Cerpen ini berisi materi Diskusi Terbuka di Ruang Author tentang "Cara Mengekspresikan Perasaan & Emosi Tokoh dalam Menulis Cerita"
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
☕☕☕
Bismillah. Assalamu'alaikum
Halooo, selamat malam semuanya.
Apa kabarnya malam ini?
Semoga malam ini teman-teman dalam keadaan sehat, bahagia dan tidak kekurangan suatu apapun, ya. Jika ada yang sedang sakit, semoga lekas sehat. Jika ada yang bersedih, semoga lekas kembali ceria.
Ketemu lagi di agenda rutin Ruang Author, yaitu Diskusi Terbuka. Di agenda DT kali ini kita akan membahas tentang "Cara Mengekspresikan Perasaan dan Emosi dalam Menulis Cerita."
Sebelum memulai DT, mari kita kosongkan gelas masing-masing, niatkan diri untuk belajar bersama dan berbagi pengalaman, ya.
Jika ada yang ingin ditanyakan atau yang ingin berbagi pengetahuan/pengalamannya boleh banget, ya. Kita diskusikan semuanya di Ruang Author malam ini.
Tahukah kamu jika seorang penulis paham tentang cara mengeluarkan perasaan karakter ceritanya, maka ia akan lebih mudah untuk membuat pembaca jatuh dalam emosi yang sama ketika membaca novelnya.
Beberapa hari lalu, aku dapat pertanyaan ini dari salah seorang teman dan aku jadi teringin untuk bahas hal ini di sini, malam ini.
Dan aku yakin banget kalau teman-teman juga pasti mau tahu gimana caranya mengikat emosi pembaca. Ya kaaaannnn? 🤭
Yuk kita bahas, ini dia beberapa tips yang bisa kamu terapkan.
👇👇👇
1. GUNAKAN KATA-KATA YANG SPESIFIK DAN HINDARI CARA YANG KLISE
Carilah kata-kata yang menarik, spesifik dan unik untuk menggambarkan atau mengekspresikan marah, sedih, takut, kecewa, gelisah, jatuh cinta, nervous dan emosi lainnya.
Hmm, gimana tuh?
Misalnya;
Anika sedih sekali (terlalu klise!)
Ganti dengan 👉 Anika merasa sedih, air matanya sudah bercucuran sejak tadi, hidung dan matanya memerah akibat terlalu lama menangis. Ia sedih lantaran sendal swallow hijau kesayangannya, dipakai oleh Ibunya ke pasar.
Atau
Satrio sangat marah
Ganti dengan 👉 Matanya berkilat marah, sebelah tangannya terkepal kuat, bahkan rahangnya menegang saat melihat Tyok menggandeng Tukang Seblak yang baru buka di ujung jalan kenangan. Seandainya ia tidak berpikir apa akibat yang akan diterima jika ia sampai menghajar tukang seblak itu, maka Satrio pasti akan langsung memukulnya dengan kuat untuk melampiaskan amarahnya.
2. BANGUN TOKOH PROTAGONIS YANG DEKAT DENGAN PEMBACA
Karakter cerita yang dapat diidentifikasi oleh pembaca akan membuat si penulis memiliki peluang yang lebih besar untuk memikat pembaca secara emosional.
Kamu pasti pernah baca buku sambil nangis-nangis karena ikut merasakan apa yang tokoh itu rasakan. Ngaku aja, deh. Pernah kan? Kalau pernah, kasih tepuk tangan untuk penulisnya karena sudah berhasil membuat karakter tokoh yang kuat!
Salah satu tips paling sederhana yang bisa kamu terapkan untuk tokohmu adalah dengan menjadikan tokoh utama memiliki nilai-nilai manusiawi yang dekat dengan pembaca.
Pastikan juga kalah kamu membuat detail lain seperti setting cerita yang mendukung dan plot yang akan menarik emosi pembaca.
3. TUNJUKKAN EFEK SITUASI EMOSIONAL
Memberitahu pembaca suasana emosional yang dialami si tokoh aja belum cukup, biar lebih maksimal kamu juga harus menunjukkan apa akibat dari situasi emosional tersebut berdasarkan reaksi tubuh si tokoh.
Contohnya tuh begini;
Daripada memberitahu pembaca bahwa karakter cerita itu sedang sedih, lebih baik menunjukkan kepada pembaca efek kesedihan tersebut secara langsung.
Misal; Mata Iind berkaca-kaca, nafasnya sesenggukan menahan tangis, bahunya bergetar naik turun. Di belakangnya, Yuli terlihat mengusap bahunya dengan usapan pelan. "Sudah, Iind, jangan menangis. Nanti kita beli lagi ciloknya, ya," kata Yuli mencoba menenangkan.
Nah! Semakin kamu tunjukkan situasi emosi yang terjadi, semakin mudah bagi pembaca untuk ikut terpicu emosinya. Dengan begitu, pembaca seakan-akan merasakan apa yang tengah tokoh alami. Ehehehe.
4. BANGUN EMOSI YANG KUAT UNTUK DAMPAK YANG LEBIH BESAR
Semakin besar intensitas kondisi emosional yang tokoh cerita alama maka akan semakin besar pula dampaknya bagi pembaca.
Bagaimana pun juga, kebahagiaan sesaat tidak akan bisa mengalahkan kegembiraan yang tak terkendali. Atau kesedihan yang menyakitkan akan jauh lebih berdampak daripada sekadar kekecewaan yang sepele.
Kondisi emosi yang intens akan jauh lebih berpengaruh bagi pembaca.
5. LATIH DENGAN MENGGUNAKAN EMOSI KAMU SENDIRI
Cara paling efektif untuk melatih kemampuan membangun emosi dalam penulisan cerita adalah dengan menggunakan emosi dirimu sendiri.
Jika kamu ingin membangun situasi emosional yang nyata bagi tokohmu maka cobalah posisikan dirimu sebagai tokoh yang mengalami luapan emosi tersebut, rasakanlah perasaan sebagai tokoh utama dan deskripsikan perasaan dan emosi itu dengan gambaran perasaan dan emosimu sendiri.
Semakin spesifik dan mendetail kondisi emosional yang kamu gambarkan, akan semakin mudah pula pembaca untuk ikut merasakannya.
•••°°°•••°°°•••°°°
Q&A SESSION
# 1 — FELICIA
✋️ Aku itu susah banget gambarin emosi pakai adegan show, walau dalam bayangan udah ada gambarannya.
kadang yang sudah di jabarkan itu sulit untuk di pratekin.
haruskah, aku nulis jujur apa adanya dalam emosional tokohku tanpa peduli dengan naskah show atau aku pertimbangin dulu?
makasih 🙏
Jawab;
👉 Perbanyak lagi serapan kosa kata dan terus coba. Seseorang gak akan bisa melakukan sesuatu kalau gak dicoba.
•••
# 2 — HS
PERTANYAAN:
Dalam menulis terkadang kita sering mengalami stuck dalam mengekspresikan emosi tokoh cerita kita, sedikit banyak kita butuh referensi kata² klise agar tidak monoton.
yg ingin ku tanyakan, bagaimana untuk memperbaiki, dan menempatkan kata agar sinkron kadang sudah berulang-ulang dibaca, ada perasaan kurang pas deh kyaknya gitu... 🤭
aku keseringan nih merubah² kata klise itu karena kurang cocok?
Jawab;
Kalau sudah berulang-ulang dibaca dibaca tapi masih terasa kurang atau gak nyambung, ganti padanan katanya. Gak semua harus menggunakan diksi, kok.
•••
# 3 — DiahPS
menggambarkan tulisan lebih ekspresif sulit, waktu di tulis seolah sudah sangat hidup.
saat di baca ulang, apa ini kenapa terlalu garing.
Tips agar bisa menghidupkan cerita agar terasa lebih nyata gimana tuh kak?
Jawab;
Kita bakar aja gimana biar langsung menyala ceritanya? 😅
Gak, bercanda yaaa.
Coba baca ulang poin 2 ya, Kak. Cerita yang hidup tergantung pada seberapa kuat karakter tokoh dalam cerita itu. Jangan lupakan juga soal detail lain seperti setting cerita dan plot ceritanya.
•••
# 4 — Queen
Bagaimana jurus jitu menarasikan perasaan yang tidak diketahui 🤭
ehhh bukan tdk diketahui, lebih tptnya ia merasakan perasaan yang kompleks,,ia sedih, marah, kesal, cinta dan benci bercampur jadi satu😔
Jawab; Queen gamang dengan perasannya sendiri. Di salah satu sisi ia merasa kesal, benci sekaligus marah pada Devil. Tapi, di sisi lain, ia juga mencintai pria itu.
•••
# 5 — Yulianti
PERTANYAAN: Nel teknik yang efektif untuk menunjukkan emosi tokoh melalui tindakan atau reaksi mereka, bukan hanya deskripsi?.
Jawab;
Ya pakai respons tubuh. Misal kalau marah berarti kan memukul, melempar, menendang sesuatu.
•••
# 6 — Yoshua
Anggun itu kharakter mandiri, tapi sedang diposisi yg nggk bisa ngapa2in, belok kanan nyemplung jurang, belok kiri nyemplung lumpurr lapindoo, maju kena kebakaran hutan, balik mundur ketabrak tronton muatan tiang listrik.
mau terbang tiketnya habis. mau duduk tanahnya pun berlumpur basah.
so, dia cuma bisa berdiri, bingung, sedih, tapi ujungnya ketawa, ketawanya sedih tapi bingung, agak menertawakan nasibnya sendiri.
coba onel ketik itu menggambarkan emosi si anggun ini bagaimana?
Jawab;
Selain Anggun, w juga esmoni banget loh baca ini. ☺
Hidup Anggun terasa seperti di ujung tanduk, maju ataupun mundur sama-sama menyulitkan baginya. Berbelok ke arah kanan ataupun kiri juga sama sulitnya. Hidupnya seperti dipertaruhkan secara gratis.
Pada akhirnya, Anggun hanya bisa berdiri mematung di sana, menatap langit yang sebentar lagi akan menjadi pemandangan terakhir dalam hidupnya. Di sela-sela ketakutan dan putus asa itu, Anggun tertawa untuk terakhir kalinya.
•••
# 7 — Felicia
gambarin emosi tak kasat mata, nell
mau marah, emosi, cemburu bingung dan kalau pakai tindakan juga salah soalnya milik orang lain
Jawab;
Feli menatap nanar ke arah Bryan yang kini tengah memeluk Cia dengan mesra. Setitik bening meluncur ke pipi tanpa permisi. Hatinya terasa sakit, bak diremas dengan kuat.
Ingin rasanya ia berlari ke arah sana dan menyatakan kemarahannya, tapi ia sadar, Feli bukanlah siapa-siapa bagi Bryan. Selama ini, Feli hanya menyukai pria itu secara diam-diam.
Tetapi hari ini, menyaksikan Bryan dengan Cia, mengapa hatinya terasa sakit?
Feli tak kuasa lagi, ia berlari menjauh. Sejauh yang ia bisa, membawa serta semua perasaan yang dimilikinya untuk Bryan.
•••
#8 — Yulianti
Nah biasakan ada penulis nel, dia tiba-tiba membuat tokoh itu meledakkan perasaannya tanpa ada penjelasan, kayak dia tidak membawa pembaca untuk merasakan konflik batin yang mungkin sudah di bangun sebelumnya. jadi terkesan memaksakan gitu. Nah pertanyaan ku. "Bagaimana mengubah perasaan tokoh dalam cerita menjadi ledakan emosi yang menghantam pembaca tanpa membuatnya terkesan dipaksakan?"
Jawab; Baca lagi poin ke-4
Seorang penulis harus bisa membangun emosi yang kuat dulu sebelum meledakkan perasaan si tokoh. Semakin besar intensitas kondisi emosional yang tokoh cerita alami, maka penulis juga akan lebih mudah untuk membuat sebuah ledakan emosi.
Itu bukan kesalahan yang terlalu fatal sebenarnya, tapi memang kurang eksekusi lebih dalam.
Wajar kok itu. Pelajari lagi teknik show dan tell.
☕☕☕
SELAMAT KEPADA;
1. YULIANTI
2. QUEEN
3. HS
DAPAT REWARD SEBAGAI PENANYA TERBAIK. SILAKAN TAG 3 AKUNNYA DI RUANG TEBARAN UNTUK AMBIL REWARD.