#Asmara
Saat itu Peony masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar, saat dia berkenalan dengan putra seorang kenalan mamanya.
Perkenalan itu terjadi di rumah Tante laki laki tersebut. Clay , nama laki laki yang adalah putra dari kenalan mamanya Peony. Dia pemuda yang duduk di bangku SMA kelas sebelas.
Sejak pertemuan itu clay selalu suka bermain di rumah Tantenya karena dia tahu Peony suka diajak mampir Oleh mamanya jika habis belanja dari pasar dekat rumah Tante Clay.
" Te apa Tante Siya sudah datang?"
" hei tumben nanya teman Tante ada apa ini? Ah jangan jangan kau suka sama anak Tante Siya ya?"
Wajah pemuda itu memerah sejenak.
" Wah kebetulan sekali kalian memang akan Tante jodohkan dah. Tapi dia beda jauh Lo usianya sama kamu Clay. "
" Iya sih Tante tapi clay suka dia imut cantik dan manis.Boleh ya dia aku pacari Tante?"
" Oke akan tente bantu dah pasti kenalan Tante itu setuju juga. Sebab dia teman baik Tante. Kami seperti saudara. Tante aja panggil Tante Siya itu kakak pertama. Sebab memang seperti kakak buat Tante juga. Nanti kalo ketemu Tante kabari kamu ya clay."
" Terima kasih tante. "
Siang itu pucuk di cinta ulam pun tiba. Peony dan mamanya datang. Clay sangat berbunga bunga hatinya.
" Eh kak ayo makan siang sama sama yuk kebetulan lauk lauk aku sudah matang nih kak Siya."
" Wah kebetulan kami dah lapar nih"
" Peony sini duduk dekat kak Clay ya. Sana makan sama kak Clay. Di sini sempit ya?" Ucap Tante Asya Tante Clay pada Peony imut.
Peony hanya mengangguk anggukkan kepalanya malu malu.
Clay pun langsung duduk di sebelah Peony.
" Peony boleh kakak panggil kamu dik?"
" Iya. " Jawab Peony malu malu. Apalagi berhadapan dengan seorang pemuda yang sangat tampan di mata Peony kecil.
" Dik mau lauk apa ini kakak ambilkan ya?"
Lagi lagi Peony yang pemalu pun mengangguk sama pipinya sudah bersemu merah seperti tomat.
Clay pun tersenyum dan semakin gemas melihat gadis mungil dan cantik yang merona merah seperti tomat itu.
Saat para orang tua tak melihat Clay buru buru mencium pipi kanan Peony.
Peony pun terkejut dan semakin malu.
" Kamu cantik sekali dik. " Ucap Clay sambil mengulas senyum manisnya. Menambah ketampanan pemuda itu.
Sejak kejadian itu kedekatan Peony dan Clay pun semakin membuat Tante Asya dan Mama Siya pun bahagia.
" Kak Siya putri bungsu mu itu cantik sekali kak. Kalo misalnya boleh kita jodohkan keduanya yuk kak. Clay itu keponakan aku yang baik dan setia serta dia juga tidak pelit Lo. Kalo aku lihat lihat clay itu suka sama putrimu Lo kak Siya."
" Ah biar mereka saja yang putuskan. Aku tidak mau jodoh jodohkan anak aku. Kasian"
" Asal Peony suka kau setuju kan kak Siya?"
" Ya kalo Peony suka ya aku setuju toh semua juga buat kebahagiaan mereka kan?"
" Baiklah aku akan suruh Clay menangkan hati anak kamu kak Siya"
Keduanya pun tertawa.
SEPULUH TAHUN KEMUDIAN...
" Peony aku datang. Aku sudah lulus dan aku sudah jadi kontraktor Lo. Jadi aku sudah bisa kerja sendiri. "
" Wah kak Clay hebat. Selamat ya kak"
" Kamu bagaimana dik. Apakah kamu sudah kerja sekarang?"
" Iya kak aku sudah kerja."
" Dimana tempat kerjanya aku jemput ya dik?"
" Tidak usah kak . Kakak pasti capek baru datang. Tunggu saja di depan rumah aku kak. Kita ngobrol bentar ya. Besok saja kalo kak Clay sudah tidak capek lagi kita ketemuan lagi."
" Baiklah aku tunggu kau pulang kerja ya?"
" Siap kakak"
Malam itu seperti yang disepakati di telpon tadi. Clay menunggu Peony di warung depan rumah Peony. Terlihat Peony dengan seragam kerjanya baru pulang pukul sepuluh malam karena toserba tempat Peony kerja memang tutup pukul setengah sepuluh malam.
" Kak Clay kau tak capek tunggu di luar? Kok tidak masuk saja toh?"
" Sudah kak Clay hanya ingin melihat wajah cantikmu ini saja. Dan dik kakak mau ngomong serius sama kamu. Kakak mau menanyakan kembali apa yang kakak tanyakan dulu sama kamu waktu kamu masih kelas lima sekolah dasar dulu. Apa kamu mau jadi kekasih dan calon istriku?"
Peony terkejut karena tiba tiba dia ditanya seperti itu di warung depan rumahnya. Melihat kediaman Peony Clay merasa bersalah.
" Maaf seharusnya aku buat acara romantis untuk melamar mu ya? Tapi sungguh maafkan kakak karena waktu kakak susah mepet sekali. Kakak besok tiba tiba ada proyek di Bali dik. Jadi kakak hanya mau pastikan apa yang kakak tunggu selama bertahun tahun ini."
" Kak Clay. Besok mau ke Bali? Ada proyek di Bali?"
" Iya dik. Dari Bali kakak langsung ke Jakarta. Jadi tolong berikan Jawaban mu sekarang dik? Kakak kangen kamu"
Peony jadi bimbang. Dia jadi syok mendengar kabar itu. Hatinya kini jadi bimbang dan ada rasa yang tak nyaman.
Sesungguhnya Peony masih ingin main dan nge date sama Clay. Tapi saat dia tahu laki laki tampan yang selama ini tersimpan dalam hatinya mulai kelas lima sekolah dasar itu sibuk. Maka Peony pun jadi mengurungkan niatnya untuk mengajak sang doi main dan nge date.
" Kak Clay jam berapa kakak berangkat besok?"
" Kakak berangkat malam ini dik. Besok kakak harus segera tiba di tempat kerja kakak. Karena proyek ini proyek besar dengan orang luar negeri. Jadi harus tepat waktu jika bertemu besok dik."
Peony menghela napas panjang... Dan menatap wajah tampan di hadapannya itu.
" Baiklah kak. Peony bersedia. Tapi setelah kakak selesai di jakarta nanti kakak cepat pulang ya?"
" Hmmm kamu juga kangen sama kakak ya dik?"
Mata indah Peony pun menatap dalam wajah pemuda gagah dan tampan itu.
" Iya kakak . Peony juga kangen sama kakak"
Clay memeluk Peony erat. Dan mengecup kening Peony lama. Kemudian menatap lekat wajah cantik dan imut di hadapannya itu.
" Setelah kerja kakak selesai di jakarta kakak akan cepat pulang dan kakak akan menikahi kamu dik. Jadi tolong tunggu kakak sebentar lagi ya?"
" Baiklah kak Clay. Hati hati di jalan ya kak."
" Iya. Kakak pulang ya kakak mau siap siap dulu nanti boss kakak mau jemput jam sebelas malam sebentar lagi. "
" Iya kak. Hati hati ya kak?"
Clay kembali memeluk erat tubuh Peony seakan tidak ingin dia lepaskan lagi. Tapi panggilan kerjanya susah menunggu jadi dengan terpaksa Clay pun pulang dan meninggalkan Peony.
Peony menatap Clay yang semakin jauh dari pandangan matanya.
" Aku cinta kamu sejak kau cium pipi kanan aku dulu kak Clay. Jadi cepatlah datang dan bawa aku selalu bersama kamu. Semoga kau semakin sukses kakak." Doa Peony dalam hatinya.
ENAM BULAN KEMUDIAN....
Sore itu Peony mendengar jika Clay sudah berhasil mengerjakan proyek besarnya di jakarta dan akan pulang kembali ke kota asalnya dan meminang Peony.
Alangkah bahagianya Peony mendengar besok sang kekasih hatinya akan pulang. Jika tidak bisa besok maka seminggu lagi Clay pasti pulang untuk menepati janjinya.
Tapi tiga hari setelah kabar bahagia itu...
" Peony... Peony... Kau sudah dengar jika keponakan Tante Asya kecelakaan di tempat kerja dan meninggal kah?"
" Apaaa? Keponakan Tante Asya yang mana? Kan keponakan Tante Asya ada lima?" Tanya Peony pada Adlan kakak iparnya.
" Itu yang kerja di Jakarta yang jadi insinyur atau kontraktor itu loh!"
" Hah apaaa? Kak Clay meninggal?"
Peony langsung syok dan kepala Peony langsung berdenyut dan sakit. Tiba tiba mata Peony berkunang-kunang dan dia pun pingsan.
Tiga jam setelah pingsan...
" Tidak. Tidak mungkin... Tidak mungkin... Kak Clay... Kak Clay kenapa kakak ingkar janji kenapa kakak tinggalkan Peony... Kak Clay... Kak Clay..." Teriak histeris Peony dari kamarnya. Air matanya sudah membasahi pipi dan kerah bajunya. Tangisan itu tidak reda reda. Membuat kakak Peony panik.
" Dik sudah ya. Ikhlaskan ya dik. Ikhlas"
Malam yang dingin itu jenazah Clay di bawa ambulance untuk diantarkan dari Jakarta langsung ke kota asalnya. Semua keluarga dan saudara saudaranya sudah berkumpul di rumah duka.
Peony masih sangat syok dan dia pingsan berulang kali. Hingga akhirnya keesokan harinya baru Peony bisa datang ke rumah duka.
Di rumah duka , Peony hanya bisa diam dan menatap peti mati yang ada di tengah ruangan duka itu. Matanya sembab membuat semua orang yang melihatnya tanu betapa hancurnya hati Peony...
Saat hari pemakaman tiba. Peony masih berdiri di dekat peti mati itu sambil menatap foto sang kekasih hatinya yang telah pergi untuk selamanya. Hatinya seakan ikut tenggelam di dalam peti mati itu.
Hingga tiba di tanah makam Clay, Peony bersimpuh di atas tanah merah itu. Hatinya seakan ikut terkubur dalam makam sang kekasihnya. Air matanya tidak bisa berhenti mengalir...
" Kak Clay kau bawa cintaku sampai ke surga. Kau akhirnya benar benar setia pada ku kak. Karena kau hanya milikku"
Hati Peony sungguh telah terkubur juga dalam makam sang kekasih hatinya.
" Kau bawa cinta ku ke surga kakak. Silakan kau bawa utuh cintaku ini hanya untuk kak Clay seorang..."
Sejak peristiwa itu. Peony menjadi lebih diam dan mencoba untuk selalu ikhlas. Walaupun tak mudah. Salam kediaman dirinya Peony masih menyimpan dan mengenang kisah kisah indahnya bersama Clay.
Clay pemuda supel nan tampan. Gagah dan tangguh itu paling suka memelihara merpati. Banyak burung merpati milik Clay dulu yang selalu di bawanya saat bermain di lapangan. Peony tahu hobby Clay itu. Sehingga seringkali saat dia diajak main di rumah Tante Asya , Clay mengajak Peony untuk bermain dengan merpati milik Clay. Peony paling suka merpati yang berbulu putih dan Clay pun memberikan merpati putih itu pada Peony dulu.
Kini sepasang merpati putih itu juga sudah mati karena usia yang sudah lama. Demikian juga Clay pemiliknya dia pun sudah berpulang ke surga mulia....
" Kak Clay semua janjimu dan cintamu sejak dulu tetap akan aku simpan selamanya dalam hatiku... I Love You Clay... My soul. My love. And my life."
( Mengenang kepergianmu... Dan cintamu yang belum kau selesaikan untuk ku... In memoriam 1997)💝💓💘