Malam hari jam 12 malam di bulan ramadhan. aku masih bermain hp di kamar yang sunyi dan sepi itu. lampu di rumahku padam karena sudah larut malam.
aku terbaring di kasur dengan memakai headset. aku melihat postingan-postingan yang menyenangkan di tiktok. tiba-tiba saat bermain hp aku mendengar samar-samar suara yang menyeramkan.
"hihihihihi~" [suara kuntilanak]
aku melepas satu headset sebelah kananku karena ingin memastikan yang aku dengar, tapi suara itu tidak terdengar. aku melanjutkan untuk bermain hp lagi. namun saat aku sedang asik dengan hp ku tiba-tiba suara itu terdengar lagi.
"hihihihihi~" [suara kuntilanak]
aku langsung melepas headset ku dan menaruh hp ku, dengan cepat aku langsung menutup tubuh ku dengan selimut. aku sangat takut di dalam selimut, seperti ada seseorang yang mengawasi ku di pojok kamar ku.
aku mencoba untuk tetap tenang dan segera tidur. tapi aku tidak bisa, aku sangat takut saat itu. suara itu pun terdengar lagi, bahkan kali ini sangat jelas dan keras.
"hihihihihi~" [suara kuntilanak yang sangat jelas di telinga]
tidak berhenti disitu suara itu muncul lagi bersamaan dengan penyiaran orang meninggal di masjid. aku langsung bangun dan menyalakan lampu.
nafas ku tersengal-sengal dengan keringat di tubuhku. setelah cukup lama suara itu tidak muncul lagi. aku mematikan lampu dan tertidur.
aku terbangun lagi di jam 2 pagi karena ibuku membangunkan ku sahur. aku dan keluargaku makan bersama dengan melihat acara tv. setelah selesai semua keluarga ku tidur kembali karena adzan subuh masih lama.
aku melangkahkan kaki ku ke kamar. segera aku tertidur karena mata ku masih berat. aku tertidur sangat nyenyak. tiba-tiba saat aku membuka mata...
aku berada berdiri tengah jalan yang sepi dan gelap dengan pakaian yang aku gunakan saat tidur[piyama]. aku sangat terkejut aku takut, disana ada banyak gedung-gedung tinggi yang menyeramkan tidak ada siapapun di sana, aku sendirian.
aku berjalan maju berharap bisa menemukan jalan untuk keluar. tiba-tiba saat aku berjalan ada suara aneh di belakang ku, aku menoleh kebelakang. mata ku membulat saat melihat ada banyak makhluk aneh yang bergerombol mendekat kearah ku.
aku berlari acak. sampai pada saat kaki ku mulai lelah aku berhenti sejenak untuk mengatur nafas.
"huh~ aku lelah, bagaimana aku bisa keluar dari sini" [ucapku dengan mengatur nafas]
saat aku sedang mengatur nafas ada seorang laki-laki yang menarik ku masuk kedalam gedung. dia merik tangan ku sampai pada rooftop, laki-laki itu membawaku ke samping rooftop tanpa pinggiran itu.
aku menatap laki-laki itu. dia tinggi, badanya kekar, kulitnya sawo matang tapi wajahnya rata tidak ada mata mulut dan sebagainya. dia menyuruh ku untuk melompat ke bawah gedung yang sangat tinggi karena makhluk-makhluk itu akan menangkap kita.
"lompat" [laki-laki itu berbicara dingin tanpa ekspresi]
aku sangat takut bahkan aku berfikir jika ini adalah akhir dari kehidupanku. terjebak dalam mimpi ku sendiri. aku sangat sadar jika itu adalah mimpi. aku sempat berbicara dalam hati, untuk menenangkan hatiku.
"jika ini mimpi aku bisa mengaturnya, aku akan melompat dan mencoba untuk terbang" [ucapku dalam hati dengan menutup mata ingin melompat]
belum sempat aku melompat laki-laki itu mendorong tubuh ku hingga jatuh ke bawah. aku terkejut dan menutup mata ku erat-erat.
blam...
aku berpindah tempat. aku di bonceng laki-laki itu dengan sepeda gayuh kuno. aku tidak berada di gedung itu lagi. sekarang aku berada di tengah hutan dengan satu jalan yang terlihat. hutan itu sangat gelap. ada suara gamelan dan gong menambah suasana menjadi menyeramkan. pohon-pohon juga berbunyi nyaring terkena angin.
aku berpegangan pada pinggang laki-laki itu. aku yang penasaran akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
"kita mau kemana?" [ucap ku]
"jangan berbicara dan jangan menghadap ke belakang, ada banyak yang mengawasi kita" [lagi dan lagi laki-laki itu menjawab tanpa ekspresi dan mengayuh sepeda nya]
aku menuruti perintah laki-laki itu. aku tidak menolehkan sama sekali kepalaku. sampai pada pertengahan jalan suara gong dan gamelan itu semakin terdengar. aku berpegangan erat pada baju laki-laki itu.
sampai pada akhirnya kita sampai pada desa dengan rumah suasana zaman dahulu. ada lampu pijar dan obor di depan rumah-rumah itu. ada juga kain batik yang di biarkan terkena angin di depan rumah. rumah-rumah di sana masih terbuat dari kayu, tidak ada percayaan lampu. di desa itu sangat sepi seperti tidak terhuni.
aku turun dari sepeda itu dan berjalan maju untuk melihat desa di depan sana. ada seorang nenek-nenek bungkuk jauh di depan sana. saat aku ingin menanyakan sesuatu pada laki-laki yang berada belakang ku. tiba-tiba laki-laki itu menghilang.
aku sangat bingung aku takut karena aku sendirian. tiba-tiba saja saat aku mencari laki-laki itu ada seseorang yang menepuk bahu ku. aku terkejut dan menoleh. betapa takutnya aku saat melihat wajah nenek-nenek tadi tepat berada di depan ku. laki-laki tadi menepuk bahu ku dari belakang dan berkata.
"kembalilah~" [ucap laki-laki itu dengan menepuk bahuku]
Blam...
aku berpindah tempat lagi, tapi aku belum kembali. sekarang aku berada di rumah kayu dengan rumah laba-laba di mana-mana. rumah itu seperti sarang penghuni setan. aku berada di tengah-tengah rumah.
setelah aku datang ke sana ada banyak jenis makhluk yang mendekatiku seola ingin mengerubungi ku. aku mendudukkan diri ku meringkuk menyembunyikan kepalaku di tangan. aku merasakan semua makhluk itu mendekati ku lalu aku berteriak.
"AKU INGIN KEMBALI" [teriak ku dengan tangis yang pecah]
Blam...
aku benar-benar kembali. aku terbangun dari kamarku dan mendengar suara adzan subuh. nafas ku tersengal-sengal dengan keringat dingin di seluruh tubuhku.
aku duduk di samping kasur dan mengingat semua yang terjadi tadi. aku sangat ingat jelas perjalanan itu. sepertinya adzan subuh yang menyelamatkan ku. aku sangat bersyukur bisa kembali...
tidak sampai di situ gangguan-gangguan dari makhluk halus itu. aku sering di ganggu dengan mimpi-mimpi yang menyeramkan dan bau-bau aneh di kamarku.
aku memang baru pindah beberapa hari dirumah itu. sepertinya penghuni rumah itu ingin berkenalan dengan keluarga ku. aku juga pernah bermimpi anak kecil yang berdarah mengajak ku untuk bermain.
TAMAT
[KISAH NYATA YANG BENAR-BENAR AKU ALAMI]