Hai semua panggil aja aku (istri Naruto)
😁😁
🐈🐈🐈Mau berbagi sedikit cerita seputar kejadian horor yang ku alami,di suatu malam waktu kecil sekitar umur 4-5 tahun aku pernah lihat ular yang banyak di dinding kamar kami,tahu gimana cicak jalan di dinding kan? Kira-kira seperti itulah, ularnya mengelilingi dinding kamar kami dan jalannya berurutan, tapi ular itu menjalarnya sangat cepat sekali seolah-olah ada yang ngerjar mereka gitu hanya saja urutannya sangat rapi seperti orang baris-berbaris, dan gak terputus barisan nya, ular itu bentuk badannya seperti ular kobra/ular derik, hanya kepala nya yang beda sebesar lengan anak umur 5 tahunan dengan panjang satu setengah meter,
anehnya mereka mama,bibi,dan nenek kakek ku gak ada yang lihat, dan mereka terus bilang di dinding kamar itu gak ada apa-apa sama sekali, aku baru bisa tidur sekitar waktu subuh, malam itu aku meluk mama erat sekali sambil nangis semalaman... Ini keluarga sebelah mama.
🐈🐈🐈Lalu waktu umur 6 tahun,sepulang sekolah sekitar tengah hari waktu aku tungguin bapak jemput di rumah om, aku lihat hal yang gak enak lagi,
rumah om itu ada bolongan di dinding samping dekat pintu, dan bolongan itu pas sekali di jalan samping rumah nya, dan di belakang rumah om itu ada kayak kebun karet, cuma kebun nya itu lapang karena sering di tebas semak-semak nya biar gak rimbun btw rumah om itu agak dekat hutan gitu,
waktu itu aku di rumah sama sepupu yang udah agak besar gitu cuma masih SD semua, kami di rumah itu sekitar 5 orang termasuk aku, pas kami asyik bermain, aku gak sengaja noleh ke bolongan rumah itu, tahu gak apa yg aku lihat?
Aku lihat pocong dari bolongan rumah itu, kenapa kelihatan karena rumah om waktu itu rumah panggung khas orang jaman dulu, jadi aku yang lihat,
pas pertama lihat aku gak ngeh karena ku kira orang lewat habis pulang noreh, di waktu itu kebanyakan petani karet ya guys,
ku perhatikan baik-baik kan, kok orang itu cuma stuk di situ mana bajunya putih kusam sama kena tanah-tanah begitu, aku yang penasaran ku dekati kan bolongan itu sekitar 5 langkah orang dewasa dari jarak lobang, di situ aku sadar kalo yang aku lihat itu bukan orang dan sebenarnya itu pocong, kenapa bisa tahu itu pocong karena aku lihat bentuk tangan dan kain nya itu kayak serut-serutan kain gitu dan juga ikatan yang membungkus tubuh orang itu, aku lihat dari lengan sampai lutut orang itu, aku langsung mematung gitu gak tau mau ngapain...
Terus sepupu ku itu sadar karena aku yang tiba-tiba diam gitu, dan dia tanya, "kenapa kok tiba-tiba diam? Ayo main lagi". Aku yang ditanya begitu pun jawab, "kakak gak lihat ada sesuatu yang berdiri di samping rumah?"
"Gak ada apa-apa kok".
Aku tanya lagi kan, "beneran gak lihat apa-apa?". "Gak ada apa-apa kok".
Sepupu kami yang lain lihat kami yang ngomong itu, jadi tanya juga ke kami,
"Kalian ngobrolin apa? kok muka mu pucat" sambil tanya ke aku.
Sepupu ku yang ngomong sebelumnya bilang "ini si adek bilang ada lihat orang disamping rumah"
Sepupu ku yang lain langsung panik kan mereka, kunci semua pintu jendela, langsung tutupin lobang tadi juga, langsung ambil parang dan pisau juga cuka getah di dapur sama bilang jangan ribut sambil berbisik, terus mereka ngintip kan di setiap sisi rumah, setelah memastikan aman baru mereka ngomong kayak biasa, cuma pintu sama jendela masih di kunci,
kenapa sepupu ku begitu, karena waktu itu masih ramai pemberitaan orang yang suka culik anak dan di ambil organ dalam nya, dan juga waktu itu ada teman kami yang hampir diculik pas pulang sekolah untung nya bisa kabur karena sekolah pakai sepeda.
Aku yang sama sepupu ku yang ngobrol pertama,cuma bengong kan lihat yang lain tiba-tiba begitu, terus para sepupuku yang pontang-panting buru-buru tadi tanya lagi kan ke aku karena lihat mukaku yang masih pucat "udah aman dek,gak usah takut. kamu tadi lihat apa dek,coba kasih tahu kakak".
aku yang lagi takut pun bilang ke mereka kalo aku tadi lihat pocong lumayan lama berdiri di samping rumah, dan sekarang pocong itu udah pindah berdiri di antara pohon karet di belakang rumah, dengar aku bilang begitu malah lebih ketakutan lagi kan para sepupu ku itu,gak tahu siapa yang mulai para sepupu ku itu mulailah nyayi lagu-lagu rohani yang kami bisa, untung nya setelah beberapa lama kami nyanyi pocong itu pun hilang.
Yang bikin aku ketakutan waktu itu, karena penglihatan ku di buat seolah-olah menembus tembok gitu tanpa halangan sama sekali, untungnya pas waktu itu aku gak di lihat kan mukanya, cuma sosok nya berdiri gitu aja,
kalian bayangkan saja anak umur 6 tahun, tengah hari terang benderang lihat hal yang seperti itu, dan juga aku ngetik ini pas pagi dan masih merinding sampai sekarang kalau ingat kejadian itu. Ini keluarga sebelah bapak, om itu masih sepupu nya bapak.
🐈🐈🐈 Waktu umur 8 tahun pas sore hari sekitar jam (4) di rumah Nenek, aku yang sendirian dirumah duduk di ruang tamu sambil lipat baju, dengar kalo ada orang jalan di dalam rumah sekitar dapur, aku pergi kan ke dapur buat mastiin ni siapa tahu nenek udh pulang, cek ke kamar yang ada di rumah nenek dan sampai tempat pencucian sampai luar dapur tapi gak ada siapa-siapa, aku cuekin aja kan siapa tahu aku salah dengar,
Gak tahu kenapa aku habis itu langsung pergi dari dapur lalu ke teras depan rumah, inisiatif jalan ke tanah terus jongkok kan lihat bawah kolong rumah, siapa tahu sepupu ku ada yang iseng, rupanya gak ada apa-apa.
Balik ke rumah lanjutin lipatan baju ku tadi, lalu gak lama ada lagi suara bunyi orang jalan di dapur, rumah nenek itu papan semua makanya kedengaran,dan juga rumah nenek itu gak besar makanya kalo dari ruang tamu kelihatan dapurnya gitu, pembatas dapur dan ruang tamu itu gak ada gordennya, aku yang masih ruang tamu dan sadar kalo di rumah lagi sendirian,
aku cepat keluar rumah pergi ke tanah jongkok lagi buat memastikan siapa tahu ada yang iseng gitu, tapi lagi-lagi gak ada siapa-siapa, dan suara orang berjalan itu masih terdengar di dalam rumah padahal rumah nenek dalam keadaan kosong,
aku yang takut gak berani masuk ke rumah dan tunggu mereka nenek di rumah Mak tua ku,yang aneh itu rumah Nenek dan Mak tua itu gak jauh, bisa di bilang bersebelahan,
dan pas aku bilang ke sepupu ku aku malah di takut-takutin,sepupu ku kala itu lagi main sendirian di halaman rumah Nenek, gak dengar apa-apa padahal suara nya sekeras itu, dan tidak percaya sama sekali dengan yang ku ceritakan,
Aku ceritain hal yang ku alami sama mama, mama percaya karena mama pernah mengalami hal yang sama,
mama cerita, kalo suatu malam mama dengar orang jalan di dapur juga dan kayak ada orang motong banyak daging di talenan gitu, cuma anehnya orang rumah tu gak ada yang bangun gitu termasuk nenek padahal kamar nenek itu tepat berada di dapur, mungkin nenek kecapean kali karena waktu itu musim orang beladang, makanya gak dengar sama sekali suara ribut di dapur, lalu mama bangun kan niat nya mau bantu gitu, kasihan mereka nenek takut tidurnya terbangun karena suara yang lumayan keras, seperti orang yang motong-motong daging di pasar begitu lah kira-kira bunyinya,
Pas mama keluar kamar, suara itu langsung hilang, mama langsung ke dapur, tahu gak mama lihat apa? Dapur itu kosong, dan dapur itu kelihatan bersih, mama cek kan ke tempat pencucian yang di luar dapur gitu, nihil gak ada
siapa-siapa dan benar-benar gak ada kayak bekas orang beraktivitas seperti yang mama dengar sebelumnya,
mama tahu kalo Mak tua yang di sebelah rumah nenek itu lagi pulang kampung suami nya, karena waktu itu ada acara di rumah keluarga suami Mak tua itu, yang berarti rumahnya kosong, dan posisinya rumah nenek itu agak jauh dari rumah tetangga, mama pikir kan mungkin tetangga sekitar kali karena malam udah larut makanya kedengaran suara itu,
Mama lalu tutup pintu dapur, masuk ke kamar lanjut tidur, dan suara orang memotong daging terdengar lagi, mama gak Ambil pusing malah mama berpikir mau beli daging besoknya gitu,
keesokan paginya mama tanya ke bapak kan, apa ada orang sekitar yang dapat hewan buruan gitu, rencana nya mama mau beli gitu mumpung waktu itu mereka baru jual getah.
Bapak bilang gak ada orang yang dapat buruan, karena bapak bilang begitu, mama inisiatif cerita hal yang dia alami semalam, bapak dengar mama cerita tanpa menyela, terus bapak bilang yang kamu dengar itu bukan suaranya tetangga, tapi memang berasal dari rumah ini, cuma yang beraktivitas itu bukan orang rumah.
Bapak bilang, yang mama dengar itu suara aktivitas nya teman kakek, dari yang bapak tahu suara kayak gitu sering di dengar di rumah bahkan saat rumah kosong, waktu itu pernah ada tetangga lewat di depan rumah yang dengar gitu, suaranya bervariasi, kayak suara orang mandi, orang masak, orang berdehem, yang paling sering di dengar adalah suara orang jalan di dalam rumah.
Sedikit informasi kakek ku itu bisa mengobati sakit ringan, untuk penyakit yang gak bisa di obati secara medis,
Ini rumah nenek sebelah bapak.
🐈🐈🐈 Waktu umur ku 13 tahun, aku sekolah di SMP PGRI, yang sekolahnya mulai dari masuk jam 1 siang - jam 5 sore,
Sekolah ku ini gak jauh dari perbatasan desa dan agak jauh dari rumah warga, sekeliling sekolah itu ada pohon sawit yang masih buah pasir dan kebun karet warga yang lapang, aku udah kelas 8 dan dan aku duduk paling belakang, kelas kami berbatasan sama kelas 9 yang di tutupi sama dinding triplek yang bisa di buka, waktu itu dinding kelas kami itu bolong sebesar lengan orang dewasa karena ulah anak kelas 9,
Waktu itu anak kelas 9 udah mengikuti ujian sekolah dan mereka tinggal menunggu waktu ujian Nasional, dan waktu mereka belajar hanya sampai jam 3 sore,
Suatu sore pas anak kelas 9 udah pulang, dan kami masih belajar di pelajaran terakhir hari itu, sekitar jam setengah 4 - jam 4 sore,
aku dengar ada 2 orang perempuan berbisik-bisik di kelas belakang yang tidak terlalu jelas apa yang mereka bilang, ku kira ada anak yang belum pulang
Awalnya aku cuekin tapi lama-lama aku risih karena aku merasa mengganggu lagi belajar, aku niat negur kan, lewat lobang yang bolong itu, tapi ternyata gak ada orang di kelas itu, kelas itu kosong melompong,
Aku takut kan, ku tanya teman ku di kiri kanan meja kan, ada dengar juga kayak aku, siapa tahu aku salah kira, mereka bilang kalau mereka gak ada dengar sama sekali,
tapi teman ku yang duduk di meja depan ku ada dengar suara yang aku dengar, lega sedikit kan aku,
Karna gak puas, ku tanya lagi sama teman sebelah meja ku, sama teman yang di sebrang meja apa mereka dengar juga, yang duduk di barisan paling belakang kelas, ku tanya semua, hasil nya mereka gak dengar apa-apa dan mereka juga bilang kalo kelas 9 itu udh lama pulang dari jam 3 tadi,
Lalu siapa orang perempuan berdua yang berbisik-bisik di kelas 9, yang aku dan teman yang di meja depan ku itu dengar???
🐈🐈🐈 Waktu umur 14 tahun, suatu malam aku keluar gitu, aku gak ingat waktu itu lagi ada acara apa, pergi sama teman ku yang perempuan, sekitar jam 8 malam langit sangat terang, bulan dan bintang bersinar, kami jalan pulang ke rumah, karena capek kami istirahat di pinggir jalan sebentar sambil cerita, rumah sekitar tempat kami singgah itu emang udah sepi,
Temanku ini tiba-tiba nepuk bahu ku kan, sambil nunjuk-ngunjuk gitu,
" eh eh eh lihat di langit itu apa, kamu lihat gak apa yang aku lihat ?"
"Aku spontan lihat kan ke langit, ku bilang aku gak ada apa-apa kok"
" Lihat betul-betul ke langit, kayak ada orang jalan ke langit gitu "
Pas kedua kali aku lihat, benar emang ada orang yang jalan ke langit, ku kucek kan mata ku karena aku takut salah lihat, secara logika kan gak bisa orang jalan santai ke langit gitu,
Kami itu gak bisa lihat muka nya,cuma kami tahu yang jalan itu ayah dan anak laki-laki, pakai pakaian adat Dayak, pakaian yang di dominasi warna merah dengan ada sedikit garis warna hitam, pakai ikat kepala warna merah dengan ada bulu burung di belakang kepalanya, pakai kalung tengkorak yang kecil gitu dengan campuran tulang, bapaknya pakai Mandau yang di ikat di pinggang gitu, jalan aja gitu melintas di langit malam seolah-olah kayak kita jalan Napak tanah, mereka hilang pas ngelewatin puncak pohon, anehnya kami berdua itu santai dan gak ada takut-takutnya, lalu kami pun pulang, biasa aja kayak enteng aja gitu,
Buat yang penasaran, kalian cari aja pakaian adat Dayak laki-laki, gitu lah kira-kira yang mereka pakai, cuma yang mendominasi adalah warna merah,
Besok nya ku ceritakan sama mama, apa yang kami alami semalam, mama langsung pucat mukanya, mama bilang kenapa di tunjuk orang itu, bisa bahaya, karena orang itu bisa saja ngerasa kita tu gak sopan kalo di nunjuk ke dia meskipun itu gak di sengaja gitu,
dan mama bilang kadang orang yang lihat mereka itu bisa gak selamat, sekalipun bukan kemauan kita,
mama bilang mereka itu ada yang mudah sekali tersinggung, bahkan hanya dengan melihat mereka dari jauh, atau gak sengaja bisa lihat mereka,
Untung nya kami berdua itu gak kenapa-napa, sehat sampai hari ini... Kami termasuk termasuk orang yang beruntung,
Dan menurut mama ku, sosok ini
sangat-sangat berbahaya jika kita gak sengaja berbuat salah sama mereka, dan taruhannya nyawa.
POV dari sebelah bapak, itu di kampung tempat bapak ku di lahirkan,
POV dari sebelah mama ku, itu di kampung tempat mama ku di lahirkan.
Buat teman-teman yang sudah baca, mau percaya apa enggak itu hak kalian, karena ini pengalaman pribadi aku, mungkin gak gak terasa horornya cuma disini aku hanya mau berbagi, cerita pengalaman Horor yang aku alami sendiri.
#pengalamanhororku
#horor