Aku mau cerita dikit pengalaman seorang teman yg udah lama juga aku tdk ketemu dia.
Terakhir ketemu 7tahun yg silam, sempat kita ngopi di kota kecil, warung pojok kaki lima.
Sebenarnya pada saat dia cerita 7th yg silam, problemnya udah kelar, semua kembali normal, sebab pristiwa terjadi udah 2tahun terhitung waktu itu saat dia cerita.
Tapi mungkin sebagai teman, dia mau berbagi cerita dan mengambil iktibar dari pengalam, aku juga dpt izin menceritak ini kesiapa saja dg catatan tdk dg identitas.
Ok sipp.
Jadi begini...
Waktu itu kan, temanku udah punya istri dan anak satu, dia bekerja semacam orang lapangan, sering keluar kota, keluar masuk kampung, tak jarang juga keluar masuk hutan.
Disinilah cerita dimulai, teman ku kecantol sama gadis desa, berkenalan, mulai akrab, eh dasar teman ku ini playboy cap tutup botol kecap, mengaku bujangan pula dia.
Cerita punya cerita, ternyata dia sempat pacaran sama tuh kembang desa, sampai akhir nya itu cewek tau entah dari mana, kalo ternyata teman ku ini udah punya anak istri.
Sicewek merasa dipermainkan, dibohongi, kecewa, menyesal, sakit hati dan sempat ngomong,
"liat aja nanti kau bang, 'burung' kau tu takan bisa hidup!!"
Diawal-awal, kawan ku tdk percaya, dia pikir biasa ajalah cewek lagi emosi ngomongnya ada-ada aja.
Tapi kenyataanya pikiran temanku salah.
Aku sendiri yg tidak percaya sama hal2 berbau mistik gitu, makin bingung lah kan dengarnya.
Sampai teman ku bilang, istri dia yg belum tau peristiwa sebenarnya sudah berusaha buat 'burung' nya itu idup, segala cara dilakukan, minum jamu, konsumsi obat herbal, dll, sampai asking ke orang pintar juga, tapi ndak berhasil.
Kadang 'burung'nya ya cuma bergelantungan lemas kek Ongol-Ongol gitu. Katanya.
*haha.. Ongol2. varah kan?
Trus, fakta memang iya, sesudah memberanikan diri dg segala resiko temankupun cerita kejadian yg sesungguhnya keistri dia.
Rumah tangga mereka hampir retak seribu, istri sempat juga minta cerai, akhirny karna mengingat, menimbang, lalu memutuskan tetap bertahan.
Singkat cerita, pergilah teman ku ini menemui gadis desa dan minta maaf, trus semacam ada syarat2 apa gitu kurang jelas juga. 1th kemudian akhirnya temanku punya anak ke 2.
Syukurlah, mungkin kutukan itu telah berakhir ya.
Itulah sepenggal kisah 7 tahun yg silam, dan aku ndk tau teman ku ini sekarang entah dimana, cari2 di sosomed jg ndk jumpa. Tapi itu tak masalah, yg penting doa ku semoga sekarang keluarga mereka dan keluarga gadis desa hidup rukun juga bahagia. Dg pasangan mereka masing2.
Pesan moralny dari cerita ini,
Jangan mempermainkan perasaan wanita, jangan kasi harapan yg tak pasti, istilah zaman now php. Jangan coba2 mengumbar janji2 palsu.
Wallahu A'lam.
[Ng]