Kita tidak pernah tau kepada siapa perasaan cinta kita tertuju, kita juga tak bisa menyangkalnya karena itu murni dari hati kita.
Bahkan tanpa kita sadari kita jatuh cinta kepada sosok sahabat kita sendiri, sahabat kita sedari kecil hingga dewasa saat ini.
Perasaan cinta itu akan semakin membuat bahagia ketika ia juga balik mencintai kita, namun jika ia tak mencintai kita maka akan sakit dan hancur rasanya.
Itulah yang dirasakan oleh Shanum Shakira ia jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri yaitu Zayn Malik Hamdani.
Mereka sudah bersahabat sejak taman kanak-kanak, ia berdua berteman begitu dekat dengan penuh canda tawa.
Perasaan cinta itu Shanum rasanya ketika mereka memasuki bangku SMP, Shanum tidak bisa memberikan alasannya yang ia tau ia suka dan kagum melihat sosok temannya itu.
Shanum dan Zayn juga menjadi terpilih sebagai pasangan Raja Ratu diacara pengenalan lingkungan sekolah.
Shanum sangat merasa bahagia, namun rasa itu hanya bertahan seperkian detik karena Zayn menolak mentah-mentah penobatan Raja pada dirinya didepan semua murid baru SMP saat itu.
Senyuman dan raut bahagia Shanum seketika berubah menjadi raut sedih dan rasa kecewa yang teramat.
' aku jelek ya Zayn, sampai kamu nolak buat jadi rajanya kamu ga suka ya sama aku Zayn tapi kenapa kamu harus nolak didepan semua teman-teman ' batin Shanum penuh kecewa.
Semua guru juga bertanya-tanya apa alasan Zayn menolak untuk menjadi raja saat itu namun Zayn diam seribu bahasa ia memiliki tetap berdiri dalam baris dan tidak mau maju kedepan untuk mengambil mahkotanya.
Shanum tak tau harus berkata apa lagi, ia hanya merasakan kesedihan dan rasa kecewa yang teramat menyakiti perasaannya.
Pada akhirnya salah seorang guru mengusulkan untuk mengganti siapa raja yang terpilih.
" Baiklah karena raja terpilih kita menolak untuk menjadi raja, maka bapak beritahukan kepada kalian siapa yang bersedia untuk menjadi raja menemani ratu terpilih kita yaitu Shanum " ucap salah seorang guru.
Keheningan terlihat beberapa saat, dan sampai pada akhirnya seseorang mengangkat tangannya.
" Saya mau jadi raja pak " ucap Ardian sambil mengangkat tangannya.
" Baiklah silahkan naik Ardian, kalo begitu mari berikan tepuk tangan untuk raja dan ratu terpilih kita " sorak sorai terdengar dengan jelas.
Sejak saat itu persahabatan Shanum dan Zayn renggang bahkan terasa asing tidak saling mengenal. Bahkan mereka sudah bersama-sama sejaka TK hingga SMP saat itu.
Zayn benar-benar berubah pada Shanum tidak ada lagi sapaan dan obrolan hangat antara keduanya, bahkan sikap tak peduli Zayn terus ia tunjukan sampai mereka dewasa.
Mereka putus persahabatan saat memilih berpisah saat melanjutkan sekolah mereka, Shanum memilih melanjutkan ke SMA di daerahnya sedangkan Zayn memilih SMA diluar kota jauh dari Shanum.
Saat itu tak ada lagi persahabatan antara mereka, persahabatan itu seakan hilang ditelan bumi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Beberapa tahun kemudian
Mereka berdua kembali di pertemukan di kota mereka saat melanjutkan bangku kuliah.
Namun sikap Zayn masih sama tak berubah sama sekali, bahkan dipertemuan bersama teman-teman mereka lainnya sikap dingin Zayn juga ia lihatkan.
Bukan hanya sikap dingin tetapi juga raut tak suka bahkan benci saat menatap kearah Shanum.
Mereka berdua juga sangat pandai menyembunyikan perang dingin dalam persahabatan mereka, sampai para temannya tidak mengetahui itu.
Saat itu Shanum mencoba untuk mengikuti akun sosial media milik Zayn, namun Shanum harus kembali merasakan kesedihan dan kecewa pada sosok Zayn.
Zayn tidak menerima permintaan mengikuti dari Shanum, dan akhirnya Shanum juga tidak terlalu memaksakan hal itu karena sekarang mereka sudah sama-sama dewasa.
Namun pada akhirnya Zayn menerima permintaan mengikuti (follow back) dari Shanum setelah penantian 3 bulan lamanya.
' harus selama itu ya Zayn kamu mikir buat ngefollow back aku, sebenarnya aku salah apa sih sama kamu Zayn sampai kamu sebenci itu sama aku jujur aku benar-benar ga tau kesalahan aku Zayn kalo boleh kamu cerita kasih tau ke aku Zayn aku bakalan minta maaf sama kamu ' suara hati Shanum melihat perubahan sikap sang sahabat.
Zayn juga tidak pernah membalas pesan dari Shanum, mungkin memang sebesar itu kesalahan yang telah Shanum buat pada Zayn.
' kamu apa kabar Zayn '
' kamu kok ga ikut acara tadi '
' Zayn '
Masih ada banyak lagi pesan Shanum yang tidak dapat balasan dari Zayn.
Pada akhirnya Shanum memutuskan untuk tidak lagi menghubungi Zayn, baik lewat pesan ataupun dalam pertemuan pertemanan mereka dengan yang lainya.
Beberapa saat paling menyakitkan yang dirasakan oleh Shanum dari perlakuan Zayn.
Part 1
Cafe
Note: pertemuan dengan teman-teman mereka yang lain.
" Udah larut ni balik yuk " ucap Arini kepada yang lainya.
" Buat kami cowo biasa aja sih " sahut Ferry.
" Yeeee kalian emang udah biasa tapi kami cewe ada batasan kalo dikosan, udah balik yuk " ucap Febina.
" Yaudah deh kita balik aja semuanya. "
" Zayn... Zayn... boleh nebeng ga kan kamu bawa mobil kita yang cewe-cewe aja " rayu Arini pada Zayn.
" Kenapa harus sama gue, kalian aja bisa datang sendiri masak pulang harus gue antar " sinis Zayn pada sang teman.
" Pelit amat Zayn, kalo ga mau yaudah gapapa juga sih " Febina kecewa.
Sedangkan Shanum hanya diam dan tersenyum getir, karena ia tahu jika Zayn tidak akan mau mengantar mereka pulang terutama dirinya.
" Yaelah bro lo tebengin aja napa palingan juga sampai depan jalan kosan aja " Ferry.
" Gapapa kalo Zayn ga bisa ngantar kita balik pake ojol aja " ucap Shanum lembut.
" Yaudah deh yuk ke depan " Arini berdiri menuju halaman cafe.
" Gue tunggu di mobil " ucap Zayn datar dengan tampang coolnya.
" Yeeaahh gitu dong Zayn makasih ya, yuk grils kita kedepan " Arini dan Febina sangat bahagia.
Namun berbeda dengan Shanum ia merasa takut untuk pulang bersama Zayn, ditambah lagi saat nanti Arini dan Febina akan turun terlebih dahulu dan tinggal dia berdua dengan Zayn.
" Anum ayo kok diam aja " Febina menarik lengan Shanum menuju ke halaman depan cafe.
Arini memilih duduk didepan, karena memang sifat Arini yang mudah bergaul dan sangat pede orangnya.
Sedangkan Shanum dan Febina duduk didepan.
Ada obrolan ringan yang terjadi sepanjang perjalanan menuju kosan mereka, Shanum juga ikut dalam obrolan itu agar tidak terlalu menampakkan ketakutan dan kekawatiranya.
Beberapa menit kemudian.........
" Kita duluan ya Anum Zayn kalian berdua hati-hati, num ga mau pindah ke depan aja " ucap Arini.
" Dibelakang aja Rin lagiankan aku juga udah dekat ke kosan " sahut Shanum.
" Deket apanya num masih jauh kali orang kita aja beda kampus num kamu bisa aja bercandanya. "
" Udah kalian hati-hati ya, Zayn anterin Shanum sampe kosan ya jangan ditinggalin nanti " ucap Febina.
Pada akhirnya Shanum pindah duduk didepan disamping Zayn, karena lirikan mata Zayn yang memerintah nya untuk pindah.
Beberapa menit pertama hanya ada keheningan diantara mereka berdua, sampai deringan handphone milik Zayn berbunyi.
" Okey gue kesana sekarang, Lo tunggu aja " sahut Zayn dari obrolan seseorang itu.
Mobil Zayn pun berhenti ditepi jalanan yang cukup sepi.
" Gue ada urusan lo dengerkan tadi, jadi lo bisa turun " ucap Zayn penuh penekanan.
" Maksudnya Zayn, tapikan ini jalanannya sep- "
" Gue bilang turun ya turun lo ga ngerti "
ucapan Shanum terhenti ketika mendengar bentakan Zayn.
" Ehh i-iya Zayn aku tau, tapi jalanan ini sepi Zayn aku takut apa kamu ga bisa nganter aku sampai jalan depan aku takut turun disini Zayn " mohon Shanum menatap kearah Zayn.
" Sepi apaan, lo turun trus lo pesan ojol udah kelar " keras Zayn membuat Shanum terdiam.
Shanum juga tak ingin melawan perkataan Zayn, karena ia tau jika Zayn tidak akan mau mengantarnya pulang ia mengiyakan itu hanya didepan teman-teman mereka yang lainya.
" Yaudah aku turun disini aja, makasih tumpangannya Zayn " Shanum turun dari mobil Zayn.
Setelah Shanum turun, Zayn langsung memutar balik mobilnya menuju tempat yang sudah dikatakan temannya tadi.
' Zayn aku takut Zayn, kamu tega banget sama aku ' monolog Shanum dan mulai berlari dari tempat sepi dan gelap itu.
Shanum berusaha untuk tidak menjatuhkan air matanya, karena ia tidak mau air matanya terbuang sia-sia hanya karena Zayn.
Braaakkkkkk
" Aaaaaaa sakit sakit hiksssss " Shanum berteriak histeris saat tubuhnya ditabrak oleh sebuah sepeda motor, kaki Shanum juga terkilir dan siku tangannya tergores pada jalanan.
" Makanya jalan hati-hati, lagian kamu kenapa bisa lari-lari dijalan ini " orang itu malah balik memarahi Shanum.
" Hisssss maaf pak iya saya yang salah hiisss maaf sekali lagi pak " Shanum meringis kesakitan.
" Udah atuh pak kenapa malah anak itu dimarahin, dia lagi kesakitan gitu Kitakan juga gapapa " ucap istri bapak-bapak itu.
" Ayo nak ibu bantu kami juga minta maaf ya nak karena nabrak kamu " ucap ibu itu membantu Shanum duduk ketepi jalan.
" Iya bu gapapa, Shanum juga salah tadi karena lari-lari ga ngeliat jalan. "
" Kamu ngapain lari malam gini " ucap ibu itu sedikit heran.
" Ohh itu ibu, tadi motor teman Shanum bocor jadi Shanum suruh dia pergi duluan cari bengkel tanpa Shanum sadar kalo jalanannya sepi karena Anum takut jadi Anum lari deh bu sekali lagi Anum minta maaf ya ibu bapak. "
" Yasudah lain kali kamu hati-hati ya, kalau sesuatu menyakiti kamu sendiri maka jangan pernah lagi kamu dekati atau ambil sesuatu itu nak " pesan sang ibu.
" Iya bu "
Setelah itu Shanum memesan ojol, beruntung kakinya tidak terlalu parah karena sang ibu tadi juga sempat memijat kaki Anum.
Setelah sampai di kosan teman-teman Shanum terkejut melihat Shanum berjalan dengan pincang.
Shanum kembali menceritakan hal yang sama ketika memberi tahu ibu tadi, bukan memberitahu yang sebenarnya terjadi.
Shanum kembali dibuat kecewa oleh Zayn, kali ini benar-benar kecewa dan sakit hati Shanum akan berusaha untuk menjauh dari Zayn.
Di cafe
" Haii broo tumben cepet, lo udah selesai nganterin cewe-cewe lo " sindir teman Zayn.
Zayn sudah memberitahu temannya tadi jika dia sedang mengantar teman cewenya.
" Udah " ucap Zayn singkat.
" Dia ? Juga udah lu antar sampai alamatkan " ucap teman Zayn dengan menaikan sebelah alisnya saat mengucapkan kata dia.
" Udah, lo pada udah pesan kan " Zayn mengalihkan pembicaraannya.
" Lo seriuskan Zayn gue ga yakin sama lo, jangan-jangan lo tinggalin dia dijalanan sumpah keterlaluan lo kalo emang bener. "
" Kenapa lo jadi ngurusin dia, ga penting " ucap Zayn dengan tegas dan tak peduli sama sekali pada dia (Shanum).
" Okey deh bro. "
Part 2
Saat itu ada pertandingan bola dimana teman-teman Shanum dan Zayn ikut bertanding mereka semua ikut menonton pertandingan itu.
Sampai pada akhirnya pertandingan selesai, dan lagi-lagi takdir seakan mempertemukan Shanum dan Zayn padahal Shanum ingin menghindar dari Zayn.
" Yaudah Shanum pulang sama gue aja " lagak Zayn bagaikan malaikat.
Shanum hanya mengangguk, ia sudah tau dengan lagak sahabatnya yang satu ini.
Setelah yang lainya pulang lebih dahulu kini hanya tinggal Shanum dan Zayn.
" Hemmm Zayn, aku balik sendiri aja soalnya aku mau ada yang dibeli dulu takut ngerepotin kamu " Shanum berusaha bersikap baik dan lembut pada Zayn.
" Yaudah pergi aja, lagian gue mau ngejemput cewe gue " sahut Zayn penuh kesombongan.
Rasanya memang sakit dan kecewa, tapi untungnya Shanum sudah terbiasa dengan sikap Zayn.
" Zayn aku boleh ngomong sebentar ga sama kamu sebentar aja " mohon Shanum.
" Mau ngomong apa, ngomong soal gue yang sok baik didepan mereka tapi pas sama Lo ga gitu. "
" Zayn sebenarnya aku ada salah apa sama kamu Zayn, sampai sikap kamu berubah gini ke aku kasih tau aku Zayn kalo emang kesalahan aku sebesar itu sama kamu aku minta maaf Zayn aku minta maaf. "
" Buang-buang waktu gue " Zayn berlalu pergi meninggalkan Shanum.
Part 3
Saat itu mereka kembali mengadakan acara ngecamp disalah satu bukit, dan lagi-lagi Zayn meninggalkan Shanum saat diperjalanan.
Bahkan saat Shanum terjatuh dia tidak perduli dan malah membantu cewe dari regu lain yang ikut ngecamp.
Setelah kembali ke kemah mereka Shanum benar-benar kelelahan, dan ia memilih beristirahat dan tidak mengikuti kegiatan berikutnya.
" Shanum ga ikut " tanya temannya.
" Ga kayaknya dia kecapean habis jalan tadi, dia juga bilang tadi kepalanya pusing " ucap Arini.
" Yaudah gapapa,tapi nanti coba kalian cek lagi keadaannya takut dia demam atau makin parah. "
" Okey "
Shanum terbangun dan merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya, dan saat ia memegangnya ternyata yang mengalir itu adalah darah.
Shanum berusaha membersihkannya dan tidak memberitahu teman yang lainya karena tidak ingin membuat teman-temannya khawatir.
Bayangan tadi kembali terlintas dibenak Shanum, saat ia yang tengah terjatuh namun Zayn bersikap acuh tak perduli padanya dan lebih memilih orang lain.
Masih banyak lagi sikap Zayn yang membuat Shanum merasa sangat kecewa dan sakit hati, namun ia tak membiarkan rasa itu menjadi rasa benci dan dendam.
Shanum tetap menerima Zayn sebagai sahabat sejatinya, bahkan Shanum masih bisa tersenyum dan tertawa mengingat pertemanan mereka dimasa kecil.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tak terasa mereka semua sudah berada di penghujung perkuliahan dan akan menuju wisuda.
Shanum menjadi teman yang pertama kali akan wisuda dibandingkan dengan teman-teman mereka yang lainya.
Mereka juga memberikan ucapan selamat pada Shanum tapi tidak dengan Zayn.
Note: Zayn dan Ardian itu adalah sepupu
Shanum juga dekat dengan Ardian, tetapi semenjak Ardian memiliki pacar hubungan mereka jadi berjarak dan tak sering untuk bertemu.
Tapi Shanum dan Ardian masih berteman baik.
Seminggu menjelang acara wisuda Shanum ingin memberikan hadiah pada Ardian dan Zayn.
Rencananya Shanum ingin memberikan hadiah itu pada Ardian dan ia juga akan menitipkan Hadian Zayn pada Ardian.
Tapi saat Shanum mencoba menghubungi Ardian ia tidak bisa ditemui hari itu, karena sedang pergi berlibur bersama kekasihnya.
Padahal Shanum ingin sekali memberikan hadiah itu, karena hari itu Shanum akan pulang kampung terlebih dahulu sebelum kembali lagi ke kota untuk acara wisudanya.
Sebelum pulang Shanum memilih duduk di salah satu taman kota, ia ingin menikmati keindahan taman dan suasana siang hari yang cerah.
Sampai tiba-tiba seseorang datang dan duduk disampingnya.
" Masih berharap si Ardian datang kasihan banget lo, Ardian ga akan datang orang dia udah punya cewe " ucap Zayn mengejutkan Shanum.
" Zayn aku ga pernah berharap dan berniat buat Ardian suka sama aku, kamu lupa kita ini sahabat Zayn. "
" Aku cuma mau kasih Ardian sama kamu hadiah ya anggap aja sebagai hadiah persahabatan dari aku. "
" Kayak anak kecil aja pake hadiah emang lo mau pergi gitu, tapi bagus sih kalo bisa ga usah ketemu lo lagi. "
Dengan santainya Zayn mengatakan itu pada Shanum.
" Iya Zayn, mungkin aja kita ga akan ketemu lagi Kitakan juga ga tau habis kita kuliah ini kemana kita mau kerjakan. "
Shanum masih bersikap baik, karena memang Shanum itu positif vibes.
" Aku harap kamu mau terima ya Zayn, aku juga mau nitip hadiah yang buat Ardian takut ga bisa kasih ke dia langsung. "
" Soalnya aku mau pulang kampung Zayn, dan aku balik H-1 wisuda aja. "
" Harus banget ya lo ngasih hadiah ? Harus banget gue nerimanya ?. "
" Hemmm yaudah kalo kamu ga mau gapapa biar aku simpan aja, ohhh iya kebetulan banget kamu ada disini. "
" Gue sebenernya ga mau kesini, cuma gue ga sengaja liat trus ngeliat lo tadi Ardian juga bilang kalo lo mau ketemu dia tapi ga bisa karena dia lagi pergi sama cewenya. "
" Ohhh gitu yaudahh gapapaa. "
Shanum kembali mengambil kotak hadiah itu yang terletak dibangku taman itu dan memasukannya kembali ke tas.
" Yaudah deh gue terima ni hadiah daripada lo bawa lagi, udah ya gue terima ni gue duluan " setelah mengambil kota itu Zayn.
" Makasih ya Zayn, hemmm Zayn sekali lagi aku minta maaf buat semua kesalahan aku sama kamu Zayn aku benar-benar ga ingat sama kesalahan aku. "
" Tapi aku tau dan yakin kalo aku ada salah sama kamu Zayn, sekali lagi aku minta maaf dan makasih karena kamu mau terima hadiahnya " ucap Shanum dengan senyuman manisnya.
Tak ada sahutan dari Zayn ia berlalu pergi dan tak perduli pada Shanum.
Beberapa menit kemudian Shanum memilih untuk pulang, hari ini benar-benar menjadi hari bahagia untuknya.
Tlaakk
Seseorang membuang botol minuman sembarang padahal beberapa langkah kedepan terdapat tong sampah.
Shanum mengambil botol itu dan membuang nya ke tong sampah.
" Apa susahnya sih buang botol ini ke tong sampah, kenapa harus dibuang sembarangan " monolog Shanum berjalan menuju tong sampah.
Saat membuang botol itu Shanum tiba-tiba terkejut dan merasakan jika hatinya diremas begitu sakit bahkan sangat menyakitkan.
Ia melihat kotak hadiah yang ia berikan pada Zayn tadi tergeletak diatas tumpukan sampah.
Seketika air mata Shanum mengalir begitu saja tanpa henti.
Tangan Shanum seakan bergetar saat mengambil kotak hadiah itu, sungguh teramat sakit yang Shanum rasakan.
Namun ia berusaha tetap kuat dan tegar menghadapi kenyataannya.
' aku benar-benar kecewa sama kamu Zayn kecewa, mulai hari ini aku ga akan pernah anggap kamu ada Zayn seperti yang kamu mau kita dua orang asing yang ga pernah kenal dan ketemu semoga kamu bahagia ' batin Shanum.
Mungkin kalo yang dibuang cuma jam tangannya ga akan buat Shanum sekecewa ini, tapi didalam kota hadiah itu juga ada foto-foto kenangan mereka dari kecil sampai saat ini.
Shanum menghapus air matanya dan mengelap kotak itu lalu kembali menyimpannya kedalam tas miliknya.
Dilain tempat
" Kenapa jam tangannya sampai bisa hilang kamu ga ngejaga hadiah dari aku ya yaudah ga usah kan akunya ga penting juga " marah kestya kekasih Zayn.
" Maaf sayang aku ga ngehilangin jam tangan pemberian kamu, tapi mungkin jam tangannya ketinggalan di basecamp nanti aku coba cari " sahut Zayn.
Namun kestya tetap diam dan ngambek pada Zayn, dia benar-benar marah dan kesal karena sikap teledor Zayn.
' ternyata si kestya juga ribet banget, orang cuma lupa narok jam tangan malah didiamin ngambek lagi dasar cewe ' batin Zayn menatap kestya yang duduk didepannya dengan wajah datarnya.
Beberapa detik kemudian Zayn seketika terlintas dipikirannya pada bayangan saat ia membuang kado pemberian Shanum.
Saat itu Zayn tidak melihat hadiah yang ada dalam kado itu, ia langsung membuangnya ke tong sampah.
Namun tiba-tiba sedikit rasa bersalah muncul pada Zayn, ia juga tak sengaja membayangkan bagaimana marah dan kecewanya Shanum jika ia tau kado pemberiannya ia buang ke tong sampah.
" Bukannya ngebujuk orang malah ngelamun ga jelas " kestya bertambah kesal menatap Zayn.
Beberapa hari kemudian
" Zayn, Shanum ada ngabarin lo ga ? " ucap Ardian khawatir.
" Ga, ngapain juga dia ngabarin gue lo juga pasti tau respon gue gimana " sahut Zayn tak perduli.
" Lo masih aja benci ga jelas sama Shanum Zayn, gue cuma khawatir aja Shanum kenapa-kenapa. "
" Lo juga tau terakhir Shanum ngechat gue cuma pas dia mau ketemu gue, tapi guenya ga bisa. "
" Udahlah santai aja, lagian besok juga lo ketemu diacara wisudanya. "
" Lo datangkan besok di wisudanya Anum ?. "
" Ga tau gue belum ada mikirin soal itu " jawab Zayn dengan lagak sombongnya.
" Anum itu sahabat kita dari kecil Zayn, gue cuma ga mau persahabatan kita rusak cuma karena rasa benci lo yang ga jelas itu gue juga ga mau nyesal suatu saat nanti " Ardian.
" Iya gue juga tau, tapi yaudah lah gue cabut dulu " Zayn.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Happy Graduation
Tampak banyaknya karangan bunga dan jejeran buket bunga diacara wisudawan wisudawati.
Ardian sudah siap dan pergi duluan menuju kampus tempat Shanum di wisuda hari ini.
Sedangkan Zayn masih lelap dalam tidurnya, sebenarnya ia sudah bangun hanya malas saja harus berhadapan dengan Ardian dan membicarakan tentang Shanum lagi.
" Menurut gue Lo datang aja ke acara wisuda Shanum, dan menurut gue Shanum ga salah bro cuma ego lo aja yang ketinggian.
" Berisik lo " sahut Zayn.
" Yeeee lah dibilangin malah ngelawan yaudah kalo lo ga mau gue ga jadi nemanin lo kesana " Wandi teman Zayn.
" Yaudah ayo pergi " ucap Zayn disambut senyuman olen Wandi.
Sebelum itu mereka menuju salah satu toko buket bunga.
" Lo mau kasih apa sama Shanum anggap aja hari ini lo lagi minta maaf ke Shanum. "
" Banyak omong lo, boleh bunga tabur aja ga sih wkwkwk " Zayn masih sempat untuk bercanda akan hal yang ga seharusnya dia buat becanda.
" Itu namanya lo brengsek, ga sampai segitu juga kali brother. "
" Gue cuma becanda. "
Akhirnya merekapun selesai dengan perdebatan di toko bunga.
Kampus
Zayn berjalan menuju gedung tempat diadakannya wisuda.
Sampai langkahnya terhenti ketika melihat Billboard yang muncul diatas salah satu gedung kampus.
' selamat jalan Shanum Shakira kenangan bersamamu akan selalu membekas '
Dengan diikuti oleh video dan foto dari almarhumah.
Zayn terdiam seakan kakinya terpaku pada bumi, dia sungguh tidak ingin jika ini adalah sebuah kenyataan tapi hari ini adalah kenyataan.
" Ga mungkin, dia masih ada gue ketemu dia kemarin gue masih ketemu dia ga mungkin dia pergi " racau Zayn dengan tubuh shoknya.
" Alfatihah buat kamu Shanum, semoga kamu mendapatkan tempat paling indah diatas sana " ucap Wandi.
" Ga wan, Shanum ga meninggal Shanum masih hidup ga mungkin wan ga mungkin. "
Saat Keluar dari dalam gedung Ardian berlari tanpa peduli pada orang-orang disekitarnya, ia hanya ingin pergi menuju peristirahatan terakhir Shanum.
" Puaskan lo sekarang, Anum benaran pergi Anum pergi Zayn pergi buat selama lamanya " ucap Ardian kesal dan menyenggol bahu Zayn.
Zayn benar-benar terdiam saat ini, ia tak mampu untuk berbicara tapi yang pasti saat ini ia sangat terkejut dan menyesali perbuatannya.
Merekapun menuju ke rumah almarhum Shanum, begitu juga dengan Zayn saat itu dia tak lagi bisa banyak bicara.
Rasa menyesalnya semakin dalam dan sakit saat menatap kado yang ia buang saat itu berada didalam lemari milik Shanum.
" Maafinn gue num, gue benar-benar banyak salah aku minta maaf num andai aja........ "
Zayn izin untuk mengambil kado itu dan melihat isinya, sebuah jam tangan dan foto-foto masa kecil mereka yang penuh dengan senyuman dan tawa bahagia.
Kuburan
" Aku pergi semoga kalian bahagia " Shanum.
" Maafin aku num, aku ga bisa tepatin janji aku buat ketemu kamu terakhir kalinya dan sekarang aku benar-benar menyesal num semoga kamu bahagia diatasnya " Ardian.
" Gue bahagia lo pergi, tapi ga pergi buat selama-lamanya Anum gue minta maaf " Zayn.
The End
See you