? hati-hati yah" ucap Cila.
Hanya di balas anggukkan oleh Lixa.
"Anda memang keras kepala Ixa! semoga saja kamu menang" gumam Cila
Lixa yang mendengar gumam Cila hanya tersenyum, nyaris tidak terlihat.
"You are ready baby?" tanya Rio.
"Yess" jawab Lixa
-
Grungg....
Grungg....
Lixa membiarkan Rio bersenang-senang, ia masih santay menikmati angin malam..
*CK! Apa maksud wanita ini! Kenapa dia tidak mengejar ku* Batin Rio
Sedang kan di sisi lain...
*Semoga km menang, Walau aku benci kepada mu, aku tidak akan pernah rela km ternodai* Batin seseorang.
Di saat sudah tinggal 1 putaran, kilasan begitu cepet seperti angin yang melewati Rio.
"Baj*Ng*n! aku terkecoh oleh dia, ku kira ia sengaja mengalah, ternyata tidak terduga Lixa wanita yang bisa mempermainkan emosi seseorang" ucap Rio merasa dibodohi oleh seorang wanita.
"Hahahaha ixaaaa" teriak cia,ia tau kalau itu pasti Lixa.
"Kamu memang wanita tangguh Lixa" gumam Raz.
"Anak² Geng Kexsi begitu kagum pada nona nya,pacar dari tuan mereka"
Sritttttt...
Motor Lixa berhenti tepat di garis finis.
Tidak butuh waktu lama, Rio pun berhenti tepat di samping Lixa.
"Bagaimana Tuan Rio!" ucap Lixa menekan kata terakhir nya.
Hahahah "Kamu memang perempuan yang bisa membuat ku tergila-gila Berlixa Lansia Ziana" Bisik Rio.
"I don't like small talk! You know!?" Tegas Lixa meninggikan nada suaranya.
"Baiklah Baby, mau kamu apa? Apapun akan ku berikan, asal kamu menjadi wanita ku" balas Rio.
"Cih! Maaf tuan Rio yang terhormat saya tidak berminat!" Sahut Lixa tegas.
Rio pun mendekati Lixa, lalu membisikan "Queen Sia, aku mengetahui sisi lain mu, apakah aku harus memberitahu kepada pacar dan sahabat mu Baby?" tanya Rio.
*What The F*CK! Tau dari mana Baj*Ng*n ini!* batin Lixa.
Bruggg...
"Anj*Ng lu ya! Jangan berani mendekati wanitaku Rio!" Bentak Raz meninju Rio.
"Shitttt! Lihat lah Baby, pacar mu ini melukai ku!" adu Rio pada Lixa.
"Raz!!" Teriak Lixa
Di posisi Raz dia tercengang mendengar teriakkan Lixa.
"Stop Raz! Kita di sini bukan berniat untuk ribut! Sekarang aku yang menang, Markas Kexsi aman" ucap Lixa mencoba menenangkan Raz.
"Tapi sayang..." belum sempat Raz melanjutkan perkataan nya, sudah di potong oleh Lixa.
"Sudahlah Raz jangan terpancing dengan pria sial*n ini" potong Lixa, ia tidak ingin Rio sampai membuka identitas nya.
"Hmm" balas Raz
"Rio sesuai dengan perjanjian, lu kalah!" Ucap Lixa.
"Baiklah baby aku kalah" ucap Rio melempar kunci motor nya.
"Nice, you lelaki gentleman yg menetapi janji, gw suka gaya lu" Lixa menangkap kunci motor, ia lalu lekas pergi bersama para anggota lain.
Sampai nya di markas Kexsi.
Lixa,cia dan Raz duduk di sofa ruang tamu.
"Aku tak suka kamu terlalu dekat dengan nya Lixa, dia itu lelaki licik, sangat licik, ku mohon jangan pernah berurusan dengan Rio" Ucap Raz memulai percakapan.
"Sudahlah honey aku hanya tidak suka kalau Markas Kexsi jatuh di tangan pria baj*Ngan itu" balas Lixa mencoba menenangkan Raz.
"Tapi benar apa kata Raz, Ixa kamu harus berhati-hati dengan Rio, jangan sampai dia mengelabui mu, dan akhirnya dia melakukan hal yang tidak di inginkan..." sambung cia
"Maksud kalian apa! Aku tidak semurah itu cia! Dan kamu Raz! Aku juga bisa menjaga diri ku sendiri ingat itu!" Bentak Lixa meninggikan nada suaranya. Ia pun lekas pergi dan keluar dari markas itu.
Grung...
"Oh shitttt!!, Lixa memang terlalu kekanak-kanakan!" Kesal Raz.
Cia pun mendekati Raz, ia mencoba menenangkan Raz, "Sudahlah Raz, biar kan Lixa untuk sendiri dulu, dia butuh waktu untuk menenangkan pikiran nya"
"Kamu benar cia, dia terlalu kekanak-kanakan!"