Gulzar merupakan pemuda yang hidupnya sangat menderita, orang tuanya meninggal akibat bencana gempa bumi. Setelah itu mata kiri dari gulzar mengalami kebutaan, untungnya ada orang baik yang membiayai menyembuhkan kebutaan nya namun setelah itu pria itu menghilang.
Gulzar selama sekolah dia selalu di bully, setiap pulang setidaknya tubuhnya pasti akan memar dengan luka, namun tidak ada orang yang menyambutnya dan merawatnya.
Dia sangat kesepian…
Setelah lulus sma dia pun masuk Universitas Gajah Mada mengambil jurusan computer. Dia memiliki bakat di bidang ini namun saat mencari pekerjaan tampangnya yang sangat culun membuat dirinya susah mendapatkan pekerjaan.
Apalagi para pembully yang dulu membully dirinya sekarang malah sukses, sementara gulzar masih belom mendapatkan pekerjaan.
Untungnya dia memiliki pacar yang selalu mendukung dirinya, dia sangat cantik dan baik.
Tapi suatu hari gulzar pergi ke kafe dimana biasanya pacarnya berada. Saat dia akan mengejutkan pacarnya dia melihat pacarnya Bersama dengan lelaki lain, pacarnya bersender di Pundak lelaki tersebut. Selama ini gulzar tau kalau pacarnya adalah anak Tunggal, dia tak memiliki abang apalagi adek. Hati gulzar sangat hancur, dia menatap pacarnya mesraan dengan cowok lain selama 5 menit.
Saat pacarnya melihat ke arah pintu gulzar reflek pergi, pacarnya pun mencoba untuk mengejar gulzar. Namun selingkuhan Wanita itu menahannya.
Gulzar lari, tidak tahu mau kemana. Tanpa disadari oleh dirinya gulzar sudah berada di pinggir kota Jakarta, dia berada di ujung dan kini di hadapannya ada laut.
Gulzar melihat semacam kebebasan di laut itu, air mata yang terus di keluarkannya saat dia berlari.
“dunia tak membutuhkan ku.” Ujar gulzar dalam hati nya dengan air mata yang terus mengalir, dia tersenyum dan mengingat orang tuanya, dia melihat bayangan orang tuanya yang berada di laut.
Perlahan dia berjalan menuju laut.
Kakinya mulai berada di ujung, saat akan melompat tiba tiba dia mendengar suara ledakan, gulzar yang ingin loncat reflek menghadap ke belakang. Dia melihat si jago merah membakar sebuah rumah mewah dan menyebar ke rumah lainnya.
Gulzar pun sadar denga napa yang baru saja ia lakukan, ia menampar dirinya sendiri. “sadar bodoh! Apa yang baru saja ku lakukan? Apa segampang itu diriku menyerah?” gulzar mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah itu. Mobil pemadam kebakaran belom tiba di Lokasi, para warga meng videokan kejadian itu. Gulzar pun mengumpulkan tekadnya.
Sejenak gulzar mengingat perkataan dari orang tuanya sebelum meninggal karna kebakaran. “Meski dunia tak membutuhkan kita. Kita bisa hidup untuk seseorang yang membutuhkan kita.”
”112! Ada kebakaran di…”
Gulzar tersenyum Jantan dan tiba tiba saja menerobos kerumunan warga.
“HEY ITU BERBAHAYA!” para warga terkejut melihat gulzar yang berlari dan tiba tiba saja membuka paksa pintu yang tak terkunci.
Para warga berusaha untuk menghentikan gulzar tapi gulzar terlanjur masuk ke dalam, warga Kembali menelpon pemadam kebakaran dan memberitahu kalua ada orang yang tiba tiba masuk ke dalam kobakaran api.
Pemadam kebakaran mulai bergerak dengan cepat.
Sementara gulzar dia sudah berada di dalam rumah tersebut, asap oksigen yang mengandung racun berbahaya membuat dirinya sesak nafas, dia sangat susah bernafas dan matanya juga tertutup. Api mulai menempel di bajunya. Dia terus menelusuri rumah sampai ke lantai dua dan mencari setidaknya satu orang yang bisa ia selamatkan. Dia melihat seorang ibu yang memeluk anaknya. Kondisi ibu itu dia tertimpa reruntuhan, ibu itu merintih kesakitan dan berharap siapapun menolong anaknya.
Gulzar datang, namun saat akan menghampiri anak itu kacamata nya terlepas yang membuat dirinya susah melihat, namun gulzar memaksa dan berusaha untuk melepaskan reruntuhan itu. Namun ibu itu tiba tiba saja menarik baju gulzar, dia meminta gulzar untuk menyelamatkan anaknya saja.
Dengan terpaksa gulzar mengambil anak yang wajahnya terbakar itu, sejenak dia teringat dengan masa lalu nya yang sama dengan anak ini. Gulzar berusaha keluar dari rumah itu namun banyaknya reruntuhan dan ruangan yang sangat berasap membuat dirinya sangat kesusahan. Namun sebuah helicopter berita sedikit menerangi ruangan yang berasap.
Berkat Cahaya dari helicopter gulzar melihat sebuah kaca, tanpa pikir Panjang gulzar berlari ke arah kaca itu sambil melindungi anak yang dia gendong, dengan tubuhnya gulzar menghancurkan dan terjun dari lantai 2. Seorang petugas damkar yang berada di bawah dia sedang menyiapkan sebuah selang, namun saat dia melihat ke atas.
“TIM PEYELAMAT AKAN MASUK BARENG SAYA! SEGERA LAKUKAN PENEKANAN!”
“YA PAK!”
Petugas damkar yang membawa selang tadi di teriaki rekannya.
“BRO HATI-HATI!"
“RIDWAN ATAS KAMU!”
“apa? Atas?” ridwan melihat ke atas dan melihat seorang pria
petugas damkar itu tertimpa gulzar yang sedang mengendong seorang anak yang dia taro di arah yang berlawanan dari tanah yang akan dia hantam dan gulzar mengorbankan punggungnya. Untung seorang damkar sedang berada di bawahnya.
Petugas damkar yang di sekitarnya terkejut. “wan? Anda tidak apa apa?”
Petugas damkar belum sadar, saat sadar dia langsung membuka matanya “APA YANG KALIAN LIHAT BODOH? TOLONG PRIA INI!”
“KAMU BERDUA! BAWA PASIEN INI SEGERA KE RUMAH SAKIT! YANG LAINNYA! MASUK KE DALAM, LAKUKAN PENYELAMATAN!”
Kondisi sangat kacau, singkat cerita api mulai padam. Petugas damkar istirahat.
“laporan untuk hasil pencarian… seluruh korban meninggal… a-aku minta maaf.”
“jangan salahkan dirimu… kamu sudah bekerja keras… kamu juga seharusnya lepas maskermu dan istirahat.”
Pada akhirnya hanya satu orang yang selamat…
Kisah heroik gulzar menjadi berita utama di banyak media nasional, namun anak itu harus mengalami buta di kedua matanya, wajah bagian kirinya juga mengalami luka bakar dan mata kiri anak itu juga buta permanen. Untungnya gulzar langsung membuka penggalangan dana dan banyak artis, orang, dan influencer yang membantu biaya pengobatan anak itu.
Kebutaan anak itu akhirnya sembuh setelah bantuan dari banyak orang dan gulzar yang membuka penggalangan dana, gulzar pun sadar kalua ternyata di dunia ini masih banyak orang baik. Gulzar yang hidupnya sengsara pun akhirnya merasa hidup Kembali. Dia telah melewati banyak hal.
Hari perban anak itu di buka, sudah 6 bulan anak itu di rawat di rumah sakit dan anak itu tak pernah mengucapkan sepatah kata pun.
Saat perban di buka dokter bertanya tentang nama anak itu.
“kamun ingat nama mu?” dokter
“namaku? kamu siapa?” anak itu kebingungan
Seluruh orang terkejut, anak itu pun di pastikan mengalami amnesia. Dokter memberikan foto orang tuanya tapi anak itu tak ingat sama sekali. Nama anak itu adalah Adam, namun anak itu benar benar tak mengetahui nama nya sendiri.
Dokter pun menjelaskan kalau abang yang dari tadi berada di sampingnya telah menolongnya. Namun anak itu benar benar telah melupakan segalanya, di tambah cctv rumah itu juga hancur total akibat kebakaran dan penyebab kebakaran yang menewaskan hamper satu keluarga itu belum di ketahui sampai sekarang.
Setelah anak itu sudah boleh pulang, gulzar memutuskan untuk mengadopsi anak itu. Semua dokumen sudah di urusnya.
Gulzar memberi nama anak itu sesuai dengan nama lama anak itu yaitu adam Ramadhan dan dia masih berumur 5 tahun.
Singkat cerita berita kebakaran pun sudah tak di bahas lagi.
17 tahun kemudian…
“lulusan terbaik Universitas Indonesia dengan ipk sempurna, Adam Gulzar Ramadhan jurusan kedokteran…”
Semua orang tepuk tangan, adam naik ke panggung.
Saat adam naik panggung, wajah gulzar tampak berlinang air mata melihat anak yang dia adopsi tumbuh dengan sangat baik berkat dirinya.
Adam di berikan waktu untuk berbicara di depan.
“sebelum saya lanjut, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada ayah saya yang terus memotivasi saya. Meski dunia tak membutuhkan kita, Kita bisa hidup untuk seseorang yang membutuhkan kita. Itulah kata kata yang diajarkan ayahku kepadaku. Dulu aku tidak tau apa apa, namun saat aku pertama kali melihat ayahku, aku merasa sebuah kehangatan yang sangat lembut dari dalam diri ayah. Ayahku cerita kalau aku dulu pernah hilang ingatan, namun berkat orang baik ayah menceritakan semuanya dari awal.”
Gulzar tak menceritakan masa lalu dari adam, media juga sudah di minta untuk tidak membahas masa lalu adam.
Gulzar telah menumbuhkan seorang anak jenius, adam turun dari panggung. Gulzar pun berdiri dari kursi nya. Adam reflek berlari ke arah gulzar dan mereka berdua berpelukan.
“ayah bangga sama kamu nak, sungguh.”
Adam menangis di pelukan ayah tirinya...