Tap
Tap
Tap
"Hah... Hah... Hah... Aku harus kemana, aku takut mereka semakin mendekat" naira terus berlari tanpa menoleh ke belakang. Ia takut, jika tertakap oleh seorang misterius yang menginginkan nyawa nya.
"Lebih baik, aku masuk ke dalam rumah kosong ini. Semoga dia tidak menemukan ku. Ya tuhan selamat kan hamba, ayah ibu, kakak.. tolong Naira, Naira takut, Naira tidak ingin di habisi oleh orang itu."gumam nya pelan sambil menangis terisak. Ia benar benar takut dan tidak tau harus berlari kemana lagi.
Diluar, seorang yang mengejar Naira sudah berada di depan rumah kosong itu. Ia terus mencari keluar, namun.. saat hendak melangkah, ia mendengar suara seperti orang menangis namun tertahan. Orang itu pun masuk dengan pelan kedalam rumah misterius itu.
Dengan langkah demi langkah, dan akhir nya Naira yang ia cari pun ketemu dan lalu orng itu pun menarik rambut Naira dengan kuat. Hingga Naira teriak kesakitan, Naira di paksa keluar dari tempat persembunyiannya. Dan menyeret nya ke ruang tengah di rumah kosong itu.
Dengan suara yang kencang berbarengan dengan gemuruh nya petir. Tempat nan jauh dari pemukiman, Naira tak berdaya. Baju dan celana nya di robek paksa, ia di gauli hingga lemas. Ternyata orang itu tidak sendirian, ia membawa kedua teman nya untuk berpesta dengan tubuh polos Naira.
Siapapun itu, Tidaka akan mendengar suara teriakan Naira. Karna jauh dari pemukiman. Orang orang tidak akan mendengar dengan suara ketiga pria bejat yang sudah tega menggauli Naira.
Tidak sampai di situ, Naira pun di habisi oleh ketiga pria itu dan meninggalkan tubuh nya yang dingin di rumah kosong. Malang nasib Naira, ia hanya ingin pulang dan berkumpul dengan keluarga nya. Namun, ia malah di perkosa dan di bunuh oleh manusia tak unya hati itu.
Keesokan harinya, sang kakak yang bernama Niko. Sedang mencari keberadaan adik nya yang menghilang, sedangkan ayah nya menenangkan si ibu karna panik anak gadis nya tiba tiba menghilang.
"Terkahir, korban berada dimana pak Niko" tanya polisi itu.
"Ia sedang di jalan pulang, saat saya menelpon. Dan terakhir kami melakukan panggilan pukul 9 malam pak. Dia bilang, kalo dia berada di ruko. Dan akan sampai di rumah sebentar lagi." Jawab Niko.
"Ruko itu tempat ia bekerja atau hanya singgah pak" tanya nya lagi
"Ia hanya singgah untuk membeli makanan untuk kami, namun saat kami tunggu hingga pagi dia tiba tiba menghilang dan nomor hp nya tidak aktif. Terakhir hanya pesan pak, iya pesan terakhir dia (minta tolong, dia ada di rumah kosong). Apa bapak tau depan ruko itu hutan yang jarang di jamah orang. Apa mungkin adik saya di sana pak" jawab Niko.
Pak polisi yang sedang mengetik laporan Niko, ia seketika menghentikan aktivitas nya. Dan lalu menelpon rekan nya untuk bergerak cepat menuju hutan itu dan lalu mencari rumah kosong di sana. Niko pun ikut dan mereka pun melakukan pencarian.
Sesampainya di hutan, semua orang menyebar. Polisi pun mengikut sertakan tim sara untuk mencari Naira, mereka berkeliling hingga keseluruhan hutan. Dan mencari dimana rumah kosong itu. Niko dengan kedua orangtua nya berdoa dengan keselamatan Naira. Semoga Naira masih hidup dan baik baik saja, walaupun ada sedikit lecet.
Namun terdengar teriakkan salah satu tim SAR, mereka menemukan naira yang tergeletak tak bernyawa. Niko dan kedua orangtuanya beserta kepolisian pun menuju ke arah sumber suara. Namun, saat akan masuk. Sorang tim SAR menghadang Denga ekspresi wajah yang menyesal.
"P..pak anda seperti nya harus melihat ini dan ikhlaskan kepergian nya." Ucapan tim SAR itu membuat Niko mengerenyitkan dahi nya. Ia heran, dan lalu memaksa masuk kedalam. Namun, begitu ia masuk betapa sakit dan menyesal nya Niko. Melihat adik perempuannya yang begitu mengenaskan. Naira di tutupi dengan kain yang di bawa oleh tim SAR, dibuka oleh Niko. Dan terdengar lah jerit pilu seorang ibu, ia tidak terima dengan kenyataan ini.
Anak perempuan yang ia rawat sedari bayi hingga dewasa, di bunuh orang dengan keadaan yang mengenaskan. Sakit, itu yang ia rasakan. Dengan ayah, ia ia pun sama. Ingin membalas kan atas kematian anak nya, namun apalah daya ayah nya. Ia sudah tua dan tak sanggup lagi memegang senjata.
Lalu Naira di masukan ke kantong jenazah dan di bawa untuk di autopsi oleh tim dokter forensik.
Setelah beberapa jam, surat hasil autopsi itu keluar. Membacakan hasil nya, dan Niko tercengang dengan hasil itu.
Dia sangat marah dan dendam, adik nya diperkosa oleh 3 pria dan di bunuh lalu di tinggalkan begitu saja. Namun, ketiga pria itu meninggalkan jejak. Yaitu, jejak sperma dan dari tim kepolisian yang saat itu di tinggal di rumah kosong itu. Mencari bukti atas kematian Naira, dan polisi menemukan bukti itu. Sebuah dompet tertinggal di atas kayu, dia melihat nama tertera di KTP itu.
"Nama nya Bowo Susilo. Apa anda kenal pak.?" Tanya polisi itu.
"Iya pak, sangat kenal. Ia adalah anak buahku." Ucap Niko sambil menitikkan air matanya.
"Baiklah kami akan menuju kerumah nya dan lalu mencari kedua teman nya. Tenang saja pak Niko, saya akan membantu ada untuk keadilan mendiang adik anda." Ucap polisi tersebut sambil menepuk pundak nya.
"Iya pak terimakasih" lalu Niko pun pamit undur diri. Ia berfikir, jika polisi bertindak esok hari. Maka tersangka nya akan kabur. Daripada menunggu Niko memutuskan akan menangkap dan menghabisi para pelaku itu.
Malam hari nya, Niko beraksi untuk melakukan penangkapan itu. Pertama kali dia akan mendatangi rumah Bowo, anak buah nya di pabrik.
Sesampainya di rumah Bowo, yang sudah gelap gulita. Niko mencoba mencari celah untuk masuk ke dalam rumah itu, setelah mencari cela. Niko akhir nya dapat membuka pintu itu, lewat lobang agak besar. Lalu ia pun masuk kedalam dan mencari kamar si Bowo, setelah mendapatkan apa yang i cari. Niko pun gegas membekap Bowo hingga Bowo pingsan.
Setelah beberapa menit, Bowo sadar dengan keadaan tangan dan kaki di ikat. Niko dengan wajah bengis nya, meninju muka Bowo hingga menoleh ke samping.
Nikonun mengintrogasi Bowo, SIAA teman nya yang sudah memperkosa adik nya itu. Awal nya si Bowo tidak mau jujur, dengan segala ancaman Niko. Akhir nya Bowo jujur, mereka adalah Subroto dan Dimas. Bowo memberitahukan kepada Niko bahwa Kedua teman Bowo sedang berada di tempat hiburan.
Lalu tanpa babibu Niko pun menusuk perut Bowo berkali kali hingga Bowo tewas dan setelah puas menghabisi Bowo. Niko pun gegas mencari kedua manusia bejat itu di tempat hiburan.
Dengan menggunakan sepeda motor nya, Niko melajukan dengan kecepatan penuh agar cepat sampai di sana. Sesampai nya, Niko pun memarkirkan motor nya di balik pohon dekat tempat hiburan itu.
Niko pun turun dan gegas masuk kedalam. Di dalam dia melihat Dimas yang membawa perempuan hiburan itu kedalam kamar sedangkan Subroto tidak terlihat batang hidung nya.
Niko lalu mengikuti Dimas dan wanita itu. Sesampai nya di kamar itu, Dimas masuk terlebih dahulu. Sedangkan wanita itu, sudah Niko hadang dan menyuruhnya untuk pergi dari kamar itu.
"Pergilah, aku beri kau uang. Dan tutup mulut mu jangan bongkar rahasia kita." Ucap Niko dengan penuh penekanan. Wanita itu hanya menjawab dengan anggukan kepala dan berlalu dari hadapan Niko.
Lalu Niko segera masuk dan menutup pintu kamar itu, lalu Niko menghampiri Dimas yang membelakangi Niko. Dimas tidak tau kalo yang di belakang nya adalah Niko. Saat ia menoleh ke belakang, betapa terkejutnya Dimas saat melihat Niko yang membawa pisau yang sudah di penuhi oleh darah.
Dimas yang sudah kepalang takut, ia memohon maaf pada Niko. Ia berkata, kalo Dimas hanya mengikuti perintah Subroto. Untuk menakuti Naira dan memperkosa nya, masalah membunuh Naira itu juga perintah Subroto agar Naira tidak mengadu dan melaporkan nya kepolisi.
Namun, Niko tidak menggubris kata maaf Dimas. Ia tetap akan membalaskan kematian adiknya, lalu Niko pun melesat kehadapan Dimas dan menusuk pisau itu tepat di leher Dimas.
Dimas bagaikan ayam yang sedang di sembelih, ia kelojotan dan akhir nya menghembuskan nafas terakhirnya di kamar itu.
Niko pun keluar dengan melepaskan pakaian yang penuh dengan darah. Dia mencari Subroto di luar sana, Niko yang sudah berada di luar melirik kanan kiri mencari Subroto. Namun, nasib baik tidak berpihak pada Niko. Subroto sudah menghilang entah kemana. Lalu Niko pun pulang dengan rasa yang belum puas untuk membalaskan dendam atas kematian adiknya.
Keesokan harinya, kedua orangtua Niko di buat heboh dengan berita kematian Bowo dan Dimas dengan mengenaskan. Niko yang sudah mendengar berita itu hanya tersenyum puas. Tinggal 1 lagi si Subroto, gegas Niko un keluar tanpa berpamitan pada kedua orangtuanya.
Di tempat lain, Subroto yang ketakutan akan berita tentang kematian kedua teman nya yang begitu mengenaskan. sepertinya Subroto tau siapa yang sudah membunuh Dimas dan Bowo.
Ia ingin keluar, namun takut dengan Niko. Lalu ia pun mengurungkan niat nya untuk keluar yang hanya sekedar membeli rokok. Namun... Siapa sangka, ada anak kecil yang lewat Depan rumah nya itu. Ia menyuruh anaakk kecil itu untuk membelikan rokok. Anak kecil itu menurut karna ia akan di beri upah oleh Subroto. Lalu anak kecil itu pun gegas ke warung untuk membeli sebungkus rokok. Setelah itu, anak kecil itu pun kembali ke rumah Subroto dengan membawa sebungkus rokok. Namun, saat di perjalanan akan kerumah Subroto ia di hadang oleh Niko. Niko akan memberikan anakk kecil itu uang banyak jika ia mau menuruti perintahnya
Anak kecil itu tampak berfikir, dan lalu ia pun menganggukkan kepala nya yang bertanda ia mau. Lalu nomor menyuruh anak kecil itu membawa rokok yang sudah ia beri racun. Rokok yang dinoegang anak kecil itu ia ambil dan menukar rokok yang beracun. Dan setelah itu anak kecil tersebut berlalu dari hadapan Niko.
Sesampai di rumah Subroto, naik kecil itu pun memberi sebungkus rokok dan ia un ulang ke rumah nya dengan membawa uang dari Niko dan Subroto.
Lalu subroto pun masuk kedalam rumah dan menguncinya. Ia mengeluarkan sebarang rokok dan menghidupkan nya, lalu menghisap dan menghembuskan asap rokok itu.
Setelah 1 batang habis, ia merasakan ada yang aneh pada nya. Panas dingin, mual dan kepala pusing.
Subroto pun terjatuh dari kursi nya ,karna reaksi racun itu telah menyebar keseluruh tubuh nya.
Samat samar Subroto melihat Niko masuk dan duduk di hadapan nya.
"Terimalah kematian mu Broto, ini adalah akibat kamu yang sudah memperkosa adikku dan membunuh nya. Kau tau, kami sedang menunggu kepulangan nya. Ia merindukan kamu dan ingin cepat cepat pulang, dengan membawa oleh oleh untuk kedua orang tua kami. Namun, kau dengan kedua teman mu telah memperkosa dan membunuh adikku. Apa salah ku hah... Apa...!!!"
"Tidakkah kalian kasihan dengan adikku yang ketakutan, kedinginan di sana. Ia menangis meminta ampun dan bahkan memohon, namun kalian tetap memaksa nya untuk melayani nafsu bejat kalian..!!!" Teriak Niko dengan amarah yang memuncak.
"Dengar Niko, aku begini karna mau. Jika saja kau mau mengalah dengan posisi itu, aku tidak akan sampai... Aargghhh... Tidak akan... Sam..mpai membunuh adikmu dan memperkosa nya.? Ucap Broto dengan suara dan nafas tersedat sedat.
"Hanya karna posisi itu, kalia tega melakukan itu pada adikku. Sungguh kalian manusi laknat..!!!" Lalu Niko pun membiarkan tubuh Broto kejang kejang ia menghiraukan suara parau meminta tolong pada nya.
Semakin jauh Niko berjalan, semakin menghilang suara Broto. Yang berarti Broto telah tewas dengan racun itu.
Kini puas lah Niko yang sudah membalaskan dendam atas kematian Naira. Kepolisian yang sudah mengetahui atas kematian Broto pun, gegas ke TKP.
Salah satu di antara polisinitu, menghampiri Niko yang sedang duduk di atas motor nya. Dia sudah tau, jika di balik kematian ke tiga tersangka itu. Ada sangkut paut nya dengan Niko.
"Aku tau kamu yang melakukan itu.. aku akan merahasiakan ini dari kepolisian. Aku akan memaklumi mu.. pulanglah,.." ucap polisi itu dan lali pergi meninggalkan Niko.
Niko pun pulang sesuk perintah polisi itu, ia menghidupkan motor nya dan lalu melakukan dengan kecepatan penuh.
Ya.. begitulah akhir dari cerita niko, nyawa di balas dengan nyawa, siapapun mereka akan Niko habisi jika itu menyangkut tentang keluarga nya.
Dan teman baik kadang tidak sepenuh nya teman baik, ia akan berbuat jahat jika melihat teman nya yang lebih sukses dari dia.
Dan teman baik, dia tidak akan berani menyentuh keluarga teman nya . Ia akan segan dan menghormatinya.
Jangan karna jabatan semata, kau sampai membunuh seorang yang tidak bersalah.
Tamant