Hujan mengguyur kota kecil itu seperti tirai kelabu yang tak kunjung selesai diturunkan. Cahaya rembulan tersembunyi di balik awan pekat, meninggalkan jalan-jalan sempit hanya diterangi oleh kilauan lampu gas. Di tengah kegelapan, seorang gadis berlari, gaunnya yang lusuh basah kuyup menempel di tubuhnya. Namanya adalah Helena Mourier, seorang yatim piatu yang kehidupannya selalu dihantui kesialan.
Helena baru saja kehilangan pekerjaannya sebagai pelayan di rumah bangsawan Elderidge. Ia tak tahu apa yang membuat Nyonya Elderidge begitu membencinya, hingga akhirnya ia dilempar keluar tanpa alasan. Dengan uang terakhir yang dimilikinya, ia menyewa kamar di penginapan termurah di kota. Malam itu, Helena memutuskan untuk keluar mencari makan di pasar malam, tetapi nasib buruk lagi-lagi menyergapnya.
Di jalan yang gelap, seorang pria asing dengan wajah penuh niat jahat mengikutinya. Helena mempercepat langkahnya, tetapi suara sepatu pria itu semakin mendekat. Hatinya berdebar, dingin menusuk tulangnya. Ketika ia mencoba berlari, pria itu mencengkeram lengannya, menariknya ke lorong sepi.
"Jangan teriak, atau kau tidak akan keluar hidup-hidup," bisik pria itu dengan nada mengancam.
Namun, sebelum Helena sempat merespons, sebuah suara lain memecah keheningan.
"Lepaskan dia."
Helena dan pria itu menoleh serempak. Di ujung lorong berdiri seorang pria dengan mantel hitam panjang, wajahnya setengah tersembunyi di balik topi lebar. Dalam sekejap, pria misterius itu melompat ke arah mereka. Dengan gerakan cekatan, ia melumpuhkan pria yang menyerang Helena hanya dengan beberapa pukulan.
Helena tertegun. "Siapa... Anda?"
Pria itu tidak menjawab. Matanya yang gelap menatapnya tajam, seolah mencoba membaca pikirannya.
"Namaku Leon," katanya akhirnya. "Dan aku datang untuk menyelamatkanmu."
---
Bab 1: Lelaki dari Masa Depan
Leon bukanlah pria biasa. Ia adalah seorang time traveler dari abad ke-23, dikirim ke tahun 1852 untuk menjalankan misi misterius yang bahkan ia sendiri tidak sepenuhnya pahami. Dalam setiap pelatihan yang ia jalani, Leon diajarkan untuk tidak pernah melibatkan emosinya dalam misi. Namun, ketika ia bertemu Helena, sesuatu dalam dirinya berubah.
Helena, dengan segala kemalangannya, memiliki pesona yang aneh. Kelembutannya, ketabahannya menghadapi kerasnya kehidupan, membuat Leon merasa tersentuh. Ia tahu Helena akan menjadi tokoh penting dalam sejarah, tetapi catatan tentangnya di masa depan sangat samar. Satu hal yang pasti: hidup Helena tidak berakhir bahagia.
---
Bab 2: Kemalangan yang Tak Berujung
Helena membawa Leon ke penginapannya, berterima kasih atas bantuannya. Leon, yang memiliki kemampuan membaca pola sejarah, tahu bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada Helena malam itu. Ia memutuskan untuk tinggal.
Dan benar saja, menjelang tengah malam, penginapan itu diserbu oleh sekelompok pria bertopeng. Mereka mengobrak-abrik setiap kamar, mencari sesuatu. Ketika mereka menemukan Helena, salah satu dari mereka berteriak, "Inilah dia! Bawa dia sekarang juga!"
Leon melawan mereka dengan segala keahliannya, tetapi jumlah mereka terlalu banyak. Ketika Helena diseret keluar, Leon mengaktifkan perangkat kecil yang ia bawa, menciptakan ledakan cahaya yang membutakan semua orang. Dalam kebingungan itu, ia berhasil menyelamatkan Helena dan membawanya kabur.
Helena, yang kini terengah-engah di sisi Leon, bertanya dengan suara gemetar, "Kenapa mereka menginginkanku? Aku hanya gadis biasa."
Leon menatapnya dengan rasa bersalah. Ia tahu jawabannya, tetapi tidak bisa mengatakannya. Dalam sejarah, Helena adalah kunci untuk sebuah peristiwa besar yang akan mengubah jalannya dunia. Namun, ia tidak tahu mengapa hidup gadis ini dipenuhi dengan begitu banyak penderitaan.
---
Bab 3: Mengungkap Rahasia
Dalam beberapa hari berikutnya, Helena dan Leon menjadi buronan. Mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, mencoba menghindari para pengejarnya. Selama waktu itu, Helena mulai merasakan sesuatu yang aneh terhadap Leon. Pria itu tampak seperti berasal dari dunia lain, dengan pengetahuan yang begitu luas dan sikap yang penuh teka-teki.
"Aku tidak mengerti," kata Helena suatu malam ketika mereka bersembunyi di sebuah gudang tua. "Mengapa kau begitu peduli padaku? Aku bukan siapa-siapa."
Leon terdiam sejenak sebelum menjawab. "Kau lebih penting daripada yang kau pikirkan, Helena. Hidupmu... memiliki arti yang besar."
"Apa maksudmu?"
Leon menghela napas. Ia tahu ia tidak bisa menyembunyikan kebenaran lebih lama lagi. "Aku datang dari masa depan. Dalam sejarahku, kau adalah tokoh yang sangat penting. Tapi sejarah juga mencatat bahwa hidupmu penuh dengan penderitaan. Aku dikirim untuk memastikan bahwa penderitaan itu tidak sia-sia."
Helena menatapnya dengan tatapan tidak percaya. "Masa depan? Apa kau sedang mengejekku?"
"Tidak," jawab Leon serius. "Aku bersumpah, aku hanya ingin melindungimu."
---
Bab 4: Cinta dalam Kegelapan
Seiring waktu, Helena mulai percaya pada Leon. Mereka semakin dekat, dan meski dunia di sekitar mereka penuh dengan kekacauan, ada momen-momen kecil di mana mereka merasakan kedamaian. Dalam salah satu malam yang sunyi, di bawah langit yang penuh bintang, Helena akhirnya mengakui perasaannya.
"Leon, aku tahu ini gila, tapi aku merasa... aku merasa aman bersamamu. Dan aku tidak ingin kehilanganmu."
Leon menatapnya dengan mata yang penuh kesedihan. "Helena, aku juga merasa hal yang sama. Tapi aku tidak bisa tinggal di sini selamanya. Waktuku di sini terbatas."
"Tapi kau akan kembali, kan?"
Leon tidak menjawab. Ia tahu jawaban itu tidak bisa ia janjikan.
---
Bab 5: Pengorbanan
Hari itu akhirnya tiba. Helena diculik sekali lagi, kali ini oleh seorang pria yang tampaknya tahu banyak tentang masa depan. Leon, dengan segala keahliannya, berhasil menemukan mereka. Namun, untuk menyelamatkan Helena, ia harus mengorbankan perangkat waktunya.
Dalam pertarungan terakhir, Leon menggunakan seluruh energinya untuk melindungi Helena. Ia berhasil, tetapi perangkat waktunya hancur, membuatnya terjebak di masa lalu.
"Aku tidak bisa kembali," katanya dengan suara pelan.
Helena memegang tangannya erat. "Kau tidak perlu kembali. Kau punya aku di sini."
Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Leon merasa damai.
---
Epilog
Helena dan Leon memulai hidup baru bersama. Meski masa depan Leon telah hilang, ia menemukan sesuatu yang lebih berharga: cinta sejati. Helena, dengan segala kemalangannya, akhirnya menemukan kebahagiaan di sisi Leon.
Namun, dalam bayang-bayang, sejarah terus bergerak. Peran Helena dalam peristiwa besar yang akan datang tetap menjadi misteri, tetapi satu hal yang pasti: hidupnya kini tidak lagi penuh dengan penderitaan.