Di tepian pantai yang sunyi, malam merangkak pelan di bawah kanopi langit yang bertabur bintang yang germelapan. Ombak berdesir lembut, seolah bernyanyi lirih menyambut malam yang tenang. Di kejauhan, hanya ada siluet laut yang hitam pekat, tanpa batas, di bawah bulan sabit yang redup.
Sandhya duduk di atas pasir putih yang masih hangat oleh matahari sore, menatap langit malam yang begitu indah. Di sampingnya, Arunika merebahkan tubuhnya, telentang menatap bintang-bintang yang berkedip. Nama keduanya di ambil dari Bahasa Sanskerta, Arunika yang berarti fajar sedangkan Sandhya memiliki makna senja. Keduanya saling melengkapi dan menguatkan satu sama yang lain.
Udara malam membawa aroma asin lautan, bercampur dengan wangi lembut tubuh Arunika yang begitu dekat. Kulitnya berkilauan di bawah cahaya bulan, membuat Sandhya terpana. Mereka tak butuh kata-kata, hanya keheningan yang penuh makna.
Sejak tadi, mereka hanya berbagi senyum, sesekali saling melirik. Arunika berbalik ke samping, wajahnya mendekat ke Sandhya, dan jarak di antara mereka semakin tipis. Tangan Sandhya bergerak perlahan, meraih jemari Arunika, mengunci lembut jari-jari halus itu di antara tangannya.
Arunika menarik napas panjang, pandangannya tertuju ke bibir Sandhya yang perlahan mendekat. Dalam ketenangan malam yang hening, hanya ada desir angin dan ombak, seolah memberikan restu pada keintiman yang kian tak terbendung. Sandhya menunduk, mencium bibir Arunika dengan lembut, ciuman yang tak terburu-buru, namun dalam dan hangat. Seakan semua waktu di dunia ini milik mereka.
Ciuman mereka semakin mendalam, beriringan dengan hembusan angin yang menyapu rambut Arunika. Sandhya menarik tubuh Arunika lebih dekat, merasakan detak jantung yang berpacu seiring getaran yang mengalir di antara mereka. Sentuhan itu begitu alami, penuh kehangatan, membangkitkan hasrat yang perlahan meletup. Tubuh Arunika menggeliat pelan, menyesuaikan diri dengan gerakan lembut Shandya yang menyusuri setiap jengkal kulitnya.
Di bawah langit yang menyaksikan, di tepi pantai yang sunyi, mereka menyerahkan diri pada keintiman yang tak terkatakan. Ombak terus berbisik, seakan menjadi saksi bisu akan malam yang dipenuhi cinta, hasrat, dan kebersamaan yang mendalam.
Dan malam itu, pantai yang sunyi menjadi saksi dari dua hati yang melebur menjadi satu dalam alunan romantis alam semesta, seiring dengan desir angin dan debur ombak yang seakan bernyanyi bagi kedua sejoli tersebut.
Tamat.