KISAHKU TELAH MATI.
Dalam sepersekian detik kau mengubah seluruh hidupku. Mungkin itu adalah kalimat yang pas untuk mengambarkan hidupku saat ini, yang hancur berantakan tanpa sisa. Tak ubahnya sebuah mercon, kalimatmu telah menyulutnya hingga dia meledak tak bersisa.
Aku adalah mercon itu dan kalimatmu adalah api yang dengan sengaja kau sulut untuk menghancurkanku. Tapi ini bukan tentang api dan mercon. ini adalah tentang kita.
Dulu... dulu sekali, dengan bangganya kau bilang, aku bukan lagi aku, dan kamu bukan lagi kamu, Aku dan kamu kini telah menjadi kita.
kalimatmu membuat hatiku berbunga-bunga. kata-katamu membuatku dimabuk cinta. Dan matamu selalu saja menyihir pipiku hingga memerah.
Kau bawakan aku setangkai mawar di malam ksih sayang lalu kau ku beri sayang yang sesungguhnya. Sayang yang datangnya dari palung hatiku.
Mawarmu suatu saat akan layu namun sayangku akan tetap abadi untukmu.
Lalu dengan lembutnya kau bisikan pada kedua telingaku. Jika mawar yang ku beri padamu hari ini suatu saat akan layu, maka akan aku bawakan engkau mawar yang baru.
Kau memang pandai merangkai kata. merayuku dengan mulut manismu hinga aku tak bisa berbuat apa-apa.
Aku memang terlalu bodoh. Aku lupa kalau pada malam itu yang kau bawa padaku adalah mawar plastik yang kau beli di toko bunga, dengan harga yang entah berapa rupiah.
Mawar itu memang tidak akan layu, tak perlu kau sirami, tak perlu pula kau taru dalam vas yang cantik dan merendam tangkainya dalam air dia tetap akan merah merona, nan menggoda.
Tapi itu adalah mawar palsu. Apakah cintamu padaku saat itu adalah palsu?
Hanya kau dan Tuhan yang tahu!
Malam itu adalah malam penuh gairah untuk kita berdua. Ku gadaikan sayangku yang sesungguhnya yang kuambil dari palung hatiku lalu kuberi untukmu demi mawar plastik yang kau bawa.
Kini aku telah kehilangan segalanya, kehormatanku telah kau ambil, dan mawar plastik yang bawa pun hilang entah kemana.
mungkinkah engkau telah mengambilnya kembali tanpa sepengetahuanku, dan kau beri pada wanita lain?. Aku tidak tahu.
Kini kisahku telah mati, bersama cintamu yang sama seperti mawar pelastik itu. Semuanya Palsu.
Kisahku telah mati itu nyata. namun Mawar pelastikmu bisa saja kau beri untuk orang baru.