Aku menatap sahabatku sambil memarahinya karena dia lupa membawa bekalnya. Dia Ila sahabat Perempuanku. Kita sdh bersahabat selama 5 tahun, tpi tidak hanya kita berdua saja. ada satu sahabat kami yg sedang mengambil bekalnya dikelasnya. Dia bernama Laskar. Kita bertiga sdh berteman sangat lama.
Aku membuka bekalku dan memberikannya ke ila. Dia menatapku dan menolaknya. Aku berdiri dan berkata padanya "makan saja, aku tadi udah makan.", dia menatapku berdiri dan bertanya "kmu mau kemana na?"
"Aku mau ambil roti dlu dibawah" kataku sambil membuka pintu kelas, ila hanya mengangguk kepada ku dan memakan bekalku. Aku pergi keluar kelas, berjalan dengan cepat kearah loby. Sesampainya di loby, aku mengambil rotiku yg kutinggalkan disana dan segera kembali ke kelas untuk makan bersama mereka.
Saat aku membuka pintu, aku melihat laskar yg sudah disana bersama ila, dengan posisi laskar yang menyuapi ila. Aku sedikit terkejut karena mereka terlihat sangat dekat. Tpi aku tidak terlalu memperdulikannya. Aku berjalan mendekati mereka dan duduk disebelah ila. Laskar menatapku dan bertanya "kmu mau mencoba sushi yg aku buat Nana?" Aku menatapnya dan mengangguk, tidak biasanya dia membuat makanan. Laskar menyodorkan bekalnya ke arahku. Aku mengambil sushi di tempat bekalnya dan memakannya. Ternyata rasanya sangat enak.
"Enak bnget, serius ini kmu yg buat las?" Aku memakan sushi itu sambil menatap laskar. "Iya dia yg buat, katanya gara gara aku suka sushi." ila dengan cepat membalas ucapanku. Aku hanya mengangguk dan memakan sushi yg dibuat laskar. Sementara laskar hanya tersenyum.
Aku bisa berasumsi bahwa laskar membuat sushi ini untuk ila. Aku membuka rotiku dan memakannya. Laskar menatap ila yg sedang memakan masakannya itu. Jika dilihat seperti ini, aku terlihat seperti org ketiga yg numpang disini. "Pulang sekolah mau ke mall?" Tanya laskar kepada ila. "Boleh, aku mau membeli skincare, skincare ku habis" ila menjawab sambil terus memakan sushinya. Aku diam saja karena merasa tidak diajak dan terus memakan rotiku.
Laskar mengangguk, aku menatap mereka berdua. Seriusan ini aku ga diajak? Wah parah sih kataku dalam hati. Tidak biasanya mereka tidak mengajakku, apa aku membuat kesalahan pada mereka? Tpi apa. Ila menyodorkan kotak bekalku yg sudah kosong. Aku mengambilnya dan menatap ila "enak? Aku memasaknya sendiri", ila hanya mengangguk mengiyakan perkataan ku.
Laskar menatapku dan berkata "maaf ya aku ga ajak kmu ke mall, aku ngajak ila aja karena aku mau traktir dia". Aku menatap laskar dengan ekspresi bingung tetapi mengangguk saja, karena aku malas berdebat jika aku tidak terima. Tiba tiba ila berbicara "iya dia traktir aku soalnya aku dapat nilai bagus di bahasa inggris" ila menatapku sambil tersenyum.
Aku menatap ila dengan bangga karena dia tidak pernah mendapat nilaii bagus di bahasa inggris. "Keren bnget, tpi aku pengen ikut dehh" aku menatap ila. Laskar menatapku lalu menatap ila dan kembali lgi menatapku. "Bisa, tap-" dengan cepat ila memotong perkataan laskar "tidak bisa Nana, aku ingin jalan berdua dengan laskar, tidak apa apa kan?" Ila menatapku dengan memohon. Aku menangangguk pasrah.
Ila yg menatapku mengangguk tersenyum bahagia. Laskar menghela nafas "lain kali ya na, kita jalan bareng." Ucap laskar sambil memberikanku susu kotak. Aku mengangguk dan mengambil susu itu darinya. Ila yg melihatnya cemberut kesal "kok aku ga di kasih sii laskar, aku kan juga mau." Ila menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.
Laskar menatap ila dan berkata "aku cmn bawa satu, tdi kan kmu udh makan juga. Aku kasih Nana soalnya dia cmn makan roti." Aku menatap mereka berdua dan berkata "makasih ya las sususnya" aku tersenyum dan meminum susu itu. Laskar melihat ku dan mengangguk.
Ila yg melihat kita semakin kesal karena tidak di beri susu juga. Dia bangun dari duduknya dan pergi begitu saja sambil menghentakkan kakinya. Aku menatap ila bingung. Laskar juga hanya menatap ila yg pergi begitu saja.
"Kok dia makin beda ya, makin tantruman skrng, makin baperan juga" kata laskar sambil melihat ke arah pintu kelas. Aku juga tidak mengerti kenapa ila menjadi seperti ini. Apa mungkin ila suka dengan laskar?. "Coba kmu kejar dia las" kataku sambil menyeruput susu.
"Yaudah deh, bntr ya aku ngejar ila dlu." Laskar berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kelas. Aku hanya menatap laskar yg pergi keluar kelas.
Sdh 5 menit mereka tidak kembali dan bel sebentar lagi akan bunyi. Apa aku pergi ke kelasku dlu kali ya? Yaudah deh aku nitip bekal disini aja, nitip ila kataku dalam hati. Aku berdiri dan berjalan keluar dari kelas ila untuk pergi ke kelasku sendiri. Mungkin mereka berdua butuh waktu. Tpi jika dilihat lihat mereka semakin dekat ya.
Aku duduk dimeja ku dan menaruh kepalaku di atas meja. Tiba tiba ada yg mengelus kepalaku. Aku melirik ke sebelahku dan ternyata yg mengelus kepalaku itu Juan, teman sebangku ku. Kenapa aku bisa sebangku dengannya, karena kita sistem rolling.
"Galau neng?" Katanya sambil terus mengusap kepalaku. Aku menggelengkan kepalaku sambil merasakan elusannya dikepalaku. "Terus kenapa? Lesu bnget. Ditinggal bestimu? Biasanya juga kemana mana bareng, apa lgi ada masalah nih?" Tanyanya sambil menoleh Noel lenganku. Aku menatapnya dan mencubit tangannya. Dia mengaduh pelan dan tertawa kecil. "Fix lgi ada masalah ya" jawabnya sambil mengelus tangannya.
"Gaada juann, lgi gaada masalah. Cuman si ila mau berduaan aja sama si laskar." Kataku. Juan menatapku bingung "lah, si ila? Suka sama laskar nih?" Juan mengedipkan matanya berkali kali nampak tidak percaya. "Gatau aku dia suka sama laskar apa ga, tpi mereka lagi deket deketnya sih." Kataku, aku mengambil hp ku dari tasku.