Rasa sedih menghampiriku, Revan pacarku lebih memilih Jessica dibandingkan dengan aku. Aku tau Jessica lebih famous dan paling cantik disekolah, dia terkenal dengan keeleganannya dan kecantikannya.
𝐅𝐋𝐀𝐒𝐇𝐁𝐀𝐂𝐊
Pada masa ospek aku bertabrakan dengan seseorang yang dimana pada saat itu aku membawa buku terlalu banyak sehingga menutupi penglihatanku "Kalau jalan jangan bawa buku terlalu banyak ya, kasian orang yang jadi korban tabrak" ucap seseorang. Hatiku berdegup tidak karuan mendengar suaranya "A-ah iya maaf ya, aku disuruh sama ketua OSIS untuk membawa dokumen ini ke ruangannya" ucap aku. "Memang baru ospek masa langsung jadi anggota OSIS" ucap seseorang "Tidak, aku memang bukan anggota OSIS. Aku cuma membatu sepupuku" ucap aku. "Jadi ketua OSIS itu sepupumu?" Ucap seseorang. "Heum iya, dia sepupuku" ucap aku. "Ya sudah sini aku bantuin bawa" ucap seseorang, langsung mengangkat sebagian dokumen. "Eh tidak usah" ucap aku. "Sudah ayo, tidak usah dipikirin" ucap seseorang. Kamipun jalan menuju ruangan OSIS.
𝐒𝐞𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐎𝐒𝐈𝐒
"Sudah taruh situ aja, terimakasih ya sudah membantu membawa dokumen" ucap aku. "Sama-sama, btw kita dari tadi belum kenalan lho" ucap seseorang. "Oh iya, kenalin nama aku Felicya" ucap aku. "Salam kenal Felicya, namaku Revan" ucap Revan. "Salken juga, habis ini ospek mau dimulai aku kembali ke aula dulu ya" ucap aku. "A okey" ucap Revan.
Hari-hari kulalui dengan biasa sampai hari ospekpun berlalu, hingga saat ini aku resmi menjadi siswi di sekolah SMAN 1 Nusa Tenggara.
𝐃𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐬
"Perkenalkan namaku Felicya Carissa Asteria, aku lulusan dari SMPN 1 Kerta Negara, dan aku lahir pada tanggal 9 September" ucapku dengan lantang di depan kelas. "Silahkan kembali duduk Felicya" ucap Bu Fani, "Baik bu" ucapku.
𝐊𝐫𝐢𝐧𝐠𝐠𝐠𝐠-𝐤𝐫𝐢𝐧𝐠-𝐤𝐫𝐢𝐧𝐠𝐠𝐠𝐠
Bel istirahat pun berbunyi para siswa-siswi berlalu lalang di kantin sekolah. Aku memesan bakso dan es jeruk, melirik kesana dan kemari untuk mencari tempat duduk yang masih kosong. Setelah mendapat tempat duduk akupun mulai makan dengan hikmat "Ekhm-ekhem maaf mengganggu makannya, boleh bagi tempat duduk nggak ya?" Ucap Rena. Akupun melihat sekeliling sebelum menjawab "A-ah iya boleh, kenalan dong namaku Felicya dari kelas XB" ucap aku. "Salken namaku Rena, aku juga dari kelas XB" ucap Rena. "Wah berarti kita sekelas dong" ucapku. "Hehe iyanih" ucap Rena.
𝐏𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡
"Eh Fel kamu gapapa nih ditinggal?" Ucap Rena. "Gapapa kok, memang aku sering dijemput telat" ucapku. Detik demi detik pun berlalu, menit dengan menit pun berlalu hingga datanglah "Eh Felicya kamu belum pulang, kenapa?" Ucap Revan. "Aku nunggu jemputan Revan" ucapku. "Ketimbang nunggu kelamaan mending numpang aku sekalian yang mau cari angin sore" ucap Revan. "Eh gapapa nih aku numpang? Emang nanti nggak ada yang marahkah kalau aku numpang dimotormu?" Ucapku dengan penasaran. "Haha, emang siapa yang mau marah, aku aja belum punya pacar, ayok naik aku anter pulang" ucap Revan. Akupun naik keatas jok motornya.
𝐏𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡
"Pegangan dong di perut masa di belakang motor sih, nanti kalau jatuh gimana?" Ucap Revan. Akupun dengan wajah merona memindahkan tanganku lalu melingkar ke perutnya, "Mampir dulu ya ke cafe" ucap Revan. "O-oh okey" ucapku.
𝐒𝐞𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐜𝐚𝐟𝐞
"Felicya mau pesan apa kamu?" Ucap Revan. "Samain aja" ucapku. Pesanan pun di ambil oleh waiter cafe, hatiku berdegup kencang ditatap oleh Revan. "E-ee aku mau ngomong sesuatu sama kamu, dari awal aku melihatmu hatiku selalu berdegup kencang, jadi apakah kamu mau jadi pacarku?" Ucap Revan. "Eh kamu ngomong apa tadi?" Ucapku. "Will you be my lover, my girlfriend" ucap Revan. "E-e Jujur aku juga suka kamu sejak pandangan pertama, aku mau jadi pacarmu" ucapku. Kamipun menghabiskan waktu berdua di cafe hingga jam 6 sore menjelang malam dan aku diantarkan sampai rumah dengan selamat.
Akupun menceritakan jadianku dengan Revan kepada Rena, Rena pun merasa senang aku mempunyai pasangan. Hari demi hari berlalu, satu tahun lebih setengah tahun dan sekarang aku dan Rena naik ke kelas XI jalan setengah tahun.
"Eh ada anak baru kelas XIC" ucap Rena. "Siapa ya namanya, kalau nggak salah Jessica" ucap Rena. "Oh iya ya, ada murid pindahan" ucapku dengan antusias.
𝐃𝐢 𝐫𝐨𝐨𝐟𝐭𝐨𝐩 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡
Aku berniatan ingin menemui Revan di rooftop sekolah, ia sangat senang sekali beristirahat di rooftop. Aku mendengar suara ketawa di rooftop itu "haha, Jes jangan ingetin masa lalu dong itu aib banget tau" ucap Revan. "Gapapa lah kita kan tunangan, jadi cerita masa lalu buat pemanis hubungan aja lah" ucap Jessica. Akupun mendobrak pintu dengan keras "Revan!" Ucapku berteriak, "Fel, udahan ya kita, Jessica udah balik dari luar negeri" ucap Revan. "Kamu cowok terbrengsek yang pernah aku temuin Revan" ucapku dengan nada yang sedikit bergetar. Aku langsung berlari menjauhi rooftop, aku bertanya pada diriku sendiri salah apakah aku. Ternyata cintaku hanya selingan untuk menemani kesepiannya.
END
Hai-hai-hai!! gimana nih ceritanya, kalau ada masukan tolong komen ya, author juga butuh saran dari kalian. Jadi jangan sungkan-sungkan untuk komen ya.
Note : author masih belajar buat nulis cerita nih.