Namaku Hirotaka Kuze panggil saja Kuze, seorang siswa kelas 12 di SMA Kunizawa Tokyo. Aku termasuk pelajar pada umumnya. Saat ini aku sedang menunggu seseorang di depan gerbang sekolah,”Heyy….Yuya!!!!” Teriak Mio dengan wajah cerianya memanggilku dari jauh.Mio adalah temanku sejak aku masih kecil.
Aku dan Mio sudah berteman sejak kami masih TK. Rumah kami berdekatan dan sedari dulu aku sudah sangat mengagumi Mio, dia cantik, keren dan sangat pandai dalam bidang atletik maupun olahraga aku menganggapnya sudah seperti saudara. Sepulang sekolah biasanya dia memasakkanku makan malam bahkan sampai sekarang.Kelas kami juga berbeda, aku di kelas 9D sedangkan dia berada di 9A.
Aku memiliki seorang sahabat Namanya adalah Shota yahhhh mungkin otaknya sedikit bergeser bahkan wajahnya seperti orang bodoh, walaupun begitu Shota selalu mendukungku di saat sedih ataupun senang.Aku merasa senang memiliki sahabat sepertinya oh ya dan juga dia satu ekskul denganku ekskul sastra dan Mio juga mengikuti ekskul itu entah mengapa padahal dia jago di bidang nonakademik.
Seperti biasa aku selalu mengantuk di kelas tapi kali ini aku datang lebih awal karena hari ini aku mendapat giliran piket,tetapi saat aku baru saja berdiri di depan pintu kelas dan di hadapanku aku melihat wanita cantik berdiri di samping mejaku sambil memegang benda aneh di tangannya. Suasana kelas yang tenang dan hening ini menciptakan skenario menenangkan dan sunyi, angin yang masuk melalui jendela kelas menyapu wajahku dengan lembut sembari diriku melihat wanita tersebut dengan wajahku yang tersinari cahaya matahari sehingga wanita itu terlihat seperti siluet karena matahari yang menyilaukan mataku. Perlahan cahaya matahari itu menghilang dan terlihat didepanku wanita yang bajunya terbuka sedikit dan memperlihatkan sedikit celah yang membuat tubuhnya sedikit kelihatan.
Wajah wanita tersebut perlahan memerah dia berteriak,”Dasar mesum!!!!!”Dan dia melemparku dengan benda aneh yang berada di tangannya.
Aku melihat samar-samar orang ramai mengelilingiku tidak sedikit aku mendengar kata apakah dia mati? Saat aku terbangun aku menyadari bahwa aku sudah berada di UKS di sampingku ada Shota yang menemaniku sambil menanyakan kabarku,”Kuze apakah kamu baik-baik saja?”
“Tentu saja tidak bodoh.”Jawab diriku sambil memegang kepalaku yang masih terasa sakit.
“Oh begitu ya…Jadi bagaimana kamu bisa tergeletak seperti tikus mati dengan wajahmu yang busuk itu?”Tanya Shota.
“Entahlah aku tidak mengingat apa yang terjadi.Mungkin aku terpeleset dan jatuh dan bisakah kau berhenti memanggilku wajah busuk, itu sangat membuatku rishi.”Aku menjawab seperti itu dan lebih memilih untuk menyembunyikan kejadian yang sebenarnya.
“Hahaha jadi begitu ya,kalau begitu aku akan pergi semoga lekas membaik Kuze.”Shota pergi meninggalkanku dengan menaruh roti isi di meja.
Ruangan mulai terasa sepi,aku memandangi langit langit ruangan sambil mengingat kembali kejadian tadi pagi.Di ingatanku masih samar-samar siapa wanita tersebut dan apa yang dia lakukan pagi-pagi di dalam kelas.Memikirkannya saja sudah membuatku overthinking sudahlah lebih baik aku melanjutkan novel buatanku untuk mengisi waktu luang.Secara tiba-tiba pintu UKS terbuka aku mendengar suara langkah kaki yang halus dan seorang wanita berdiri di hadapanku
“Maafkan soal tadi pagi,aku panik dan tidak sengaja membuatmu pingsan.”Kata wanita tersebut dengan wajah menyesal dan bersalah.
Aku menjawab,”Tidak apa-apa aku juga salah tiba-tiba masuk kelas tanpa mengucap permisi.”
Secara tiba-tiba suasananya menjadi tegang dan sunyi.Akupun mencoba mencari topik dan aku terpikirkan untuk menanyakan nama wanita tersebut.Tapi sebelum itu wanita tersebut melirik buku yang kupegang.
“Hey apakah itu novel?”Tanya wanita itu
“Ya ini adalah novel buatanku tapi kata-katanya masih banyak yang kurang rapi.”Jawab diriku.
Wanita tersebut lalu duduk di kursi yang ada di sampingku.Aku mencium wangi rambutnya yang sangat harum dan wajahnya yang cantik tetapi aku menyadari bahwa wajahnya terlihat murung
“Hey bolehkah aku meminjam novelmu,aku juga ingin membacanya.”Ucap wanita itu
Aku memberikan novelku kepdanya,aku melihat matanya yang berbinar-binar sambil membaca novelku,sepertinyad dia sedikit senang membacanya.Dia juga suka menanyakan arti kata-kata asing yang ada di novelku,memang novelku ini banyak sekali kata-kata yang sulit dipahami.Kemudian pertengahan dia membaca novel aku menanyai nama wanita tersebut.
“Namaku Kuze,namamu siapa?”Tanyaku
“OH M-MAAFKAN AKU,aku lupa untuk memberitahu namaku.Perkenalkan namaku Shiraishi Alissa salam kenal Kuze.”Jawab Alissa dengan gerak geriknya yang kikuk.Itu cukup lucu.
“Jam kedua sudah dimulai sebaiknya aku kembali ke kelas.AHH!!!”Seru Alissa
Secara tidak sengaja Alissa tersandung kursi dan terjatuh di atasku,mata kami saling menatap satu sama lain.Matanya yang indah dengan bulu matanya yang lentik dan bibirnya yang lembut terlihat jelas di hadapanku.Tanpa kusadara situasi ini tiba-tiba membawa takdir kehidupanku yang normal kedalam prolog cerita romansa komedi.Keheningan ini membuatku terasa nyaman dan pikiranku menjadi kosong,yang kulihat hanyalah wajah cantik Alissa di hadapanku.
“TUT…TUT..TUT…TUT!!!”
“HWAAA suara apa itu?”.Tanyaku sambil terkejut.
“M-MAAFKAN AKU EEEEE A-AKU HARUS SEGERA KEMBALI KEKELAS.”Ucap Alissa sambil terkejut dan panik.
Saat ini aku berada di kelas dan sebentar lagi lonceng waktu pulang berbunyi.Saat aku menyiapkan semua barangku aku mengecek di laci mejaku ternyata ada secarik surat yang bertuliskan,”Temui aku di belakang sekolah saat sudah jamnya untuk pulang.”Entah siapa yang menulis surat ini tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi aku harus menghargai penulis surat ini.Kemudian lonceng pulangan berbunyi dan sesegera aku pergi ke-belakang sekolah.Sesampainya aku di belakang sekolah ternyata orang yang menungguku adalah Alissa.
Melihat Alissa berdiri dengan rambut panjangnya yang bersinar karena cahaya matahari senja.Kemudian aku mendekati Alissa dan bertanya kepadanya,”Alissa,kenapa kamu memanggilku kesini?”Tanyaku
“Kuze,aku ingin memberi tahumu sesuatu.”Kata Alissa dengan wajahnya yang terlihat murung
“Apa yang ingin kamu katakan Alissa?”Tanyaku.
“Kamu ingat benda yang kupegang tadi pagi, benda itu adalah alat untuk mengukur detak jantungku dan alat itu tidak bisa dimiliki oleh orang biasa.Benda itu juga yang berbunyi saat di UKS tadi,benda itu akan berbunyi jika detak jantungku melebihi angka 120.”Jelas Alissa.
“Jadi kamu…”
“Sejak aku terlahir aku memiliki jantung yang lemah dan waktuku hanya tinggal 1 tahun saja.Sudah banyak hal yang dilakukan orang tuaku untuk membuat jantungku tetap berdetak normal tapi semua itu sia-sia.Kamu adalah orang pertama yang kuberitahu tentang ini.”Kata Alissa dengan wajah murung sambil tersenyum.
Aku tidak tahu aku kerasukan apa saat itu, aku tiba-tiba memeluk Alissa dan mengelus kepalanya,”Alissa,aku akan membantumu apapun caranya biarkan aku masuk kekehidupanmu dan membuat jantungmu berdetak hebat.”Kataku sambil mengelus kepala Alissa.
“Terimakasih Yuya.”Ucap Alissa dengan senyuman yang tulus.
Kemudian aku sedang dalam perjalanan pulang.Aku tidak percaya aku memeluk seorang wanita sembarangan ini membuatku merasa malu.Saat sudah sampai di depan pintu rumah ternyata sudah ada Mio berdiri di sana dan melihatku dengan tatapan sinis.
“Kenapa kamu pulang terlambat,apakah kamu bermain dengan wanita lain sehingga pulang selarut ini????.”Ucap Mio dengan wajahnya yang terlihat marah.
“Maafkan aku, tadi ada sedikit masalah di jalan.”Balasku.
Mio memaafkanku dan menyuruhku untuk memakan makan malam yang sudah ia siapkan di meja makan.Sesudah makan aku melamun sambil memikirkan kenapa satu hari ini sangat melelahkanku dan terjadi begitu cepat,kehidupan seperti apa yang akan aku lalui esok setelah semua hal yang terjadi hari ini.Tiba-tiba Mio datang dan memelukku dari belakang dan menanyaiku,”Apa yang terjadi?Kenapa wajahmu terlihat lesu begitu?Jika ada sesuatu kamu bisa ceritakan kepadaku,mungkin aku bisa membantu.”Bisik Mio di belakangku.
Aku terkaget dan berhenti melamun.Bagaimana tidak,seseorang tiba-tiba datang memelukmu dari belakang lalu berbisik ditelingamu.Kesampingkan itu,lalu kemudian aku menceritakan Alissa kepada Mio dan hal yang terjadi.Tapi kejadian di kelas dan UKS tidak aku ceritakan karena mungkin itu akan menimbulkan kesalah pahaman terhadap Mio.Tak kusangka reaksi Mio sangat mengejutkan.
“MAKASUDMU SHIRAISHI ALISSA?!??!!?!?”Sergah Mio dengan terkejut.
“Iya, bagaimana kau tahu itu?”Ucapku.
“Alissa adalah anak terpintar sekaligus primadona di kelas kami.Bagaimana mungkin seorang Alissa ingin bertemu apalagi melihat wajah orang yang bahkan hanya pas-pasan.”Ucap Mio sambil mengejekku.
“Hey,wajahku tidak seburuk itu.”Sahut diriku.
“Dan kau berkata ingin membantunya tapi caramu menyampaikannya lebih terasa seperti pengakuan cinta daripada kata-kata untuk menolong seseorang.”Ucap Mio.
“Mau bagaimana lagi aku tidak pandai menyusun kata-kata.”Balas diriku.
Mio memberiku saran untuk mengajak Alissa bergabung dengan ekskul sastra agar aku lebih dekat dengan Alissa lagi pula ekskul sastra masih baru bangkit lagi dan memerlukan anggota.Tapi sebentar lagi akan ada ulangan semester pertama dan aku harus belajar.Aku berencana memanfaatkan waktu libur musim panas untuk mengajak Alissa dan yang lainnya untuk jalan-jalan,yahh aku juga berencana mengajak Alissa kencan tapi sepertinya aku agak ragu.
Kemudian esok harinya pada jam istirahat kedua aku berencana pergi ke-kelas Mio dan memberanikan diriku untuk mengjak Alissa bergabung dengan ekskul sastra.Kemudian aku memasuki kelas Alissa dan aku melihat Alissa sedang duduk memakan bekalnya.Lalu aku mendatangi Alissa dan duduk di sebelahnya aku berkata,”Hey Alissa bolehkah aku duduk di sebelahmu?”
“Tentu saja boleh kok,Kuze.”Balas Alissa dengan senyum manisnya.
“Umm…. begini aku ingin mengjakmu untuk bergabung dengan ekskul sastra apakah kamu tertarik?”
“YANG BENER!?!?!?Aku selalu ingin masuk ke ekskul sastra tapi aku malu untuk melakukannya.”Ucap Alissa dengan mata yang berbinar-binar.
“Baiklah,saat jam belajar sudah selesai aku akan mengajakmu untuk berkenalan dengan anggota ekskul sastra yang lainnya.”Ucap diriku
“Baiklah.”Sahut Alissa.
Sepulang sekolah saat jam belajar sudah selesai,aku menunggu Alissa di depan pintu kelasnya.Aku tidak menyangka akan semudah itu untuk mengajal Alissa bergabung dengan ekskul sastra.Tatapan anak cowok di kelas Alissa terlihat sinis dan mengerikan saat aku mendekati Alissa,mereka seperi ingin memakanku.Tiba-tiba seseorang memegang tanganku dan berbisik di sampingku,ya itu Alissa.
“Hey apa yang sedang kau lamunkan?Katanya kau ingin mengajakku ke ruang ekskul sastra?”lirih Alissa di samping telingaku.
“Mengapa tiba-tiba kamu memegang tanganku dan berbisik,itu membuatku terkejut tau.”Ucapku
“Ehe maaf.”Sahut Alissa.
Lalu aku mengajak dan membawa Alissa ke ruang ekskul sastra dengan tangannya yang masih menggengam tanganku.Kemudian di dalah ruangan sudah ada Shota dan Mio yang menunggu kami,lalu aku memperkenalkan Alissa kepada mereka.Di satu sisi Alissa terlihat malu dan bersembunyi di belakangku mungkin itu sebabnya dia memegang tanganku dari awal.
“Hey semuanya perkenalkan dia adalah anggota baru ekskul sastra,Alissa.”Seru diriku.
“Salam kenal Alissa.”Sahut Mio dan Shota.
“S-salam kenal.”Ucap Alissa dengan wajah yang malu.
Tiba-tiba Shota datang dan menarik leherku dan berkata,”Hey Kuze sialan bagaimana caramu mendapatkan anggota yang secantik itu,sekarang kamu seperti itu ya!”
“Hey bodoh lepaskan tanganmu, saat ini itu tidak penting yang terpenting adalah memikirkan cara untuk membuat Alissa percaya diri.”Ujar diriku.
Lalu kami memutuskan untuk membuat acara kecil untuk merayakan masuknya Alissa di ekskul sastra.Ini juga bertujuan untuk membuat Alissa percaya diri dan lebih dekat dengan yang lainnya.Kemudian kami mengajak Alissa pergi makan-makan di café dan aku mengtraktir semuanya, uang yang dikirim orang tuaku menipis tapi ini demi membantu Alissa.
Hari ujian telah tiba, sudah 2 minggu Alissa bergabung dengan ekskul sastra.Dikarenakan saat ini kami melaksanakan ujian semester maka kami harus belajar dengan giat.Tentu saja kegiatan ekskul diberhentikan sementara sampai waktu ujian selesai.Di akhir ujian guru menympaikan kepada kami untuk menyiapkan penampilan untuk pentas seni dalam acara perpisahan nanti.
Sepulang sekolah tepatnya saat ujian sudah selesai, aku mengajak anggota ekskul yang lain untuk merencanakan apa yang akan kita tampilkan pada saat acara perpisahan nanti.Setelah berdiskusi,Shota memiliki sebuah ide.Shota lalu memberikan idenya untuk melakukan drama Romeo dan Juliet pada acara perpisahan nanti.Dengan ide cemerlang dari Shota itu kami setuju dan memutuskan untuk melakukan drama tersebut.Tapi karena Mio aku dipilih menjadi Romeo dan Alissa menjadi Juliet,kenapa harus aku yang menjadi Romeo?
Liburan semester telah tiba, kami memutuskan untuk libur dari kegiatan ekskul dan bersenang-senang.Kami berempat menghabiskan waktu liburan kami dengan jalan-jalan ke pantai,gunung dan berkemah di hutan.Hubungan Alissa dengan yang lain juga sudah sangat dekat,bahkan Mio dan Alissa menjadi sahabat dekat.Aku juga memutuskan untuk mengajak Alissa kencan tapi aku dibantu oleh Mio menyusun rencana yang tepat agar kami berdua semakin dekat.
Liburan semester sudah selesai.Kami sudah kembali masuk sekoah dan kembali belajar normal lagi, kegiatan ekskul kembali dijalankan.Pada semester ini adalah semester terakhir kami di sekolah, semua murid fokus untuk mempersiapkan persiapan mereka dalam acara perpisahan nanti.Sudah pasti kami juga memperisapkan drama kami.Aku menyuruh Mio untuk meminta bantuan ekskul jahit untuk membuatkan kami kostum dan teman kelas kami yang tidak memiliki ekskul untuk menjadi peran pembantu tentu kami membayar untuk pembuatan kostumnya.Untuk mengurangi biaya pembuatan kami hanya meminta kostum polosannya saja dan Alissa akan menghias kostum tersebut.Waktu kami tidak sedikit,karena waktu yang diberi kami untuk mempersiapkan penampilan untuk acara perpisahan nanti hanya 3 bulan.
Saat ini kami sudah pada tahap akhir persiapan untuk drama kami dan kurang seminggu lagi untuk acara perpisahan tiba.Tugas Mio dan Shota sudah selesai,mereka semua Lelah dan pulang kerumah sisa aku dan Alissa yang masih mengerjakan tugas kami.Aku masih sibuk untuk menyusun naskah teks yang akan digunakan untuk tampil nanti sambil menghapalkan naskahku dan Alissa masih menghias kostum yang akan kami gunakan nanti.Kami juga sesekali mengobrol satu sama lain dan terlihat wajah Alissa sekarang tersenyum tulus dan tidak terlihat murung seperti dulu lagi.
Tugas Alissa dan aku sudah selesai, waktunya kami merapikan barang barang dan perlengkapan yang berserakan.Saat aku sedang membawa kertas naskah untuk disimpan, aku tidak sengaja terpeleset dan kertas-kertas mulai berterbangan.Di waktu yang bersamaan aku tidak sengaja menyenggol Alissa,ya saat ini Alissa berada di hadapanku dan terpojoki oleh tembok,posisi ini membuatku déjà vu.Wajah Alissa sengat dekat di hadapanku suasananya menjadi tegang dan hening sampai-sampai aku bisa mendengar detak jantungku sendiri.Aku bisa merasakan hembusan nafas Alissa di hadapanku dan wajah Alissa yang disinari cahaya matahari senja terlihat merah merona.Aku mengira dia demam, tapi saat aku memeriksa kepalanya apakah dia demam atau tidak dia malah mendorongku dan lari.Aku bingung kenapa Alissa lari dariku, aku bertingkah seolah melupakan hal itu dan menyusun semua kertas naskah yang berserakan.
Sudah 5 hari Alissa tidak berbicara denganku bahkan sudah jarang sekali dia melirikku.Aku memikirkan apa salahku sehingga Alissa menjauhiku, aku kira karena kejadian kemarin.Kalau begini bagaimana drama kami nanti,aku harus segera meminta maaf kepada Alissa.Tapi tiap kali aku mendekatinya dia selalu saja lari dariku.Apa yang harus kulakukan agar aku bisa dimaafkan olehnya?
Alissa lalu curhat kepada Mio,”Mio ada yang ingin kubicarakan denganmu.”
“Ada apa Alissa?”Tanya Mio.
“Begini, setiap kali aku memikirkan Yuya aku merasa gelisah dan detak jantungku berdetak kencang saat di dekatnya.Dadaku terasa sesak dan tenggorokanku terasa kering seperti ingin mengucapkan sesuatu tapi sesuatu apa itu.”Jelas Alissa.
“Hmmmm tidak salah lagi.”Ucap Mio.
“Tidak salah kenapa???”Sahut Alissa.
Dengan wajahnya yang terlihat mencurigakan dan senyuman lebar yang tiba-tiba muncul di wajahnya,Mio lalu berkata,”Sepertinya kamu sedang jatuh cinta dengan Kuze.”
“Jatuh cinta ya…”Ucap Alissa sambil memikirkan Kuze.
Di sisi lain aku juga ingin meminta pendapat Shota tentang mengapa Alissa selalu menjauhiku.Lalu aku berkata,”Hey Shota ada yang ingin aku tanyakan kepadamu.”
“Hm?Apa yang ingin kamu tanyakan?Wanita?”Canda Shota.
“Bisa dibilang begitu.”Jawabku.
“Jadi beneran tentang wanita ya.”Balas Shota.
“Belakangan ini aku selalu dijauhi oleh Alissa,bahkan saat aku mendekatinya dia malah lari dariku.Aku kira dia membenciku,bagaimana ini Shota?”Jelasku.
“Aku sudah banyak membaca novel dan manga dan ini sudah sering terjadi.Sebenarnya Alissa menykaimu tapi dia belum menmyadarinya satu-satunya cara untuk membuatnya sadar adalah dengan pengakuan cinta.”Terang Shota.
Dan tibalah hari acara perpisahan dan penentuan dimulai semua ekskul sudah menyiapkan perlengkapan mereka untuk tampil.Saat yang lain bersenang-senang merayakan acara perpisahan aku di sini malah jatuh sakit.Saat ini aku sedang di UKS,Mio menemukanku pingsan di kelas.Teman-temanku yang lain memutuskan untuk membatalkan drama kami karena tidak ada yang menjadi Romeo.Tapi aku menolaknya,drama yang seharusnya sangat ditunggu-tunggu Alissa justru dibatalkan begitu saja dan aku megusulkan untuk mencari orang lain saja.
Dan saatnya giliran ekskul kami yang menampilkan drama kami.Aku yakin mereka pasti bisa dan aku akan mendukung mereka dari belakang.Aku di sini membayangkan Alissa dengan gaun yang cantik sedang tampil di depan banyak orang.Mungkin saat ini sudah memasuki bagian akhir cerita,tapi kenapa aku merasa gelisah?Padahal Alissa dan yang lainnya sudah berusaha yang terbaik agar drama tetap berjalan bahkan sampai mencarikan orang lain untuk menggantikan peranku.
Tiba-tiba pikiranku kosong dan langsung berlari ke Gedung olahraga,dimana pentas dilakukan.Sembari berlari aku menyadari semua hal yang ku lalui dengan Alissa bukanlah kebetulan tapi aku sadar bahwa takdir hidupku inilah yang membawaku masuk kedalam cerita romasa komedi ini,Hari-hari yangku lalui Bersama Alissa lebih menyenangkan daripada dulu.Di pikiranku hanya terbayang tentang wajah Alissa dan keangan yang kita lalui Bersama yang lain,pada momen ini aku sadar bahwa aku mencintai Alissa.
Saat aku sampai di Gedung olahraga aku langsung berlari kencang dan memanjat ke panggung.Saat di atas panggung ku sadari bahwa tidak ada yang menggantikan Romeo.Lalu akupun berteriak di atas panggung dengan lantang.
“ALISSA AKU MENCINTAIMU IZINKAN AKU MENJADI ROMEOMU SAMPAI JANTUNGMU BERHENTI BERDETAK.”
Ruangan tiba-tiba hening dan aku pingsan di atas panggung.Saat aku masih sedikit sadar aku mendengar suara langkah kaki dan tidak lama kemudia aku merasakan kehangatan di tubuhku sebelum aku pingsan.Aku saat ini berada di UKS entah sudah berapa lama aku pingsan, saat aku bangun ku sadari ada Alissa di sampingku sambil mengupas apel.
“Sudah berapa lama aku pingsan?”Tanyaku.
“Kamu sudah pingsan 2 jam tau.”Jawab Alissa dengan senyuman di wajahnya.
“Sepertinya kepalaku masing pusing.”ucap diriku.
“Kenapa tidak ada yang menggantikan peranku sebagai Romeo tadi?”Tanyaku.
“Aku menolak usulanmu dan aku memutuskan untuk mengambil cerita dimana si Juliet mati bunuh diri.”Ucap Alissa.
“Kenapa kamu bisa sampai memikirkan hal itu.”Balas Kuze.
Suasana ruangan yang sepi ini dan angin lembut yang masuk lewat jendela ini menyapu wajahku juga sinar matahri yang menyinari wajahku membuatku teringat kembali hari pertama aku bertemu Alissa.Lalu Alissa kemudian mengatakan.
“Hey, kamu tau Ich liebe dich?”Tanya Alissa.
“Aku tidak tahu.”Balasku
“Artinya aku mencintaimu, maka dari itu pcaran tidak bisa dilakukan sendiri mari kita lakukan Bersama.”Bisik Alissa di telingaku dengan senyuman manis di wajahnya.
Sudah 7 tahun berlalu sejak acara perpisahan berlalu.Saat ini aku sudah menikah dengan Mio dan kami dalam perjalan ke pemakaman.Di depan kami ada kuburan dengan foto wanita yang tersenyum ceria.
“Alissa meninggal diumur 21 tahun”