Pada saat itu aku dipertemukan oleh laki laki yang sangat mencintaiku dia bernama Azka, namun dia tak sempurna seperti laki laki lain dan dia sudah dewasa untuk aku yang masih umur belasan, kira kira jarak umur kita 5 tahun. Walau berbeda umur dia sangat mencintaiku, namun waktu itu aku terlalu sibuk mencari yang sempurna dan aku lupa akan ketulusan itu. Kukira ketulusan bisa didapatkan pada laki laki sempurna, ternyata tidak. Setelah aku menemukan yang sempurna aku pun meninggalkannya karena ku rasa ia tak bisa mencintaiku dengan tulus karena sifat egois nya yang tinggi dan selalu salah faham disetiap masalah, dibalik rasa egoisnya yang tinggi ternyata ia sangat peduli padaku berbeda dengan yang saat ini bersamaku namanya Ardi, dia tidak pernah memperdulikanku. Orang baru yang kutemui sempurna, dia mencintaiku namun dia juga mencintai perempuan lain bodohnya aku tetap mengejarnya berbeda dengan Azka, dia tidak gila perempuan dan dia sangat memperdulikanku walau terkadang sifat menyebalkannya keluar.Di saat itu pun aku menyesal sudah meninggalkan Azka namun penyesalan itu tak ada gunanya, Azka sudah terlanjur benci padaku karena sudah sia sia kan dia. Andai aku tak meninggalkanmu, aku pasti tidak akan seburuk ini. Maaf telah menyakitimu, aku harap kesempatan itu datang sekali lagi dan aku akan rubah semuanya aku janji.
by : Tania R.