Malam itu, angin berhembus kencang, membawa aroma lembab dari hujan yang baru saja reda. Rina dan teman-temannya, Dika dan Sari, memutuskan untuk menghabiskan malam di rumah tua yang terkenal angker di pinggiran kota. Mereka ingin membuktikan bahwa cerita-cerita seram yang beredar hanyalah mitos belaka.
Saat mereka memasuki rumah tua itu, suasana mencekam langsung terasa. Lampu senter mereka hanya mampu menerangi sebagian kecil ruangan yang gelap dan berdebu. Dinding-dindingnya dipenuhi dengan lumut dan sarang laba-laba yang menambah kesan angker.
"Ini pasti seru," kata Dika dengan suara bergetar, mencoba menyembunyikan rasa takutnya.
Mereka mulai menjelajahi rumah itu, satu per satu ruangan mereka masuki. Di salah satu ruangan, mereka menemukan sebuah cermin besar yang tampak kuno. Rina mendekati cermin itu dan melihat bayangannya sendiri yang tampak samar.
"Tunggu, ada yang aneh dengan cermin ini," kata Rina sambil mengamati cermin dengan seksama.
Tiba-tiba, bayangan di cermin berubah. Wajah Rina yang tadinya terlihat normal, kini berubah menjadi wajah pucat dengan mata yang kosong dan mulut yang menganga lebar. Rina terkejut dan mundur beberapa langkah.
"Apa yang terjadi?" tanya Sari dengan suara gemetar.
Sebelum Rina sempat menjawab, mereka mendengar suara langkah kaki yang berat dari lantai atas. Suara itu semakin mendekat, membuat mereka semakin ketakutan. Dika mencoba mengintip ke arah tangga, namun yang dilihatnya hanya kegelapan.
"Kita harus keluar dari sini sekarang!" seru Dika panik.
Mereka berlari menuju pintu keluar, namun pintu itu tiba-tiba tertutup dengan sendirinya. Mereka terjebak di dalam rumah tua yang angker itu. Suara langkah kaki semakin mendekat, dan mereka bisa merasakan kehadiran sesuatu yang mengerikan.
Dengan napas yang tersengal-sengal, mereka mencoba mencari jalan keluar lain. Di tengah kepanikan, Rina teringat akan jendela di ruangan sebelah. Mereka bergegas menuju ruangan itu dan berhasil membuka jendela yang sudah berkarat.
Satu per satu, mereka melompat keluar dari jendela dan berlari menjauh dari rumah tua itu. Mereka tidak berhenti berlari hingga mereka merasa aman. Malam itu, mereka menyadari bahwa cerita-cerita seram tentang rumah tua itu bukanlah sekadar mitos.
---
by : zahra
ig@rarawclaudie_