Di tengah hamparan sawah yang luas dan hijau, berdiri megah sebuah rumah tua bercat putih pudar. Rumah itu dihuni oleh keluarga Pak Harun, yang selama bergenerasi hidup tenang dan makmur. Namun, di balik ketenangan itu, tersimpan sebuah rahasia kelam yang hanya diketahui oleh hantu yang mendiami rumah tersebut.
Hantu itu bernama Mbok Sri, arwah seorang perempuan tua yang dulunya adalah pembantu setia keluarga Pak Harun. Mbok Sri meninggal secara tragis dalam sebuah kebakaran yang melanda rumah itu puluhan tahun silam. Sejak saat itu, arwahnya terikat dengan rumah tersebut, tak bisa tenang karena sebuah rahasia yang tak kunjung terungkap.
Rahasia itu tersembunyi di dalam sebuah peti kayu tua yang selalu dijaga ketat oleh keluarga Pak Harun. Peti itu diwariskan turun-temurun, dan tak seorang pun berani membukanya. Bahkan Pak Harun sendiri, yang telah menjadi kepala keluarga selama bertahun-tahun, tak pernah tahu isi peti tersebut.
Suatu hari, seorang anak muda bernama Ardi, keponakan Pak Harun, datang berkunjung. Ardi adalah seorang mahasiswa sejarah yang haus akan pengetahuan. Ia penasaran dengan sejarah keluarganya dan ingin tahu lebih banyak tentang rumah tua itu.
Malam itu, Ardi merasakan sesuatu yang aneh. Ia mendengar suara bisikan lembut yang memanggil namanya. Suara itu berasal dari arah peti kayu tua yang tersimpan di ruang bawah tanah. Rasa penasarannya tak tertahankan, ia pun memutuskan untuk membuka peti itu.
Saat peti terbuka, sebuah cahaya putih menyilaukan keluar. Ardi terkesiap, lalu melihat sosok Mbok Sri yang melayang di hadapannya. Mbok Sri menceritakan rahasia kelam yang selama ini terpendam.
Ternyata, peti itu berisi surat-surat cinta dari seorang pria yang mencintai nenek moyang Ardi. Namun, cinta itu terlarang karena pria tersebut sudah memiliki istri. Nenek moyang Ardi pun terpaksa menolak cinta pria itu dan memilih untuk menikah dengan pria lain.
Mbok Sri mengungkapkan bahwa dirinya meninggal dalam kebakaran karena berusaha menyelamatkan surat-surat cinta itu. Ia tak ingin rahasia itu terbongkar dan menghancurkan nama baik keluarga Pak Harun.
Ardi tercengang mendengar cerita Mbok Sri. Ia tak menyangka bahwa di balik ketenangan keluarga Pak Harun, tersimpan sebuah kisah cinta yang tragis. Ardi pun berjanji untuk menjaga rahasia itu dan membantu Mbok Sri menemukan ketenangan.
Keesokan harinya, Ardi pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi tentang pria yang dicintai nenek moyangnya. Ia menemukan bahwa pria itu telah meninggal beberapa tahun setelah nenek moyang Ardi menikah.
Ardi menyadari bahwa Mbok Sri telah terjebak dalam masa lalu. Ia ingin membantu Mbok Sri melepaskan ikatannya dengan rumah itu dan menemukan ketenangan. Ardi pun memutuskan untuk membakar surat-surat cinta itu di depan makam Mbok Sri.
Saat api membakar surat-surat cinta itu, cahaya putih yang mengelilingi Mbok Sri perlahan menghilang. Mbok Sri tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Ardi. Arwahnya pun akhirnya bisa tenang dan meninggalkan rumah tua itu.
Sejak saat itu, rumah tua Pak Harun kembali tenang. Rahasia kelam yang selama ini terpendam akhirnya terungkap, dan hantu yang menjaganya pun telah menemukan ketenangan.