Jack berdiri di tengah gedung kosong di pinggiran kota, hanya diterangi oleh lampu-lampu jalan yang redup dari luar jendela pecah. Malam itu begitu sunyi, dan gedung tua ini seperti menyimpan cerita rahasia di balik dindingnya yang kusam. Udara malam menusuk tulang, tapi Jack tak peduli; dia lebih terpikat pada bayang-bayang yang meliuk di sudut-sudut gelap ruangan, seakan-akan ada sosok lain yang mengintainya.
Jack adalah seorang aktor yang sedang naik daun, wajahnya sering muncul di papan iklan yang memancarkan sinar terang di tengah kota. Namun, di balik ketenarannya, ada satu rahasia yang tidak diketahui oleh siapa pun, bahkan oleh penggemarnya yang paling fanatik. Selama ini, dia menyimpan kisah masa lalu yang tak seorang pun tahu, kisah yang selalu membayangi setiap langkahnya di dunia hiburan.
Dia tak ingat persis bagaimana dia bisa sampai di gedung ini malam itu. Pikirannya seakan dikaburkan oleh sesuatu—semacam tarikan aneh yang membuatnya melangkah lebih jauh, masuk ke dalam ruangan kosong yang terasa tak wajar. Di setiap dinding yang ditempuhnya, ada tulisan-tulisan misterius, nama-nama dan tanda-tanda yang terasa familiar. Seperti deja vu, semua terlihat begitu nyata, namun sekaligus membingungkan.
Tiba-tiba, dari kegelapan muncul sosok misterius dengan topi yang menutupi wajahnya. "Akhirnya, kau datang juga," suara itu berbisik, menggema di seluruh ruangan. Jack menegang, rasa takut dan penasaran menyelimuti dirinya.