Suara ramai di kelas membangunkan Sari dari tidur siangnya saat istirahat.
"Sar, lo nggak lapar. Istirahat bukannya buat jajan malah tidur," tanya Dela.
"Gue lagi puasa buat ganti ramadhan. Lo kalau mau makan, makan aja. Gue mau lanjut tidur, kalau guru datang bangunin ya,"
"Oke deh,"
Belum tertidur sepenuhnya, Sari samar-samar mendengar bangku belakangnya membicarakan Sinta teman satu sekolahnya.
"Katanya dia nggak berangkat sekolah, karena hamil loh,"
"Yang bener...malah jadi fitnah loh,"
"Bener kok, satu sekolah pada bicarain dia. Tadi juga orang tuanya datang ke sekolah,"
"Kira-kira siapa ya bapak tuh anak,"
"Nggak tahu sih. Paling pacarnya,"
"Emang dia punya pacar?,"
"Punya kali,"
"Yee..,"
Rasa ngantuk Sari hilang sepenuhnya dan malah semakin kepo dengan berita yang dia dengar.
Selama satu minggu berita itu masih saja menjadi topik hangat di SMA CERITA tempat Sari bersekolah.
"Lo denger nggak, kalau pacarnya ternyata yang bukan menghamili si Sinta," kata Dela.
"Sumpah! terus siapa njir. Masa selingkuhannya," ucap Sari.
"Bisa jadi. Ada juga yang bilang kalau anak itu hasil hubungan gelap dia sama salah satu guru,"
"Wahh udah merambat kemana-mana nih gosip, tapi kalau benar anjir juga sih,"
"Sar...menurut lo bener nggak sih?,"
"Semoga aja nggak ya. Kalau sampai ketahuan apa nggak di keluarin tuh guru,"
"Iya sih,"
"Mau sampai kapan kalian bergosip. Ibu tahu kok kalau gosip itu masih hangat, tapi tolong hargai privasi teman kalian itu," ucap Bu Ningsih, guru bahasa inggris.
"Iya..BU..,"
Sepulangnya Sari, dia mendapati ibunya sedang menelepon seseorang. Setelah selesai, Sari bertanya siapa yang menelepon.
"Ini...pamanmu nelpon ibu. Katanya ada murid yang keluar karena hamidun. Bener itu?," kata ibu.
"Bener,Bu. Dia jadi bahan gosip selama seminggu lebih,"
"Kok paman bisa tahu?,"
"Temannya penjaga sekolah kamu,"
"Pak Bas, itu teman paman. Wahh sempit ya dunia ini,"
"Iya. Mandi dulu gih, terus makan,"
"Sari ada pr mah. Sari makannya nanti malam aja,"
"Ya sudah,"
Keesokan harinya, saat Sari sekolah. Semua murid saling berkumpul dengan temannya masing-masing. Begitu juga dengan temannya di kelas.
"Sar! sini deh," teriak Dela.
"Ada apa sih. Kok semuanya pada rame?,"
"Ternyata bener kalau Sinta itu hamil anak salah satu guru disini,"
"What the fuck. Siapa anjir,"
"Pak Rangga,"
"Guru Agama. Nggak salah denger gue?,"
"Nggak njir. Kemarin pas anak basket lagi latihan di lapangan sekolah, mereka lihat Pak Rangga dibawa polisi njir,"
"Dia lecehin Sinta, makanya ditangkap sama polisi?,"
"Iya. Gue kasihan sama Sinta. Selain korban dia juga harus berhenti sekolah sama harus ngurus anak,"
"Gue juga ikutan sedih. Nggak nyangka sama Pak Rangga, dia ternyata binatang yang nafsunya gede. Murid sendiri aja dia hajar anjir,"
"Eh...guru anjir. Cepetan lo duduk,"
"Selamat pagi anak-anak. Sepertinya ibu tahu kenapa kalian semua pada rame. Kita doakan saja supaya teman kalian kuat dalam menjalani cobaan yang sedang dia alami," kata Pak Cahya.
"Iya...Pak..,"
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA CERPEN INI, SEMOGA SUKA DAN JANGAN LUPA BACA JUGQ KARYAKU BERJUDUL *BENARKAH INI* GENRE CHAT^_^