Naura merinding ketika tangannya menyentuh kotak kayu tua yang terbungkus debu di loteng rumah neneknya. Rumah itu sunyi, seperti kuburan tua yang terlupakan. Naura mengerutkan kening, mencoba mengingat kapan terakhir kali ia melihat kotak itu. Neneknya meninggal setahun yang lalu, dan Naura memutuskan untuk tinggal di rumah neneknya, merawatnya sambil mencari ketenangan dan menghindari kehidupan kota yang riuh.
Kotak itu berbentuk persegi panjang dengan ukiran yang rumit dan hiasan kuningan yang sudah kusam. Naura merasa takut untuk membukanya. Ia takut akan menemukan sesuatu yang menakutkan di dalamnya. Tapi rasa penasaran mengalahkan rasa takutnya. Dengan tangan gemetar, Naura membuka kotak itu.
Di dalamnya, Naura menemukan kaca mata tua yang terbuat dari bingkai emas yang sudah kusam dan lensa bening yang menyeramkan. Naura merasa dingin menyentuh kulitnya ketika jari-jarinya menyentuh kaca mata itu. Ia merasakan aura yang menyeramkan mengepul dari kaca mata itu. Naura mencoba melepas kaca mata itu, tapi kaca mata itu seolah melekat pada wajahnya.
Naura mencoba menarik kaca mata itu, tapi ia tak bisa. Ia menjerit ketakutan, tapi tak ada yang mendengarnya. Naura merasa terjebak dalam kegelapan yang sangat menakutkan.
Naura mencoba melihat sekitarnya. Ia melihat rumah neneknya yang berubah menjadi dunia yang menyeramkan. Dinding rumah berubah warna menjadi abu-abu gelap. Perabotan rumah menghilang dan diganti dengan kerangka tulang yang menyeramkan. Naura melihat bayangan gelap berkeliaran di sekelilingnya. Bayangan itu mengeluarkan suara desisan yang sangat menyeramkan.
Naura terjatuh ketakutan. Ia mencoba menutup matanya, tapi ia masih bisa melihat bayangan-bayangan itu. Naura merasakan sentuhan dingin di lehernya. Naura tahu bahwa bayangan itu dekat dengannya.
Naura mencoba berteriak lagi, tapi tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Naura hanya bisa menangis ketakutan. Ia merasakan bahwa ia akan hilang dalam dunia yang menyeramkan ini.
Tiba-tiba, Naura mendengar suara neneknya yang tenang. Suaranya menenangkan hatinya yang penuh ketakutan. Naura mencoba mengikuti suara itu. Ia berjalan melalui ruangan-ruangan yang menyeramkan dengan kerangka tulang yang berjajar di sekelilingnya. Naura merasakan ketakutan yang menyeramkan, tapi ia terus berjalan mencari sumber suara neneknya.
Naura menemukan neneknya di ruangan terakhir rumah itu. Ruangan itu gelap dan berdebu. Nenek Naura duduk di kursi goyang tua di pojok ruangan. Naura mendekati neneknya dengan langkah yang gemetar.
"Nenek?" Naura berbisik.
Nenek Naura menoleh ke Naura. Matanya berbinar dengan cahaya yang sangat terang. Naura merasa takut. Neneknya tak pernah menatap dengan mata seperti itu.
"Naura, kau harus melepas kaca mata itu. Kaca mata itu akan menghancurkanmu." Nenek Naura berbisik dengan suara yang menyeramkan.
Naura mencoba menarik kaca mata itu, tapi kaca mata itu tak bisa dilepas. Naura merasakan kaca mata itu semakin erat melekat pada wajahnya.
"Nenek, tolong bantu aku!" Naura menjerit ketakutan.
Nenek Naura mendekati Naura. Naura merasakan sentuhan dingin neneknya di wajahnya. Naura mencoba menghindar, tapi ia tak bisa bergerak.
(Naura merasakan bahwa ia akan dihancurkan oleh kaca mata tua itu. Ia takut dan menyerah pada takdirnya. Naura menutup matanya dan menunggu kematian.)
Tiba-tiba, Naura merasakan sesuatu yang menarik kaca mata tua itu dari wajahnya. Naura membuka matanya dan melihat sebuah bayangan gelap menarik kaca mata tua itu dari wajahnya. Bayangan itu menghilang dengan cepat.
Naura merasakan bahwa ia bebas dari kutukan kaca mata tua itu. Naura melihat sekitarnya. Naura tak lagi berada di dunia yang menyeramkan itu. Naura kembali ke rumah neneknya yang selama ini ia tinggali.
Naura mencari neneknya, tapi neneknya tak ada di situ. Naura hanya menemukan kotak kayu tua itu di lantai. Naura menutup kotak itu dan menaruhnya kembali ke loteng. Naura bertekad untuk tak pernah membuka kotak itu lagi.
(Naura menjalankan hidupnya dengan normal kembali. Naura tak pernah lagi melihat kaca mata tua itu. Tapi Naura selalu merasakan bahwa ada sesuatu yang menyeramkan bersembunyi di balik kotak kayu tua itu.)
Naura berusaha untuk melupakan pengalaman menyeramkan itu. Ia terus menjalankan hidupnya di rumah neneknya dengan normal. Ia menjalankan rutinitas sehari-harinya dengan mencoba menyingkirkan bayangan-bayangan menakutkan yang masih menghantui pikirannya. Namun, ia tak bisa menghilangkan rasa takut yang mendalam dalam hatinya.
Suatu malam, Naura terbangun dari tidurnya karena mendengar suara desisan yang menyeramkan. Suara itu berasal dari loteng. Naura merasa takut, tapi ia berani untuk memeriksa sumber suara itu.
Naura berjalan menuju loteng dengan langkah yang gemetar. Ia menyalakan lampu dan melihat ke sekitarnya. Naura tak menemukan apa pun. Naura mencoba menenangkan dirinya. Ia berkata pada dirinya sendiri bahwa itu hanya bayangan yang ia buat-buat.
Namun, Naura kembali mendengar suara desisan itu. Kali ini, suara itu lebih dekat. Naura merasakan bahwa ada sesuatu yang bersembunyi di balik kotak kayu tua itu.
Naura berani untuk mendekat ke kotak itu. Ia mencoba membuka kotak itu lagi, tapi kotak itu terkunci. Naura mencoba membuka kunci kotak itu, tapi ia tak bisa membukanya.
(Naura merasa takut dan bingung. Ia tak tahu harus berbuat apa. Naura mencoba mengingat apa yang terjadi ketika ia memakai kaca mata tua itu. Naura mencoba menemukan cara untuk menghentikan teror yang menyeramkan ini.)
////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
Naura berusaha untuk melupakan pengalaman menyeramkan itu. Ia terus menjalankan hidupnya di rumah neneknya dengan normal. Ia menjalankan rutinitas sehari-harinya dengan mencoba menyingkirkan bayangan-bayangan menakutkan yang masih menghantui pikirannya. Namun, ia tak bisa menghilangkan rasa takut yang mendalam dalam hatinya.
Suatu malam, Naura terbangun dari tidurnya karena mendengar suara desisan yang menyeramkan. Suara itu berasal dari loteng. Naura merasa takut, tapi ia berani untuk memeriksa sumber suara itu.
Naura berjalan menuju loteng dengan langkah yang gemetar. Ia menyalakan lampu dan melihat ke sekitarnya. Naura tak menemukan apa pun. Naura mencoba menenangkan dirinya. Ia berkata pada dirinya sendiri bahwa itu hanya bayangan yang ia buat-buat.
Namun, Naura kembali mendengar suara desisan itu. Kali ini, suara itu lebih dekat. Naura merasakan bahwa ada sesuatu yang bersembunyi di balik kotak kayu tua itu.
Naura berani untuk mendekat ke kotak itu. Ia mencoba membuka kotak itu lagi, tapi kotak itu terkunci. Naura mencoba membuka kunci kotak itu, tapi ia tak bisa membukanya.
(Naura merasa takut dan bingung. Ia tak tahu harus berbuat apa. Naura mencoba mengingat apa yang terjadi ketika ia memakai kaca mata tua itu. Naura mencoba menemukan cara untuk menghentikan teror yang menyeramkan ini.)
///////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
(Naura teringat ketika ia terjebak dalam dunia hantu dan melihat neneknya di ruangan terakhir rumah itu. Naura mencoba mengingat pesan neneknya yang mengatakan bahwa kaca mata tua itu akan menghancurkan Naura. Naura merasa takut, tapi ia juga ingin mencari tahu siapa yang menarik kaca mata tua itu dari wajahnya.)
Naura mencari di sekitar loteng, berharap bisa menemukan sesuatu yang bisa membantu menyingkap misteri kotak itu. Namun, ia hanya menemukan cermin tua yang tergantung di dinding loteng. Cermin itu terbuat dari kayu yang sudah kusam dan terlihat tua sekali. Naura mencoba menatap cermin itu, berharap bisa menemukan sesuatu yang berkaitan dengan teror yang menyeramkan ini.
Ketika Naura menatap cermin itu, ia terkejut melihat sesuatu yang menyeramkan dalam refleksi cermin itu. Bukan wajahnya yang tercermin di situ, melainkan bayangan gelap yang menyeramkan dengan mata bercahaya merah. Bayangan itu menatap Naura dengan tatapan yang menyeramkan. Naura merasa takut dan mencoba mundur, tapi ia tak bisa bergerak.
(Naura merasa terjebak. Ia takut dan bingung. Naura ingin berteriak, tapi ia tak bisa mengeluarkan suara. Naura menutup matanya dan berharap teror ini akan berakhir.)
Tiba-tiba, Naura merasakan sentuhan dingin di tangannya. Naura membuka matanya dan melihat sesuatu yang menyeramkan. Sebuah tangan berbentuk kerangka mencengkeram tangannya. Naura menjerit ketakutan dan mencoba melepaskan tangan itu, tapi tangan itu terlalu kuat.
Bayangan gelap itu muncul dari cermin tua itu. Bayangan itu menatap Naura dengan tatapan yang menyeramkan. Bayangan itu mengeluarkan suara desisan yang menakutkan. Naura merasa takut dan mencoba menghindar, tapi ia tak bisa bergerak.
Bayangan itu menarik Naura menuju cermin itu. Naura mencoba berteriak, tapi tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Naura merasa terjebak dalam teror yang menakutkan ini.
(Naura merasakan bahwa ia akan dihisap ke dalam cermin itu. Naura menutup matanya dan mencoba berdoa. Naura tak mau mati di tempat ini.)
~~~~~~~~~~~~\\\\\\\\\\\~~~~~~~~~~~~\\\\\\\\\~~~~~~~~\\\\\\\\\\~~~~~~~~~~\\\\\\\\
(Naura mencoba menatap cermin tua itu, berharap bisa menemukan kunci kotak kayu tua itu. Naura merasakan aura yang menyeramkan mengepul dari cermin tua itu.)
Naura mencoba mencari kunci kotak kayu tua itu dalam refleksi cermin tua itu. Namun, ia hanya melihat bayangan gelap yang menyeramkan dengan mata bercahaya merah. Bayangan itu menatap Naura dengan tatapan yang menakutkan. Naura merasa takut dan mencoba mundur, tapi ia tak bisa bergerak.
Tiba-tiba, Naura melihat sesuatu yang menyeramkan di refleksi cermin itu. Naura melihat sebuah kunci berkarat yang tergantung di dinding loteng. Naura mencoba menjangkau kunci itu dalam refleksi cermin itu, tapi ia hanya menjangkau udara kosong.
Bayangan itu mengeluarkan suara desisan yang menyeramkan. Bayangan itu menunjuk ke kotak kayu tua itu. Naura merasakan bahwa ia harus mengambil kunci itu dan membuka kotak kayu tua itu.
Naura mencoba mencari kunci itu di loteng, tapi ia tak menemukannya. Naura merasa kesal dan takut. Naura merasakan bahwa ia terjebak dalam teror yang menakutkan ini.
(Naura merasakan bahwa ia harus menemukan kunci itu dan membuka kotak kayu tua itu. Naura takut, tapi ia juga ingin mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kotak kayu tua itu. Naura bertekad untuk menyingkap misteri yang menyeramkan ini.)