Penulis : Rifqa
Kiel merasa kesal dengan sorak-sorai itu. Teriakan melengking dari para gadis di tribun membuatnya melotot ke arah mereka. Ia tahu ia punya penggemar, dan ia berharap mereka berhenti mengganggunya.
Dia berlari di lapangan dengan kulitnya yang cukup cerah, yang tertinggi di antara semuanya, dan mungkin yang paling berotot. Satu-satunya hal yang dia pedulikan adalah teman-teman, sekolah, dan olahraga, tidak ada yang lain
"Ayo oper bolanya!"
Ia berteriak pada teman-teman satu timnya, gadis-gadis kembali menjerit mendengar suaranya, yang lagi-lagi membuatnya kesal.
Saat pertandingan itu berakhir.kiel Gadis-gadis ada di sekelilingnya.
Salah satu fangirlnya mendekatinya.
"Kiel! Bolehkah aku berfoto denganmu?!"
Gadis itu berteriak sementara gadis-gadis lain di sekitarnya memperhatikan dengan tidak sabar.kiel menghela nafas, sedikit kesal, dan memutar matanya pelan.
"Baiklah terserahlah.." katanya datar, berdiri di samping gadis itu.
Gadis itu memeluk lengannya, tertawa cekikikan sementara semua teman-temannya bersorak untuknya. Mereka mengambil beberapa foto sebelum gadis itu mengucapkan terima kasih dan bergegas pergi. Kiel menghela nafas sebelum ia berjalan menuju lokernya.
Sudut mata yang menangkap sosok gadis manis , menghentikan kesibukannya. Siapa gadis itu? Mengapa ia baru melihat gadis itu setelah 2 tahun bersekolah di sana.
Kiel menoleh namun tepukan di bahunya memutar balikkan pandangan itu yang kini menatap temannya, Adrian, yang sudah berada tepat di sampingnya.
"Lihat siapa sih?".tanya Adrian
"Bukan siapa-siapa"
"Ah yang bener~". Dengan nada mengejek Adrian tersenyum menggoda Kiel.
"Diamlah, berisik".Kiel pun berjalan pergi meninggalkan Adrian sendiri di lorong itu.
Adrian tersenyum dengan tangan di saku celananya dan bersandar di loker menatap Kiel yang berjalan menjauh.Adrian hanya berpikir, apakah sebelumnya ada gadis yang menarik perhatian Kiel hingga membuatnya tidak menyadari keberadaannya di samping Kiel?.
Hari berlalu begitu cepat, sesekali kiel berpapasan dengan gadis itu, gadis yang membuatnya merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan,apa Kiel sudah gila? Gila hanya karena seorang gadis? Tidak mungkin dan SANGAT MUSTAHIL, tapi ini nyata, kiel tidak bisa berhenti memikirkan sosok manis itu .padahal ia memiliki banyak Fangirl, Kiel bisa memilih siapa saja jika ia mau.
Ketertarikan yang di pendam olehnya, membuat Kiel memanfaatkan teman-teman bahkan Fangirlnya untuk mengetahui identitas dan sosial media gadisnya.
"Aku hanya ingin mengenalnya". ucapannya dengan datar.
kiel tidak ingin terlihat terlalu mencintai seorang gadis dan ini adalah cara satu-satunya,Kiel tahu bahwa ini seperti pengecut tapi belum saatnya bagi Kiel untuk menampakkan bahwa ia terobsesi dengannya.
Hanya butuh sehari untuk mengetahui bahwa gadis itu bernama, Raqilla, mengetahui namanya saja sudah membuat Kiel senang, bahkan Kiel juga diam-diam mendapatkan nomor ponsel qila dan menyimpannya dengan nama "milikku".