Orang-orang terus memperhatikan, menunggu, dan mencoba menebak rahasianya. Apa sih istimewanya wanita itu? Apa yang kalian bicarakan, apa yang kalian lakukan sampai bisa sebegitu nyaman?
Aku termenung sejenak, mencoba mengingat. Sebenarnya, tidak ada yang luar biasa. Kami hanya saling jatuh cinta. Kalau soal pembicaraan, biar kubocorkan sedikit: kami membicarakan apa saja, mulai dari hal-hal remeh seperti makanan favorit; dia pecinta sederhana, gorengan dan es kopi plastik, sementara aku lebih suka makanan yang katanya “sok mewah.” Kami juga sering bercerita tentang hari-hari kami, bertukar lelah dan tawa.
Kadang, aku memulai topik aneh tentang tumbuhan atau hewan, sementara dia- membalas dengan cerita tentang pekerjaannya yang melelahkan dan terkadang kehujanan. Tapi anehnya, dia selalu tertawa, bahkan saat ceritaku melantur jauh sampai ke filosofi kehidupan Bosku yang nyeleneh. "Kamu aneh, tapi aku suka," katanya sambil tersenyum.
Lucunya, perbedaan itu yang membuat perasaan kami terus tumbuh. Aku yang cerewet dan dia yang pendiam, kami seperti dua kutub magnet yang tak bisa lepas. Apa yang orang anggap biasa, bagi kami terasa istimewa. Kalau ditanya apa rahasianya, aku hanya bisa bilang: mungkin karena kami tidak mencoba menjadi sempurna, tapi hanya mencoba menjadi kita; dua hati yang saling menyambut, apa adanya.
[Cerita Pendek DK🌷]