Hari ini sekolah libur, jadi zahra memutuskan untuk pergi kerumah sahabatnya itu.
Di perjalanan menuju kerumah sena, zahra melihat seorang wanita paruh baya sedang membawa barang - barang yang amat banyak.
Zahra yang melihat hal tersebut pun ingin sekali menolong ibu itu, tetapi ia tidak tahu bagaimana cara mengatakannya. Ia takut kalau nanti ia tidak sanggup membantunya membawa barang itu ia malah akan menyusahkan ibu tersebut ( bukannya membantu malah bikin kaku).
" bagaimana ini? Apakah aku harus membantu ibunya atau tidak! Tapi ibu itu terlihat sangat kasihan sekali" batin zahra.
Tiba-tiba terlintas di benaknya akan perkataan dari seorang ustadz yang kemarin baru saja dia dengar ceramahnya di HP.
" menolong itu tidak dilihat dari harta ataupun usia, melainkan dari niat nya untuk membantu orang lain . Tidak masalah walaupun ia muda tau tua , miskin ataupun kaya ".
Dengan tekad yang kuat, zahra pun menghampiri ibu tersebut.
" buk, biar zahra bantu ya! "ucap zahra.
" ukhh, iya. Terima kasih ya nak! "
" sama - sama, buk " balas zahra.
Setelah membantu ibu tersebut zahra langsung menuju ke rumahnya sena. Di sepanjang jalan zahra tersenyum gembira, karena ia telah berhasil membantu seseorang yang memerlukan bantuan nya.
Sesampainya dirumah sena, zahra mengetuk pintu lalu mengucapkan salam.
" assalamu'alaikum, senaa! " ucap zahra.
" wa'alaikumussalam, sebentar " balas sena.
" kreakkk.. " terdengar suara pintu terbuka. Sena yang melihat sahabatnya itu datang bukan main gembira. Ia sangat senang dan langsung memeluk zahra.
" kok kamu datang? " tanya sena.
" ga papa sih, cuma lagi bosen aja dirumah!"
" ummmm, kamu bawa apa kok wangi banget " tanya sena.
" ouhh, ini tadi ada ibuk - ibuk yang ngasih martabak . Lumayan kan " balas zahra.
" bagus lah, kalau gitu yuk masuk! " ajak sena.
" okyy " seru zahra semangat.
Mereka pun masuk kedalam dan sama-sama menikmati martabak yang enak itu. Tamaaatt.