Dulu, aku pernah melantunkan do'a do'a terbaik hanya untukmu.
Menuliskan puisi-puisi cinta, memandangmu dari jauh, hingga mengkhawatirkanmu saat hatimu terluka.
tapi, tak pernah sekalipun kamu menganggapku ada dalam warna duniamu.
Hingga aku memilih ikhlas.
Saat itu, aku sangat terluka mendengar ceritamu tentang dia, cinta barumu.
Kamu bahagia, tapi bukan aku pusat bahagiamu itu.
Kamu tertawa, tapi tawamu juga masih bukan tentang aku.
Terkadang, aku berpikir. Apakah wanita sepertiku layak untuk cinta?
Kamu tahu,
Aku menangis! Mengadu pada Tuhanku di sepertiga malam ku tentang sakitnya hatiku ini!
Sakit ...
Tapi, aku tidak tahu lagi harus bercerita kepada siapa.
Orang tua?!
Apakah pantas, aku bercerita kepada mereka tentang cinta rahasia anak yang dibesarkannya dengan penuh kasih sayang.
Apakah pantas aku bercerita tentang cinta tapi tidak membalas cinta dari mereka. Hah! Apakah pantas?! Ayo katakan padaku. Aku butuh jawaban.
Terkadang. Aku memiliki khayalan bahwa dia mencintaiku.
Haha. Lucu, bukan?
Hah ...
Kata orang, cinta baru bisa menghapus cinta lama. Bohong. Ya, bohong.
Tapi, cinta baru adalah hidupmu yang sekarang. Kamu harus menikmatinya. Siapa tahu, cinta barumu dapat lebih luar biasa dari pada cinta rahasia mu.
*******
Sebatas cerpen. Cerita pendek, yang benar-benar pendek 😂🤭