Menceritakan nya saja sulr, tapi ini adalah sebuah kisah ku yang penuh dengan kesedihan tapi aku berjuang untuk anak-anakku..
Cerita ini kisah ibu, yang menurut ibu sangat luar biasa, ibu menikah di usia muda sangat muda, menikah di unur 18 tahun yang saat itu, menginjak usia dapa saat anak muda masih senang bermain, masih senang melakukan kedewasaanya dengan happy fun, tapi ibu harus merasakan pernikahan yang menurut dia itu diluar jalur yang dia inginkan, karna hal yang buruk terjadi pada ibu, dia bercerita bahwa "ibu dulu tidak mencintai ayah mu, tapi saat kamu hadir ibu berharap dia menemani ibu" kata-kata itu yang terucap dari bibir ibu ku.
Ibuku melahirkan 2 anak, kakaku dan aku, kakaku adalah seorang laki-laki yang menurut ku sangat perhatian dan sayang sekali pada ku, dia selalu menjaga ku dengan baik. Menurut ku dia nanti ketika kakaku menikah mungkin dia akan menjadi ayah yang terbaik.
Setelah pernikahan ibu nginjak 12 tahun pernikahan, semua hancur ketika ayah ku ternyata pergi untuk tak kembali, dia menikah dan mempunyai seorang anak dari wanita yang sampai saat ini pun aku tidak tau siapa dia. Hilaaang begitulah ayah ku, tak ada satu kata pun, atau kehadiran dia dalam kehidupan ibu ku dan aku serta kakaku. Kata ibu "Mungkin ayah mu lupa, bahwa dia mempunyai ibu dan kalian, oleh itu berdoalah semoga ayahmu kembali pada kalian dengan pelukan hangat" ucap ibuku. 22 tahun sampai saat ini pun aku tidak pernah tau ayahku dimana, dia hilang tak pernah ada kabar. Bagaimana hidupku bisa bertahan sampai saat ini, hidupku dan kaka ku, iyaaa benar sekali semua perjuangan hidup ku adalah perjuangan ibu yang tak henti dan berhenti mendidikku, membiayai kita agar menjadi anak yang berpendidikan baik dan kelak akan membanggakan ibu ku dan ayah ku, kata ibu "nanti kalo sukses, doain ayah biar selalu sehat dimanapun dia berada" sehebat itu kah hati ibu, sudah terluka tapi dia masih mementingkan ayah ku. Tuhan benar bahwa hati seorang ibu berapa kali tersakiti akan ada maaf dalam hati nya walaupun semua itu tak dia lupakan.
Inilah kisah ibuku, yang berjuang untuk anak-anaknya agar anak-anak menjadi orang.
Setelah kepergian ibu ku, ibu berjuang mati-matian bekerja untuk membiayakan hidup kita, dari seorang pedagang, sampai bekerja di sebuah asuransi, semua dia lakukan hanya untuk mencari nafkah untuk kita. Waktu itu aku hanya seorang anak yang tau nya minta minta dan minta. Tak tau uang yang ibu berikan adalah uang yang sangat sukit sekali dia peroleh. Tapi untung nya aku dan kaka ku anak yang sangat penurut, ketika ibu bilang "maaf ya kak dek nanti kalo ibu sudah punya nanti ibu belikan" ujar kata ibu ku. Kita pun menurut tidak pernah membantah. Pada saat aku memasuki sekaolah menegah atas, saat itu aku kelas 1 sma dan kaka ku kelas 3 sma, kita sama-sama sekolah di sekolah yang sama, untung nya kaka ku adalah seorang atlit sepakbola, dia selalu mendapatkan prestasi yang baik, jadi dia selalu mendapat uang saku dari sekolah, dari sd sampai sekarang kaka ku sekolah selalu mendapat beasiswa, malah dia diberikan uang saku dari sekolah, menurut ku kakaku tidak pernah tuh membuat ibu aku pusing, coba aku apa-apa bu pengen itu bu pengen ini, mungkin karna aku anak bungsu jadi memang aku agak manja, hehe maafkan aku ibu :) .
Hmm.. menceritakan perjuangan ibu sangat lah panjang, banyak sekali yang harus aku ceritakan, tapi mungkin hanya sedikit saja yang akan aku ceritakan, karna kalo aku tulis pun tidak akan ada balasa untuk ibu ku dengan perjuangan yang sangat panjang. Setiap malam jam 8 malam ibu pasti sudah tidur karna dia bekerja dari jam 7 sampai jam 5 sore, dia bekerja di sebuah perusahan asuransi yang jabatan nya hanya seorang marketing, dia harus berjalan dari sebuah desa ke desa lagi hanya menawar kan asuransi di perusahan dia, aku kira dihanya duduk santai di kantor sambil meminum kopi dan berAC , ternyataa aku salah selama ini dia kecapekan, dan tak pernah mengeluh, mendengar nya saja aku menanggis, ya tuhan kenapa aku baru tau kalo ibu capek?. Setiap tidur jam 8 ibu selalu bangun jam 12 malam untuk sholat isha, sholat tahajud sampai dia subuh dia akan terus bersujud sambil menanggis berdoa kepada sang kuasa, aku ingat sekali doa nya setiap malam tak pernah berbeda
"Yaaa allah berikan selalu kesehatan, keselamatan dan kedamaian untuk anak-anakku dan keluarga kecilku, biarkan mereka selalu tersenyum manis, berikan anak-anakku selalu kebahagian, berkati mereka dunia akherat dan penuh cintaa, berikan kekuatan untuk menghadapi segala ujian dan mengapai kebahagian" doa itu sederhana tapi penih arti dan makna, ibuuuuu maafkan aku yang tak memperhatian hatimu yang penuh dengan luka. Setelah selesai sholat ibu ku tidak tidur lagi melainkan membiat makanan untuk dia jual di kantor katanya "buat jajan tambahan kamu, jadi ibu bikin makanan, tapi koq ga capek, adek sekolah aja yang rajin jangan memikirkan apapun" ibuku selalu berkata itu, hebatkan ibuku,banyak sekali kehebatakan ibu yang tak bisa aku ungkapkan,
tapi kalau dimintaa menulis semua kehebatan ibu, ku rasaa aku perlu membabat semuaa pohon dibelantara kalimantaan untuk di buat kertas (tapii ituu sungguh tidak mungkin) !!!!! "
Hmmm.. tahun ini kakaku lulus dari sekolah dan dia mendapatkan beasiswa ke salah satu universitas yang ternama di bandung, dan aku ingat sekali kakaku dan mamah du ruang tamu sambil mengobrol
"kak, persyaratan masuk universitas sudah lengkap" ucap ibuku
"Sudah bu, ibu ga usah mikirin kaka, semua sudah lengkap koq"
"Terus uang bangunan berapa dek, nanti ibu bisa pinjam ke kantor" kakaku sambil berjalan menuju kamar, da keluar lagi sambil membawa amplok.
"Ini buu uang buat pembanguan sekolah kaka, ibu gak usah dipikirkan ya"
Sambil membuka amplok ibu ku langsung menetes kan air mata "kaka dari mana uang ini, ini banyak sekali" sambil menanggis berhadapan dengan kakaku, qku hanya melihat dan seketika air mataku pun menanggis "Ini uang yang kaka tabung dari SMA bu uang beasiswa, uang prestasi bola, semua nya kaka simpen dan ga kaka buka bu, sengaja kaka simpen biar kaka nanti sekolah tidak menyulitkan ibu" ibu menanggis sekencang-kencang nya sambil memeluk kakaku, kita pun semua menanggis tampa henti, aku berpikir dan menjernihkan pikiran ku hebat nya ibu ku bisa melahirkan seorang anak yang masih kecil sampai besar bisa berjuang untuk ibu, tapi kenapa aku belum bisa, belum seperti kaka, aku bermotivasi sampai saat ini aku ingin membahagiakan ibu ku, aku pernah berkata pada kakaku "kak gimana sih aku biar seperti kaka, aku ingin bahagiakan ibu kaya kaka" jawabkan kakaku sederhana sekali "dalam pikiran kaka hanya ingin ibu bahagia walaupun tampa ayah, kita yang bisa bahagiakan ibu dek" itu jawaban kaka ku. Oleh karna itu setiap langkah ku saat ini, aku selalu berdoa apa yang ku lakukan akan membahagiakan ibu ku..
Aku selalu bilang pada saat kejadian kakaku, saat itu pun aku sering kali berkata pada ibu ku "Nanti adek akan selalu bawa ibu pergi ketika kerja, adek akan bawa ibu keliling dunia, agar ibu tau bahwa dunia itu indah" itu kata-kata ku setiap aku bersama ibu.
Dan cita-cita ku terpenuhi, aku bisa menjadi sukses seperti kaka ku, sekarang ibu bisa keliling dunia bersama ku, aku menjadi seorang pramugari yang sangat dipercaya perusahan untuk menemani orang-orang penting, yang mempunyai jatah untuk membawa salah satu kerluarga ikut bersama ku yaitu ibu ku..
Ibu
seorang yg berani mati untuk anaknyaa..
Ibu
seorang yg selalu menangis ketika dia berdoa demi keberhasilan anaknyaa..
Ibu
seorang yg tidak pernah lelah
menasehati anaknyaa..
sadarkah buu...
aku sangat menyayangimu ..
Ibu bagaikan bidadari yg selalu bernyanyi untukku dimalam hari..
Ibu bagaikan cahaya matahari yg selalu menyinari hariku..
Ibu bagaikan kalbu yg selalu mengisi hatiku dikala ku bersedih..
Ibu
beruntungnyaa aku memiliki Ibu sepertimu...