Happy reading guys 💐
----------------
Dara masih tak percaya hidupnya berubah begitu drastis dalam waktu singkat. Ia, gadis biasa dari Indonesia, kini menjadi pacar seorang idol Korea terkenal, Kang Hyun, leader boyband ternama Zenith. Semuanya bermula saat ia memenangkan undian meet - and - greet bersama Kang Hyun. Tidak seperti penggemar lain yang hanya memuja, Dara terlihat tenang dan tulus. Sikap inilah yang membuat Kang Hyun tertarik padanya.
Setelah pertemuan itu, Hyun memberanikan diri menghubungi Dara melalui manajernya. Hubungan mereka dimulai dari percakapan sederhana hingga akhirnya menjadi lebih dalam. Namun, cinta mereka bukan tanpa tantangan.
----------------
Hari itu, Dara menerima pesan dari Hyun.
"Aku ingin memberitahukan hubungan kita ke publik."
Dara tertegun. Meski ia mencintai Hyun, ia tahu dunia entertainment Korea sangat keras. Fans yang posesif bisa melakukan hal-hal berbahaya.
"Hyun, aku tidak yakin ini ide yang bagus," balas Dara.
Namun, Hyun bersikeras. Ia lelah menyembunyikan hubungannya. Dua minggu kemudian, Dispatch merilis foto mereka berdua. Kabar itu langsung menjadi berita utama di seluruh media.
"PACAR BARU KANG HYUN ADALAH FANS INTERNASIONAL!"
Reaksi publik beragam. Sebagian fans mendukung, tapi tidak sedikit yang marah. Mereka menghujani Dara dengan komentar kebencian di media sosial.
"Kamu tidak pantas untuknya!"
"Dasar gadis murahan, cuma mau memanfaatkan Hyun!"
"Aku harap kamu menghilang dari dunia ini!"
Dara menangis setiap malam. Ia merasa kehadirannya hanya merusak karier Hyun.
----------------
Hari itu, Dara menerima paket tanpa nama. Saat membukanya, ia menemukan sebuah boneka dengan kepala yang terpotong. Ada catatan kecil di dalamnya.
"Pergi dari hidup Hyun, atau kamu akan berakhir seperti ini."
Dara ketakutan. Ia menelepon Hyun, suaranya gemetar.
"Hyun, aku tidak bisa melanjutkan ini. Aku takut."
Namun, Hyun tidak mau menyerah. "Dara, aku mencintaimu. Jangan biarkan mereka menang."
Namun, ancaman itu tidak berhenti. Dara mulai menerima panggilan anonim yang hanya berisi suara napas berat. Bahkan, seseorang mencoba membobol akun media sosialnya untuk menyebarkan rumor palsu.
----------------
Kehidupan Hyun pun tidak lebih mudah. Agensinya menekan Hyun untuk mengakhiri hubungan mereka demi citra Zenith.
"Kang Hyun, popularitas mu menurun. Fans mulai meninggalkan grup. Jika kamu tidak putus dengan gadis itu, kami akan memutuskan kontrakmu," kata CEO agensinya.
Hyun berada di persimpangan jalan. Ia mencintai Dara, tetapi ia juga tidak ingin mengecewakan grupnya. Di sisi lain, Dara mulai merasa bersalah.
"Hyun, mungkin mereka benar. Aku hanya membawa masalah dalam hidupmu," kata Dara suatu malam.
Hyun menatapnya dengan mata penuh luka. "Jangan bicara seperti itu. Kamu adalah alasan aku bisa bertahan di dunia ini."
Namun, tekanan semakin besar. Di konser Zenith berikutnya, fans mulai membawa spanduk yang menuntut Hyun keluar dari grup jika ia tetap bersama Dara.
----------------
Setelah konser, Hyun bertemu dengan Dara di apartemennya. Ia terlihat lelah dan putus asa.
"Dara, aku tidak tahu harus bagaimana lagi," katanya.
Dara menatapnya dengan air mata yang mengalir. "Hyun, aku mencintaimu, tapi aku tidak ingin menjadi alasan kariermu hancur."
"Kamu bukan alasan, Dara. Dunia ini yang salah," balas Hyun.
Namun, Dara tahu ini bukan tentang siapa yang salah. Ia tahu bahwa cinta mereka akan selalu menjadi target kebencian. Akhirnya, dengan berat hati, ia mengambil keputusan.
"Hyun, aku pikir kita harus berpisah. Bukan karena aku tidak mencintaimu, tapi karena aku terlalu mencintaimu untuk melihatmu menderita."
Hyun memeluk Dara untuk terakhir kalinya, air matanya jatuh tanpa bisa ditahan. "Aku tidak akan pernah melupakanmu, Dara. Kamu adalah cinta pertamaku yang sejati."
----------------
Dara kembali ke Indonesia, membawa luka di hatinya. Ia menghapus semua foto dan kenangan mereka, tetapi cintanya pada Hyun tetap ada. Sementara itu, Hyun melanjutkan hidupnya sebagai idol, tetapi senyumnya tidak lagi sama.
Meski mereka berpisah, cinta mereka menjadi kenangan indah yang tidak akan pernah hilang. Cinta yang tulus, meski tidak bisa bersama, tetap abadi dalam hati mereka.
--------------
Happy reading guys 🍰
----------------
Kehidupan Dara berjalan lambat setelah perpisahannya dengan Kang Hyun. Ia mencoba kembali menjalani hari-harinya di Jakarta, menjauh dari kenangan dunia hiburan Korea. Namun, luka di hatinya tetap terasa, terutama saat ia tanpa sengaja mendengar lagu Zenith di radio atau melihat berita tentang Kang Hyun di media sosial.
Di sisi lain, Hyun juga berjuang dengan rasa kehilangan. Meski ia tetap tampil sempurna di panggung, hanya sedikit orang yang tahu bahwa senyumnya kini hanyalah topeng. Teman-teman satu grupnya mencoba menghiburnya, tetapi tidak ada yang mampu mengisi kekosongan yang dirasakannya.
----------------
Suatu hari, Dara menerima sebuah paket kecil di depan pintunya. Tidak ada nama pengirim, hanya sebuah surat dengan tulisan tangan yang rapi. Saat membukanya, ia terkejut melihat bahwa itu adalah surat dari Kang Hyun.
_"Dara,
Aku tahu ini mungkin tidak seharusnya ku kirim, tetapi aku tidak bisa lagi memendam perasaanku. Dunia ini tidak adil untuk kita, tetapi aku ingin kamu tahu bahwa aku tidak pernah berhenti mencintaimu. Aku merindukanmu setiap hari, dan meski kita terpisah, aku masih merasa kamu adalah bagian dari hidupku.
Jika suatu hari nanti kita diberi kesempatan untuk bersama tanpa tekanan, aku akan mencari mu. Sampai saat itu tiba, jaga dirimu baik-baik.
Hyun"_
Air mata Dara mengalir saat membaca surat itu. Perasaan rindu yang ia coba kubur selama ini kembali muncul. Namun, ia tahu bahwa surat itu tidak akan mengubah kenyataan.
----------------
Lima tahun berlalu. Dara kini telah menjadi penulis terkenal. Pengalamannya dengan Hyun menjadi inspirasi untuk novel debutnya yang sukses besar. Namun, meski kariernya cemerlang, hatinya tetap merindukan Hyun.
Di Korea, Kang Hyun juga mencapai puncak kariernya. Zenith menjadi grup legendaris, dan Hyun mulai merambah dunia akting. Namun, ia tetap merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya.
Suatu hari, dalam sebuah wawancara, seorang jurnalis bertanya kepada Hyun, "Apa yang paling kamu sesali dalam hidupmu?"
Hyun terdiam sejenak sebelum menjawab, "Melepaskan seseorang yang sangat aku cintai demi dunia yang tidak memahaminya."
Jawaban itu langsung menjadi viral. Para fans mulai berspekulasi tentang siapa yang dimaksud Hyun, tetapi ia tidak pernah memberikan konfirmasi.
----------------
Dara sedang berada di Seoul untuk acara peluncuran buku terbarunya. Saat sedang berjalan di taman dekat hotel, ia melihat seseorang yang tak asing. Itu adalah Hyun, duduk di bangku taman dengan kepala tertunduk.
Hati Dara berdegup kencang. Ia ragu untuk mendekat, tetapi langkah kakinya seperti bergerak sendiri.
"Hyun?" panggil Dara dengan suara bergetar.
Hyun mengangkat kepalanya, dan matanya membulat saat melihat Dara. "Dara?"
Mereka berdiri diam selama beberapa detik sebelum akhirnya Hyun menarik Dara ke dalam pelukannya. "Aku tidak percaya ini nyata," bisiknya.
Dara tersenyum di antara air matanya. "Aku juga."
----------------
Setelah pertemuan itu, mereka memutuskan untuk memulai kembali hubungan mereka, tetapi kali ini dengan cara yang lebih hati-hati. Hyun sudah tidak lagi terikat dengan agensinya, sehingga ia memiliki lebih banyak kebebasan.
Namun, cinta mereka tetap diuji. Media mulai memburu mereka, dan fans kembali memberikan reaksi beragam. Namun, kali ini Dara dan Hyun lebih siap. Mereka saling mendukung, tidak lagi membiarkan tekanan dunia luar memisahkan mereka.
----------------
Dua tahun kemudian, Hyun dan Dara mengumumkan pernikahan mereka secara resmi. Meski ada pro dan kontra, mereka tetap melangkah dengan kepala tegak.
Pernikahan mereka menjadi simbol cinta yang bertahan meski menghadapi banyak rintangan. Dalam pidatonya, Hyun berkata, "Cinta sejati bukan tentang sempurna, tetapi tentang bertahan bersama meski dunia mencoba memisahkan kita."
Kini, Dara dan Hyun menjalani hidup bahagia. Mereka membuktikan bahwa meski cinta terkadang harus menghadapi badai, selama ada keberanian dan kepercayaan, cinta itu akan tetap bertahan.
Tamat.
Hola