Pagi ini adalah hari pertama seorang gadis bernama Riyana masuk Sekolah Menengah Atas. Riyana mengikuti upacara bersama dengan teman-teman barunya. Dan tanpa sengaja ia berpapasan dengan siswa lelaki yang wajahnya cukup tampan.
Selama upacara berlangsung Riyana tak henti-hentinya melirik ke arah siswa lelaki itu. Tingkah lakunya menyadarkan teman di sebelahnya bernama Dina. “ kamu sedang lihat apa Riyana?” tanya Dina yang penasaran dengan gerak gerik Riyana.
“ ehh…tidak ada kok, aku hanya bosan saja dengan ceramah pembina upacara kita jadi aku milihat kanan dan kiri heheh..” ucapnya mencari alasan agar Dina tidak curiga.
Namun Dina tahu bahwa Riyana sedang memperhatikan seseorang. Dina pun mengikuti arah pandang teman disebelahnya itu. “ ohh… kamu lagi perhatiin Ridho yaa, anak kelas IPA 2 yang ganteng itu iyakan..?” Sergah Dina yang langsung blak-blakan bicara pada Riyana.
Karena tidak lagi bisa mengelak akhirnya Riyana pun tersenyum malu di depan temannya. “ Kamu kok tau nama lelaki itu Ridho? apa kalian pernah kenal sebelumnya? tanya Riyana kepada Dina.
“ Dia itu dulu satu SMP denganku, hanya berbeda kelas saja jadi aku tau sedikit tentang dia. Dari SMP memang banyak yang menyukainya karena wajahnya yang memang tampan dan pintar.” Dina menjelaskan sedikit tentang yang ia ketahui dari siswa bernama Ridho tersebut.
“ Lalu apa dia punya pacar? tanya Riyana lagi yang begitu penasaran. “ Kalau itu aku kurang tau karena aku tidak pernah melihatnya dekat dengan seorang gadis.” jawab Dina dengan jujur.
Tak terasa upacara pun selesai, para siswa membubarkan diri dan masuk ke kelas masing-masing. Jam pelajaran pun dimulai, semua siswa belajar dengan hikmat dan hanya terdengar suara guru menerangkan.
Jam istirahat pun tiba semua siswa keluar kelas menuju kantin. Riyana,Dina, Lia dan Cika pergi ke kantin untuk membeli gorengan dan setelahnya kembali untuk duduk bersama-sama di depan kelas mereka. Ketika sedang asik mengobrol dan menikmati gorengan yang mereka beli, tak sengaja mata Riyana melihat sosok siswa yang tadi pagi ia lihat saat upacara. Ya siswa itu adalah Ridho yang saat ini berdiri di depan kelas mereka.
Riyana sedikit bingung kenapa Ridho bisa ada di depan kelasnya, dan tak berapa lama keluarlah ketua kelas mereka yang bernama Faisal menghampiri Ridho. “ Faisal itu teman SMP nya ridho dan mereka memang teman satu kelas makanya dekat.” ucap Dina yang tau kebingungan temannya itu.
Sekarang Riyana mengerti dan entah mengapa muncul rasa senang di dalam hatinya setelah mengetahui bahwa ketua kelasnya adalah teman dekat dari siswa lelaki yang ia sukai.
Setelah hari itu Riyana mulai mencoba mencari informasi tentang Ridho dari Faisal ketua kelasnya. “Faisal, aku dengar kamu teman dekatnya Ridho ya anak IPA 2 itu..?” ucap Riyana pura-pura bertanya padahal ia sudah tau bahwa mereka memang dekat.
“ Iyaa.. kenapa? kamu suka sama dia..?” tanya faisal asal kepada Riyana. “ eh engga, siapa juga yang suka orang aku cuma bertanya.” dengan pipi yang memerah Riyana berusaha menjawab kata-kata faisal setenang mungkin.
“ Ya siapa tau kamu juga suka sama dia seperti gadis lainnya, mumpung sekarang dia lagi jomblo kalau kamu suka nanti biar aku sampaikan.” tawar Faisal yang langsung di hujani pukulan kecil oleh Riyana. “ ihh kamu ini asal saja kalau bicara, aku ini hanya bertanya kenapa malah di kira suka.” Karena kesal dengan Faisal, Riyana pun pergi menjauh keluar kelas untuk menemui teman-temannya.
“ Kenapa jutek gitu mukanya, lagi pms yaa?” celetuk Cika yang melihat kedatangan Riyana. “ siapa juga yang pms aku ini lagi kesal saja dengan ketua kelas kita masa orang bertanya malah dikira suka.” ucapnya memberi penjelasan.
“ Memangnya kamu bertanya tentang apa kok sampai jawabannya membuatmu kesal..?” tanya Dina yang penasaran. “ yaa aku hanya bertanya sedikit tentang Ridho.” jawabnya merasa malu.
Teman-temannya pun tertawa melihat ekspresi Riyana yang begitu lucu karena ketahuan stalking seorang lelaki lewat ketua kelasnya. “ ihh kok kalian malah ketawa sih, aku ini tidak sedang bercanda.” ucapnya semakin kesal.
“ habisnya pertanyaanmu ada-ada saja, kalau kamu bertanya pada kami seperti itu pun kami pasti juga akan mengira kamu menyukainya.” ucap Dina lagi. “ Atau memang benar kamu suka ya dengan Ridho..?” kali ini Cika yang bicara blak-blakan sehingga membuat Riyana menjadi semakin malu.
Tapi memang benar mau ditutupi bagaimanapun tetap saja perasaan itu tidak bisa dihindari. Sejak hari pertama melihatnya Riyana memang sudah jatuh cinta dengan Ridho .
Beberapa minggu berlalu Ridho semakin sering ke kelas mereka untuk bertemu dengan Faisal. Ridho juga mulai mendengar desas desus tentang seorang gadis bernama Riyana yang menyukainya di kelas itu.
Bahkan tak jarang seringkali teman-temannya berusaha mempertemukan mereka, namun Riyana langsung berlari sembunyi setiap kali Ridho datang ke kelasnya.
Tak terasa 1 tahun berlalu…
Riyana dan teman-temannya kini sudah naik kelas menjadi siswa kelas XI.
Namun sayang ketika mereka baru saja merasakan indahnya masa SMA pandemi datang menyerang seluruh kota.Sehingga sekolah dan seluruh aktivitas pekerja pun dibatasi dan hanya bisa di lakukan online di rumah.
Setiap kali ada tugas dari sekolah, mereka datang hanya untuk mengumpulkannya namun harus menggunakan masker dan tidak boleh berkerumun. Setelah itu harus kembali pulang dan tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jujur itu membuat Riyana sedih sebab tak bisa lagi leluasa melihat orang yang ia suka.
Hingga pada semester terakhir mereka di kelas XI, Riyana berhasil mendapatkan no kontak Ridho dan menyimpannya. Tak perlu bingung darimana ia mendapat no itu, tentu saja dari sahabatnya Dina yang saat ini berpacaran dengan teman satu kelas Ridho yang bernama Kelvin.
Awalnya Riyana ragu untuk mengirim pesan deluan, namun karena perasaannya yang sudah tak bisa lagi di ajak bersahabat akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan singkat pada Ridho. “ Haii..apa ini benar no Ridho anak XI IPA 2..?” tanya nya membuka obrolan baru pada sebuah kolom chat.
Beberapa menit menunggu akhirnya terdengar bunyi notif pesan dari hp nya. “ iyaa.. benar. ini dengan siapa ya..?” balasan pesan dari orang di sebrang sana.
“ Aku Riyana anak kelas XI IPS 2 temannya Faisal, masih ingat kan..?” balas Riyana pada pesan yang baru saja ia terima. “ ohh.. Riyana iya aku ingat .” Mereka pun melanjutkan obrolan melalui kolom chat, membicarakan percapakan ringan hingga perbincangan yang menggelakkan tawa. Dan itu cukup untuk membuat Riyana tersenyum bahagia.
Karena selama ini Ridho yang ia kenal anaknya sungguh pendiam, tidak banyak omong dan tidak banyak tingkah. Namun dalam percakapan mereka ternyata Ridho adalah sosok yang asik dan selalu punya topik pembahasan menarik untuk dibicarakan.
Sehingga Riyana tidak pernah bosan ketika sedang mengobrol dengan Ridho walau hanya lewat sebuah chat, dan baru bisa melihat wajahnya ketika tak sengaja bertemu sebentar di sekolah.
Sudah setahun pandemi berlangsung, akhirnya terdengar kabar bahwa semua aktivitas sudah bisa dilakukan kembali secara offline. Semua orang sangat senang, termasuk Riyana yang memang sudah lama menantikan waktu ini tiba.
Saat ini Riyana dan teman-temannya sudah naik menjadi kaka tingkat kelas XII. Dan kedekatannya dengan Ridho pun mulai diketahui banyak orang termasuk oleh teman-teman sekelas Ridho. Kelas Riyana berada di pojok dekat Musholla yang mengharuskannya melewati kelas Ridho terlebih dahulu untuk bisa sampai di kelasnya.
Setiap kali melewati kelas XII IPA 2 Riyana selalu terburu buru karena malu jika harus berpapasan langsung dengan Ridho atau bertemu teman-temannya yang lain.
Dan selama beberapa bulan Riyana menjalani kedekatan dengan Ridho, akhirnya malam itu untuk pertama kalinya Ridho mengajak Riyana pergi jalan keluar, dan siapa sangka ternyata ia sedang mempersiapkan kata-kata terbaik untuk menyampikan perasaannya kepada gadis yang saat ini ada di boncengannya.
Selama mereka dekat ternyata diam-diam Ridho juga menyimpan perasaan terhadap Riyana, namun ia masih ragu untuk mengungkapnya sebab takut Riyana akan menolaknya. Tetapi, semakin ia pendam semakin perasaan itu mendorongnya untuk segera disampaikan. Inilah saat yang tepat bagi dirinya untuk tidak lagi menahan perasaan Cinta tersebut.
Mereka sampai disebuah Cafe dengan bertemakan rooftop dan ditemani suara musik yang semakin menambah kesan nyaman didalamnya. “Tempat yang sangat cocok untuk menyampaikan sebuah rasa”, batin Ridho pada dirinya sendiri.
Setelah memesan makanan, mereka duduk di kursi pojok yang menghadap ke arah jalan raya. Disana mereka dapat melihat banyak orang berlalu lalang dan langit yang di penuhi dengan bintang. “ Indah sekali ya langitnya, apalagi dihiasi oleh banyak bintang semakin indah untuk dilihat.” ucap Riyana memecah keheningan diantara mereka berdua.
“ iyaa indah.. indah sekali seperti orang yang berada di sebelahku ini.” Jawab Ridho yang membuat pipi Riyana bersemu merah karena penuturannya.
Tak ingin menunda lebih lama, Ridho pun akhirnya mengungkapkan perasaannya pada malam itu. “ Riyana…Aku menyukaimu, apakah kau mau menjadi kekasihku..”? tanyanya dengan nada yang begitu lembut didengar.
Dalam sekejap Riyana terdiam kaget atas pengakuan Ridho terhadap dirinya. Namun juga mulutnya tak bisa menolak, ini adalah hal yang selalu Riyana nanti, pernyataan yang selalu ingin ia dengar dari orang yang ia sukai saat ini, dan pernyataan yang berhasil menghilangkan semua keraguan Riyana karena takut akan kalah dengan gadis-gadis yang lebih cantik darinya yang juga menyukai lelaki di hadapannya.
Dengan penuh senyuman dan rasa haru Riyana pun menjawab pernyataan tersebut “ iya.. tentu saja aku mau menjadi kekasihmu Ridho, aku juga sebenarnya sudah lama menyukaimu namun aku tak pernah berani untuk menyampaikannya secara langsung.” ucap Riyana jujur kepada lelaki yang hampir 2 tahun lebih ia suka itu.
Akhirnya mereka berdua pun menjalin hubungan yang begitu manis dan penuh kebahagiaan…