Di usia 75 tahun, Kakek Harun merasa hidupnya mulai berubah. Anak-anaknya sibuk dengan pekerjaan, dan cucu-cucunya, yang sering ia panggil "anak-anak layar," lebih sering menatap ponsel daripada melihat dunia sekitar. Karena penasaran, Kakek Harun pun mulai bertanya pada cucunya, Satria, yang sedang asyik menonton video di layar ponsel.
“Kamu ngapain, Tri?” tanya Kakek Harun, sambil melongok layar ponsel Satria.
Satria tertawa, lalu menjelaskan, “Ini TikTok, Kek. Di sini kita bisa lihat video pendek yang lucu-lucu. Mau coba?”
Kakek Harun mengangguk dengan wajah serius, seolah-olah ia sedang menerima pelajaran penting. “Ajari Kakek, nanti kalau Kakek udah jago, Kakek juga bisa jadi bintang, ya?”
Satria mencoba menahan tawa sambil memberikan ponsel ke Kakek Harun. Mulailah Kakek menonton berbagai video di TikTok. Ia tertawa terbahak-bahak melihat aksi orang berjoget, hewan lucu, dan berbagai konten yang aneh-aneh. Dengan cepat, Kakek Harun pun mulai kecanduan.
Keesokan harinya, Kakek Harun muncul dengan gaya baru. Ia memakai kaos oversized, lengkap dengan topi terbalik. "Satria! Rekam Kakek dong, mau coba joget yang kamu ajarin kemarin!"
Satria yang awalnya kaget, akhirnya menurut juga. Dalam hitungan detik, video Kakek Harun sedang menari muncul di TikTok, dengan judul: "Kakek Zaman Now Ikut Joget". Tak disangka, video tersebut langsung viral. Para pengguna TikTok terhibur melihat kakek bersemangat ini, dan banyak yang meninggalkan komentar positif, mengatakan kalau Kakek Harun adalah "The Coolest Grandpa".
Selama beberapa minggu, Kakek Harun terus membuat video bersama Satria. Dari mencoba filter wajah, ikutan tantangan, sampai memberikan nasihat-nasihat “bijak” yang justru terdengar kocak bagi anak-anak muda. Popularitas Kakek Harun terus melonjak, hingga suatu hari, salah satu video nasihatnya yang berjudul “Nenek kamu pasti marah kalau lihat kamu males!” ditonton jutaan orang.
Namun, popularitas ini membuat Kakek Harun merasa berbeda. Meski ia bahagia melihat dirinya terkenal, ia sadar ada satu hal yang hilang: waktu kebersamaan langsung dengan keluarga. Akhirnya, Kakek Harun memutuskan untuk mengajak Satria dan keluarganya piknik tanpa ponsel.
Di taman, sambil menikmati angin sejuk dan suasana yang damai, Kakek Harun tersenyum. "Ini, nih, yang Kakek suka dari zaman Kakek dulu. Main sama orang-orang tanpa pusing sama layar."
Satria mengangguk. "Iya, Kek. Kadang dunia nyata lebih menyenangkan dari dunia maya."
---
Pesan Cerita:
Cerpen ini mengajarkan bahwa meski teknologi dan media sosial bisa menyenangkan, kebersamaan dalam dunia nyata tetap penting dan lebih berarti.