Di tengah hutan yang sunyi, di mana cahaya matahari hanya sesekali menembus dedaunan, Avery merenungkan perjalanan hidupnya. Ia sering kali merasa terjebak dalam keegoisan, mengutamakan keinginannya sendiri tanpa memikirkan dampaknya pada orang lain. Namun, di balik semua itu, ada suara kecil dalam hatinya yang mengatakan, “Wahai Avery, terimalah.”
Satu malam, saat bintang-bintang bersinar terang di langit, Avery berdiri di tepi jurang, merenungi pilihan yang telah diambilnya. Ia ingat saat memutuskan untuk mengejar impian tanpa mempertimbangkan perasaan sahabat-sahabatnya yang selalu mendukungnya. “Apakah semua ini layak?” pikirnya. “Adakah jalan lain yang lebih baik?”
Sementara itu, dalam perjalanan mencari jati diri, Avery bertemu dengan seorang wanita tua yang bijak. Dengan mata penuh pengalaman, wanita itu berkata, “Keegoisanmu bisa menjadi nabimu sendiri, jika kau mengizinkannya. Tapi ingat, ada jalan yang lebih mulia: berbagi dan saling mendukung.”
Kata-kata itu menembus hati Avery. Ia menyadari bahwa keegoisan yang sering kali dianggapnya sebagai kekuatan, sebenarnya bisa menjadi penghalang. Untuk pertama kalinya, ia merasa ada beban yang terangkat dari bahunya. “Aku tidak perlu berjalan sendirian,” gumamnya, “aku bisa membawa mereka yang kucintai bersamaku.”
Dengan tekad baru, Avery kembali ke desanya dan meminta maaf kepada sahabat-sahabatnya. Ia mulai mengajak mereka dalam perjalanan hidupnya, saling mendukung dan berbagi impian. Keegoisan yang dulu menguasainya kini bertransformasi menjadi semangat untuk berkolaborasi.
Dari saat itu, Avery menemukan arti sejati dari kebahagiaan. Ia bukan hanya nabinya sendiri, tetapi juga bagian dari kisah orang-orang yang dicintainya. Bersama, mereka menciptakan kenangan dan mencapai impian, menjadikan keegoisan yang pernah menghalangi sebagai pelajaran berharga dalam hidupnya.
Dalam perjalanan itu, Avery belajar untuk menerima diri dan membangun hubungan yang lebih bermakna. Ia mengerti bahwa ketika kita melepaskan keegoisan, kita bisa menemukan kekuatan yang lebih besar—kekuatan untuk mencintai dan dicintai.