Note:
1. misalkan: cerita aslinya
2. ••Misalkan : Narator yang bercerita.
••Hmmm? Kalian ada disini....
••Jika kalian ada disini, pasti kalian mengharap kan sesuatu dari kisah ini...bukan?
••Tapi Apa yang kalian harapkan dari kisah ini?
••Sebuah pertualangan?
••Sebuah kisah cinta?
••Atau bahkan... Cerita yang berakhir bahagia?
...
••Sayang sekali, dalam kisah ini tidak ada hal seperti itu.
••Jadi apakah kalian masih berminat berada disini?
...
••Baiklah jika kalian masih bersikeras berada disini, maka Biarkan aku, sang narator, menceritakan sebuah kisah,
Ini sebuah kisah, perjalanan dari sosok kakak laki-laki yang berpetualang di dunia lain mencari keberadaan adik perempuannya yang telah menghilang selama beberapa waktu. Sebuah kisah tentang perjuangan seorang kakak melewati banyak rintangan demi menemukan petunjuk keberadaan adiknya.
••Kisah yang berisi Perjalanan seorang kakak laki-laki yang berisi rasa sakit yang sangat mendalam bagi dirinya sendiri dalam menemukan adiknya yang telah lama menghilang.
Kisah tentang sang kakak yang menemukan dirinya harus menghadapi berbagai makhluk aneh dan menakutkan di dunia yang penuh misteri.
Dalam perjalanan panjangnya, sang kakak harus mengandalkan kecerdasan, keberanian, dan ketekunan untuk bertahan hidup dan terus maju.
••Dalam perjalanannya Dia tidak bisa lengah sedikitpun. Karena Jika dia lengah sekali saja, kematian akan segera menjemputnya.
Di setiap sudut dunia asing ini, ia menemukan petunjuk-petunjuk kecil yang membawanya selangkah lebih dekat kepada adiknya. Dengan setiap tantangan yang berhasil ia atasi, ia menjadi lebih kuat dan lebih yakin bahwa adiknya masih hidup dan membutuhkan bantuannya.
••Dia berjuang setiap pagi dan malam tanpa mengeluh hanya untuk mencapai tujuan nya, yaitu menemukan adik tersayang nya.
Namun, perjalanan ini bukan hanya tentang mencari sang adik, tetapi juga tentang penemuan jati diri dan kekuatan sejati sang kakak. Ia menemukan sekutu-sekutu tak terduga yang membantunya dalam perjalanan, dan menghadapi musuh-musuh yang mencoba menghalanginya.
Dalam satu pertempuran yang sengit, sang kakak hampir kehilangan harapan, namun ia teringat senyuman adik perempuannya yang selalu memberinya semangat. Dengan tekad yang bulat, ia bangkit kembali dan berhasil mengalahkan musuh terbesarnya.
••Tapi sayang sekali, Takdir sangat kejam kepadanya. Tidak pernah sekalipun melunak kepadanya. Walaupun begitu dia tetap berjuang tanpa perduli jika takdir seringkali mempermainkan dirinya.
Akhirnya, setelah melalui banyak cobaan dan pengorbanan, sang kakak menemukan adiknya.
••Dia terus menjalani hari harinya dengan tabah, dan akhirnya, dia mulai mencapai akhir dari perjalanan nya.
Tapi tidak seperti apa yang pernah dia bayangkan sebelumnya, dia menemukan adiknya di saat yang tak terduga dan dalam keadaan yang bahkan tidak dapat dia sangka.
••Namun, Sekali lagi takdir mempermainkan dirinya lagi.
Sang adik ternyata telah menjadi penjahat utama yang memimpin kekuatan jahat di dunia lain tersebut, terperangkap dalam kebencian dan dendam selama 3000 tahun akibat penderitaan yang dialaminya di dunia itu.
••"Adiknya yang sangat ia cintai dan alasannya memulai perjalanan yang menyakitkan, telah terjebak dan tersiksa di dunia itu selama 3000 tahun. "
Pertemuan mereka terjadi di puncak sebuah benteng gelap, di mana sang kakak menyusup dengan tujuan menghadapi pemimpin jahat yang selama ini menjadi ancaman besar.
Saat tirai hitam tersingkap, dia terkejut melihat adiknya duduk di atas takhta, mengenakan gaun indah berwarna hitam dan ungu, serta tudung semi transparan berwarna hitam yang biasa digunakan pengantin. Tiara indah dengan permata hitam dan ungu menghiasi kepalanya, menambah aura kekuasaan dan kegelapan yang mengelilinginya. Dia juga Disertai dengan tatapan penuh kebencian dan kepahitan.
••Adiknya yang dulu polos sekarang dipenuhi kebencian. Berdiri di sisi kejahatan. Memihak kegelapan, Dan menyebabkan kehancuran dimana-mana.
"Kakak?" Sang adik menatapnya dengan mata yang penuh luka. "Apa yang membawamu ke sini, setelah 3000 tahun kau meninggalkanku berjuang sendirian?"
Sang kakak, tercengang dan penuh rasa bersalah, mencoba mendekati adiknya. "Adikku, aku tidak pernah tahu apa yang terjadi padamu. Aku mencarimu, siang malam dan tidak pernah menyerah."
"Tidak pernah menyerah?" Sang adik tertawa pahit. "Aku terperangkap di sini, disiksa oleh dunia dan isinya, dipaksa berjuang sendiri! " Dia berseru dengan amarah yang meluap. "Tidak ada yang datang untuk menyelamatkanku!!!! Seluruh Dunia meninggalkan ku dan membuatku menjadi seperti ini! "
Dengan suara penuh rasa sakit dan amarah, sang adik menceritakan bagaimana selama ribuan tahun dia diperlakukan dengan kejam oleh makhluk-makhluk dunia lain, bagaimana dia harus bertahan hidup dengan kekuatan dan kebenciannya yang semakin membesar. Semua penderitaan itu membuatnya menjadi pemimpin kejam yang kini berdiri di hadapan sang kakak.
••Sang kakak merasa hatinya hancur melihat adiknya yang sangat ia sayangi telah rusak. Adiknya yang bagaikan cahaya matahari yang menerangi dunia, telah berubah menjadi malam yang sungguh gelap gulita.
Sang kakak berusaha mengulurkan tangan, mencoba menjangkau hati adiknya yang terluka. "Adikku, aku di sini sekarang. Biarkan aku membantumu. Kita bisa mengakhiri semua ini bersama-sama."dia berjalan mendekat ke arahnya.
Namun, sang adik mengangkat tangannya, mengumpulkan kekuatan kegelapan di sekitarnya. "Tidak! jangan mendekat!! Aku tidak butuh bantuanmu. Dunia ini telah membuatku menjadi seperti ini, dan sekarang aku akan menghancurkannya!"
••Sungguh ironis, melihat sepasang kakak beradik yang dulunya saling menyayangi saling beradu kekuatan.
Pertarungan mereka pun dimulai, penuh dengan kekuatan magis dan serangan yang dahsyat. Sang kakak bertarung dengan segenap kekuatannya, berusaha menghindari membunuh adiknya, namun juga harus bertahan hidup dari serangan yang mematikan. Di tengah-tengah pertempuran, sang kakak terus berbicara, mengingatkan adiknya tentang kenangan masa kecil mereka, tentang kenangan tentang kebersamaan yang pernah mereka miliki.
"Aku tidak akan melawanmu, adikku,” ucap sang kakak, napasnya tersengal. “Aku di sini bukan untuk menghancurkanmu. Aku di sini untuk membawamu pulang.”
“Pulang?” sang adik tertawa getir. “Tidak ada tempat ku untuk pulang disana, Kakak. Tempatku adalah di sini, di dunia yang telah memberiku kekuatan dan kehidupan yang menyedihkan ini!”
••Sang adik yang terlanjur rusak akibat apa yang dilakukan dunia, tidak mampu lagi melihat harapan atau cinta yang pernah dia rasakan. Kegelapan telah mencengkeram hatinya begitu dalam, menggantikan semua yang indah dengan rasa sakit dan dendam.
Sang kakak seperti merasakan air dingin menyiramnya. Dia merasakan rasa bersalah kepada adiknya. “Aku ingat kau yang dulu, adik kecilku yang selalu tersenyum,” dia melanjutkan, meskipun kekuatan adiknya serta perkataan adiknya yang menyakitkan terus mendesaknya mundur. “Ingatlah ketika kita bermain di bawah pohon tua? Saat kau tertawa bahagia?”
Untuk sesaat, kilasan kenangan melintas di mata sang adik. Senyum kecil hampir muncul di wajahnya, namun segera lenyap digantikan dengan tatapan penuh kebencian. “Tidak ada yang tersisa dari masa lalu itu, Kakak! Semuanya hancur bersamaan dengan diriku!”
Di tengah kepungan energi gelap, sang kakak berhasil mendekati adiknya dan meraih tangannya. Dengan suara penuh emosi, dia berkata, "Aku tahu kau terluka, tapi kita bisa mengakhiri ini bersama. Biarkan cinta kita yang menyembuhkan."
Untuk sesaat, mata sang adik tampak bimbang, kenangan lama mulai muncul di benaknya. Namun, rasa sakit yang telah menumpuk selama ribuan tahun begitu dalam, dan dia melepaskan tangan kakaknya dengan keras. "Kau tidak mengerti. Rasa sakit ini terlalu besar."
Sang adik mulai merapalkan mantra dahsyat yang akan menghancurkan segala di sekitarnya.
••Dan Sang kakak tidak punya pilihan lain selain mengambil tindakan yang menyakitkan untuk menghentikan sang adik.
Sang kakak, Dengan hati yang penuh rasa sakit, tahu bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan dan menyelamatkan adiknya adalah dengan mengakhiri kekuatan kegelapan yang menguasainya. Dengan serangan terakhir yang penuh harapan, dia berhasil melumpuhkan adiknya tanpa membunuhnya, memecahkan sumber kekuatan jahat yang ada di dalam dirinya.
Sambil memeluk adiknya yang terluka parah, sang kakak menangis dan berdoa kepada Tuhan yang ada di atas sana, agar bisa membebaskan jiwa adiknya dari kegelapan. Namun, pengaruh jahat yang mencengkeram sang adik terlalu kuat. Dengan sisa-sisa kekuatannya, sang adik menarik diri, tatapannya penuh penyesalan dan kepedihan.
••Kini sang kakak hanya bisa mendekap tubuh adiknya yang kehilangan cahaya hidup nya.
"Kakak, aku... maafkan aku..." Sang adik berbisik dengan suara lemah sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di pelukan sang kakak.
Sang kakak, dengan air mata yang mengalir deras, memeluk erat tubuh adiknya yang tak bernyawa. Dia merasa hancur karena meskipun dia telah berjuang sekuat tenaga, dia tidak berhasil menyelamatkan adiknya dari penderitaan yang telah menguasai hidupnya selama ribuan tahun.
••Dia menangis, menangis dengan keras dalam kesunyiannya dunia. Tanpa ada yang mengasihani. Dia hancur berkeping-keping bersamaan dengan hatinya. Sungguh malang hidupnya bukan?
Namun, dalam kepedihan itu, kemarahan mulai menyala di hati sang kakak. Dia menyadari bahwa dunia ini yang telah membuat adiknya menjadi seperti ini, yang telah mengubahnya menjadi monster penuh kebencian. Dengan hati yang dipenuhi dendam, dia bertekad untuk membalas dunia yang telah merenggut adiknya darinya.
••Dalam kesedihannya yang mendalam, sang kakak merasakan kegelapan perlahan merayap masuk ke dalam hatinya. Amarah, kepedihan, dan rasa kehilangan bergabung menjadi satu, membentuk kekuatan baru di dalam dirinya. Dunia yang telah merusak adiknya kini menjadi musuh yang harus ia hancurkan.
Dengan tubuh adiknya di tangannya, sang kakak turun dari benteng gelap itu, membawa tubuh adiknya untuk dimakamkan dengan layak. Namun, setelah pemakaman, dia tidak pergi. Dia kembali ke benteng, mengambil alih takhta yang ditinggalkan adiknya, dan mulai merencanakan pembalasannya.
Sang kakak, dengan kekuatan dan kemarahan yang baru ditemukan, mulai menghancurkan setiap makhluk dan kekuatan yang telah menyiksa adiknya. Dia menjadi penakluk yang ditakuti, membawa kehancuran ke seluruh penjuru dunia lain itu. Setiap tindakan kekerasannya adalah seruan untuk keadilan yang tidak pernah diterima adiknya, dan setiap kemenangan adalah pembalasan atas penderitaan yang telah dialami adiknya selama ribuan tahun.
••Dia mengobrak-abrik dunia yang dulu ia lindungi dan cintai demi membalas kan penderitaan adik tercintanya selama 3000 tahun. Dia menghancurkan segalanya. Tidak peduli apapun yang menghalangi nya.
Dunia lain itu, yang pernah dihuni oleh berbagai makhluk dan keajaiban, kini menjadi ladang kehancuran dan kesedihan. Sang kakak, dalam usahanya untuk membalas dendam, kehilangan jati dirinya dan terjebak dalam lingkaran kebencian yang sama yang pernah menjebak adiknya.
Saat dunia itu hancur, dengan api dan kehancuran di sekelilingnya, sang kakak merasa kemenangan yang hampa. Dia telah membalas dendamnya, tetapi dengan harga yang sangat mahal. Dia duduk di atas takhta yang telah menjadi saksi dari begitu banyak darah dan air mata, merasakan kehampaan yang menyelubungi hatinya.
••Pada akhirnya, pembalasan sang kakak hanya menyisakan dirinya sendiri di dalam kesunyian dan kehampaan.
Namun, tiba-tiba, segalanya menjadi gelap. Sang kakak merasa dirinya jatuh ke dalam kegelapan yang dalam dan tak berujung. Ketika dia membuka matanya, dia mendapati dirinya terbaring di tempat tidur, dengan adik perempuannya yang masih kecil tidur nyenyak di sampingnya, memeluknya erat.
••Tapi, ketika dia hendak ditelan oleh kehampaan, Untuk pertama kalinya, takdir mengasihani dirinya.
Dia terkejut dan bingung. Apa yang barusan terjadi? Apakah itu semua hanya mimpi buruk? Dia memandang wajah adiknya yang polos dan damai, dan air mata mengalir dari matanya. Dia merasakan campuran antara rasa lega dan kesedihan yang mendalam. Mimpi itu, atau apapun itu, terasa begitu nyata.
••Takdir membawa diri sang kakak kembali ke dunia asalnya, dan mempertemukan dirinya dengan adiknya yang sangat ia sayangi.
Sambil memeluk adiknya dengan lebih erat, dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan pernah membiarkan apapun yang buruk terjadi pada adiknya. Dia akan melindunginya dari segala bahaya, apapun yang terjadi.
Dalam hati yang penuh dengan cinta dan tekad, sang kakak merasa bahwa ini adalah kesempatan kedua. Dia akan memastikan bahwa mimpi buruk itu tidak pernah menjadi kenyataan. Dia akan menjaga adiknya, mencintainya, dan memastikan bahwa mereka berdua selalu bersama, dalam dunia yang aman dan penuh kasih sayang.
Tak lama kemudian, sang kakak tertidur sambil memeluk adiknya. Sedikit yang dia tau, sang adik selama itu terjaga, tidak pernah tertidur.
••Sekarang, dengan kesunyian dan kenyamanan yang akan menjadi saksi bisu dari sumpahnya, dia bersumpah akan selalu melindungi adiknya apapun yang terjadi.
Setelah melepaskan pelukannya dari sang kakak yang tertidur, sang adik dengan tenang membuka matanya, menyadari kebenaran yang dalam tentang perjalanan mereka. Dengan senyuman yang menyeringai, dia berbisik pada kakaknya yang terlelap.
"Kakak, perjalanan kita belum selesai, dan yang kau alami itu bukan mimpi, dunia itu benar-benar telah kau hancurkan."
Dengan langkah ringan, dia meninggalkan kamar menuju halaman rumah. Sang adik menatap ke arah bulan purnama yang bersinar terang dengan seringai yang terlukiskan di wajahnya.
••Namun, Sedikit yang di ketahui sang kakak, semua hal yang dialaminya...Semua penderitaan yang dia alami...
"Dunia ini juga akan hancur, sama seperti dunia yang hanya kau anggap mimpi itu."
••hanyalah permainan sang adik, yang semata-mata hanya untuk kesenangannya sendiri. ..
Sang adik tersenyum jahat sambil memikirkan rencana yang tidak masuk akal di kepalanya. Semua hal yang terjadi dalam kisah ini hanyalah Permainan licik yang sebenarnya telah lama direncanakan, bahkan jauh sebelum sang kakak menyadarinya.
••Dunia yang telah ia hancurkan, penderitaan yang telah ia rasakan, semua itu hanyalah bagian dari rencana yang lebih besar, sebuah konspirasi yang berjalan begitu halus, seperti benang halus yang ditenun dengan hati-hati olehnya.
Dan kini, dunia yang mereka tinggali tidak akan lepas dari skenario yang telah ia siapkan.
••Dan Sang kakak, yang terlelap dalam kedamaian yang semu, tidak menyadari bahwa semua masih jauh dari selesai.
"Aku tidak sabar untuk kesenangan apa yang akan ku dapatkan sekarang." Sang adik hanya terkekeh sebelum masuk kembali ke kamar kakaknya yang tertidur lelap.
••End of the prolog.
...
••Hmm?
••kalian masih di sini ya...
••Jadi apakah Kalian terkejut?
••Atau mungkin merasa tertipu?
••Tidak ada cerita yang sesederhana tampaknya, bukan?
••Kalian pikir kalian sudah melihat akhir dari kisah ini, tapi sebenarnya... akhir hanyalah awal dari bab yang baru.
••kalian mungkin berharap ada pahlawan lain yang datang.
••Bukan? Kalau begitu Apakah kalian berpikir bahwa sang kakak akan menyadari kebenaran sebelum segalanya terlambat?
••Atau mungkin... kalian, seperti sang adik, ingin melihat dunia ini hancur berantakan.
••Pffttt... Yah tidak ada yang tau apa yang akan kalian pilih, kalian bebas memilih bagaimanapun alur yang akan terjadi dalam kisah ini.
••Namun, cukup bagiku untuk menceritakan sampai di titik ini.
••Pertanyaannya sekarang, Apakah kalian akan terus mengikuti kisah ini hingga akhir, atau meninggalkannya di sini, saat misteri semakin dalam dan takdir belum sepenuhnya terungkap?
••Apakah kalian siap menghadapi kegelapan yang semakin pekat, atau akan mundur, meninggalkan kisah ini tak terselesaikan?
••Karena, ingatlah...
••Setiap pilihan memiliki konsekuensi, dan setiap konsekuensi akan mengubah alur takdir.
••Bagaimana kisah ini berlanjut, itu tergantung pada apakah kalian siap menghadapi apa yang akan datang.
••Jadi, apakah kalian akan melangkah lebih jauh? Atau berhenti di sini?
••... Keputusan ada di tangan kalian.
A/N: ini adalah kisah perjuangan seorang kakak yang mencari adiknya di dunia lain.