(Terinspirasi dari komik Pharaoh's Concubine)
Di tengah keindahan piramida yang menjulang tinggi dan gemerlap pasir yang berkilauan, terdapat sebuah istana megah yang menjadi kediaman Firaun. Di dalamnya, dua jiwa terikat oleh takdir dan merupakan sebuah cinta yang terlarang. Nefertari seorang gadis cantik yang berarti yang paling indah adalah putri dari Firaun saat itu. Sementara itu, Khay seorang pemuda tampan yang berarti kehidupan, adalah seorang pelayan di istana, namun ia memiliki hati yang penuh dengan impian dan harapan.
Setiap pagi, saat matahari terbit di ufuk timur, Nefertari sering menghabiskan waktu di taman istana, dikelilingi oleh bunga-bunga indah dan aroma rempah-rempah yang semerbak. Di sanalah Khay sering bertugas merawat taman, menyiram tanaman, dan menjaga keindahan tempat itu. Dalam setiap tatapan mereka, ada rasa saling tertarik yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Suatu hari, saat Nefertari sedang duduk di bawah pohon palem, ia melihat Khay sedang bekerja. Ia terpesona akan ketekunan dan keindahan wajahnya yang bersinar di bawah sinar matahari. "Khay" panggilnya lembut.
Khay menoleh, terkejut melihat Nefertari memanggil namanya. "Ya, ada apa Putri Nefertari?" jawabnya dengan suara bergetar.
"Apa kau pernah bermimpi tentang kehidupan di luar istana ini?" tanya Nefertari dengan mata berbinar.
Khay tersenyum pahit. "Setiap hari, namun itu hanya mimpi bagi seorang pelayan rendahan sepertiku"
Nefertari merasa hatinya bergetar. "Mimpi bisa menjadi kenyataan jika kita berani memperjuangkannya"
Hari-hari berlalu dan pertemuan mereka semakin sering. Mereka berbagi cerita tentang harapan dan impian, saling menguatkan satu sama lain. Namun, cinta mereka harus tersembunyi dari mata dunia. Nefertari dijodohkan dengan seorang pangeran dari negeri jauh untuk memperkuat aliansi politik.
Ketika kabar pertunangan itu sampai ke telinga Nefertari, hatinya terasa hancur. Ia berlari ke taman tempat mereka biasa bertemu. Di sana Khay menunggu dirinya dengan perasaan cemas. "Putri Nefertari, ada apa?" tanyanya khawatir.
"Aku akan menikah dengan seorang pangeran," isak Nefertari.
Khay merasakan kepedihan dalam kata-kata Nefertari. "Jangan biarkan apapun memisahkan kita, cintaku padamu lebih kuat daripada batasan-batasan ini" ujarnya.
Dengan air mata mengalir di pipinya, Nefertari menjawab, "Tapi bagaimana kita bisa bersama? Dunia tidak membiarkan kita bersatu"
Malam itu, saat bulan bersinar terang di langit Mesir, mereka berjanji untuk melawan takdir. Mereka berencana untuk melarikan diri ke luar negeri dan memulai kehidupan baru bersama—sama. Sebuah kehidupan baru tanpa adanya batasan dan tradisi yang mengekang.
Namun, saat hari pernikahan tiba, rencana mereka terancam ketika penjaga istana menemukan surat cinta yang ditinggalkan Nefertari untuk Khay. Dengan cepat, Firaun memerintahkan agar Khay ditangkap dan dibawa ke hadapannya.
Di hadapan Firaun, Khay berdiri tegak meski hatinya bergetar. "Aku mencintai Nefertari dan siap menghadapi konsekuensinya" katanya tegas.
Firaun terkejut mendengar keberanian Khay. Melihat cinta sejati di antara mereka, ia teringat akan cinta pertamanya yang telah hilang karena tradisi. Dalam momen itu, Firaun mengambil keputusan yang mengejutkan, ia membebaskan Khay dan mengizinkannya pergi bersama Nefertari.
Malam itu juga, di bawah cahaya bintang-bintang Mesir yang bersinar cerah, Nefertari dan Khay melarikan diri menuju kebebasan. Mereka meninggalkan segala sesuatu di belakang istana megah dan kehidupan yang telah ditentukan untuk mereka agar mengejar cinta sejati.
Cinta mereka di abadikan dalam piramida yang berdiri kokoh di tengah gurun pasir, meskipun waktu berlalu dan dunia berubah, ikatan hati mereka takkan pernah pudar.
Tamat.