Malam itu, bulan bersinar terang di langit, namun hati Rina terasa gelap dan penuh dengan ketidakpastian. Ia duduk di beranda rumahnya, menatap bintang-bintang yang berkelap-kelip, berharap mendapatkan petunjuk dari langit.
Rina jatuh cinta pada seseorang yang tidak pernah diinginkan oleh keluarganya. Nama pria itu adalah Ardi, seorang pemuda sederhana yang penuh dengan kebaikan hati. Namun, latar belakang keluarga dan status sosial Ardi membuat keluarga Rina menentang hubungan mereka.
Meskipun begitu, Rina dan Ardi tetap menjalani hubungan mereka dengan penuh cinta dan harapan. Setiap kali mereka bertemu, senyum dan tawa mereka seakan melupakan segala rintangan yang ada. Namun, di balik kebahagiaan itu, Rina merasakan tekanan dari keluarganya yang semakin hari semakin berat.
Suatu hari, ayah Rina memanggilnya untuk berbicara dengan nada serius. "Rina, kami sudah memberikan yang terbaik untukmu. Kami ingin kamu menikah dengan seseorang yang setara dengan kita, bukan dengan Ardi."
Rina merasa hatinya hancur mendengar kata-kata ayahnya. Ia mencoba menjelaskan betapa besar cintanya kepada Ardi, namun ayahnya tetap teguh dengan pendiriannya.
"Tapi Ayah, Ardi adalah orang yang baik. Dia mencintaiku dengan tulus," kata Rina dengan suara bergetar.
"Ayah tidak meragukan kebaikan Ardi, tapi dalam pernikahan, kita juga harus memikirkan masa depan dan kestabilan. Kami hanya ingin yang terbaik untukmu," jawab ayahnya tegas.
Rina merasa berada di persimpangan jalan. Ia harus memilih antara cintanya kepada Ardi dan ketaatannya kepada keluarganya. Setiap malam, ia berdoa agar Tuhan memberikan kekuatan dan petunjuk untuk mengambil keputusan yang tepat.
Setelah melalui berbagai pergolakan batin, Rina akhirnya memutuskan untuk berbicara dengan Ardi. Mereka bertemu di tempat favorit mereka, sebuah taman yang penuh dengan kenangan indah.
"Ardi, aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak bisa mengabaikan keluargaku," kata Rina dengan air mata yang mengalir di pipinya. "Aku harus memilih keluargaku, meskipun itu berarti kita harus berpisah."
Ardi merasakan hatinya hancur mendengar kata-kata Rina. Namun, ia memahami bahwa cinta sejati tidak bisa dipaksakan. Dengan berat hati, mereka berdua mengucapkan selamat tinggal, berharap bahwa suatu hari, takdir akan mempertemukan mereka kembali.
Rina meninggalkan taman itu dengan hati yang penuh luka, namun ia tahu bahwa keputusannya adalah yang terbaik. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menjalani hidup dengan penuh keberanian dan harapan, meskipun tanpa kehadiran Ardi di sisinya.