"Di mana aku.? " lirih seorang gadis yang sangat cantik, ia melihat sekeliling dan menemukan dirinya berasal di sebuah batu di tepi pantai.
"Bukan kah aku di bunuh oleh paman Borena. " lirih gadis itu.
"Dan di mana ini, bagaimana dengan Kerajaan Artena. " ucap nya lagi.
Namun tiba-tiba sebuah cahaya bersinar di atas awan, cahayanya begitu menyilaukan, hingga membuat gadis itu menutup matanya.
Namun saat ia membuka matanya, ia bukan lagi berada di tepi pantai, tapi di sebuah danau yang berisi air yang sangat jernih, ia mengibaskan ekornya yang berwarna merah yang berkilau cantik.
"Apa ini, bukan kah ekor ku berwarna hijau. " aneh gadis itu.
"Berlia.lAmplera. " ucap seseorang yang membuat gadis itu mencari asal suara itu.
"Siapa." lirih gadis itu, dia adalah Berlia.
"Aku adalah dewa laut Inhera, dewa Carlos. " ucap sosok itu.
"Dewa Carlos apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku berada di sini. " ucap Berlia.
"Aku memberi kan kehidupan kedua untuk mu, setelah kamu meninggal, kehidupan di Artena menjadi kacau, itu karna ulah paman mu Borena. " jelas dewa Carlos.
"Jadi aku sudah meninggal, dan kematian ku adalah ulah dari paman ku. " ucap Berlia.
"Benar, sekarang kamu kembali lah, dan lindungi kerajaan Artena, karena kamu adalah calon Ratu yang sebenarnya. " ucap dewa Carlos.
"Tapi aku adalah putri Mahkota yang cacat. " lirih Berlia.
"Aku sudah memberikan mu penawar dari penyakit mu, setelah kamu bangun nanti, ambil lah penawar itu, di terumbuk karang Dorema. " ucap dewa Carlos.
"Baiklah dewa, aku akan kembali dan melindungi kerajaan Artena. " ucap Berlia bersungguh-sungguh.
"Baiklah." lirih dewa Carlos.
Setelah itu cahaya kembali muncul di atas langit membuat Berlia kembali memejamkan matanya, dan saat ia membuka matanya, ia kembali berada di atas batu besar di pinggir pantai.
Berlia pun kembali berenang ke laut menuju istana Artena, dan juga membeberkan kejahatan paman nya Borena.
Berlia adalah seorang putri Mahkota dari Kerajaan Artena, sebuah kerajaan laut terbesar dan terkuat, yang dulu di pimpinan oleh ayahanda Berlia, bernama Raja Pollion.
Namun karena sebuah peperangan Pollion pun tidak bisa di selamat kan, dan meninggalkan anak perempuan nya Berlia seorang diri dan Kerajaan Artena.
Selama beberapa tahun ini kerajaan di ambil alih oleh pamannya Borena, dan Berlia yang dulu adalah seorang putri Mahkota yang bergitu di hormati kaum duyung, menjadi bahan bully karena kecacatan nya.
Ekor nya yang dulu berwarna merah yang menandakan jika ia adalah putri Mahkota, dan keturunan Pollion, sekarang malah berubah menjadi hijau, entah karna apa.
Dan karena perubahan itu, Borena tiba-tiba mengeluarkan surat penahanan untuk nya, yang membuat ia harus berada di dalam penjara bawah tanah karena di anggap aib kerajaan.
Dan saat Berlia di penjara lah ia tau, ternyata paman nya Borena menginginkan tanta kerajaan Artena, dan berniat membunuh Berlia.
Rencana Borena dulu berhasil dengan memberi Berlia makanan beracun, dan membuat Berlia mati secara perlahan.
Namun akhirnya dewa Carlos memberinya kesempatan kedua untuk hidup, dan menyelamatkan istana Artena dan rakyat nya dari cengkraman Borena.
Berlia terus berenang ke dalam lautan, semakin dalam lautan, semakin gelap dan dingin suhunya, namun jika terus di temabus.
Makan di dasar lautan nya hidup lah koloni duyung, yang di sebut suku Inhera, kerajaan duyung Artena adalah yang paling kuat dan paling megah.
Istana dan rumah rakyat duyung begitu megah dan mewah, karna kerajaan Artena adalah pusat dari semua kerajaan yang tersebar di seluruh Inhera.
Berlia mengendap agar ia tidak terlihat oleh para penjaga istana, ia harus pergi ke terumbuk karang Domera, yang terletak di belakang istana Artena.
Setelah beberapa menit mengendap akhirnya Berlia berhasil menghindari para penjaga istana, setelah itu ia mendekati terumbuk karang yang ia cari.
Dan di sana ia bisa menemukan sebuah cangkang kerang yang memiliki mutiara yang paling bersinar di antara yang lain nya, dan ia pun mengambil nya.
Namun saat Berlia akan memakan mutiara itu, ia di tahan oleh prajurit kerajaan Artena, dan membawa nya masuk ke dalam istana, berlian masih memegang dengan erat obat penawar itu.
Setelah ia di seret oleh pengawal itu, Berlia di hadapkan pada Borena yang sedang duduk di singgah sana yang seharusnya menjadi tempat ayahnya.
"Bagaimana bisa kau berada di sini. " ucap Borena marah.
"Kenapa paman, apakah kamu terkejut. " ucap Berlia terkekeh.
"Apa maksud mu. " ucap Borena sinis.
"Kau berniat membunuh ku bukan. " ucap Berlia terkekeh.
"Apa." kaget Borena.
Semua penjaga dan para petinggi kerajaan terkejut mendengar ucapan berlia, sedang kan Borena ia sedikit terkejut.
"Setelah kamu memasukkan ku ke dalam penjara dan memberikan ku racun, kau membuang ku ke lembah kegelapan, namun sayang nya dewa masih membantu ku dan membuat ku hidup. " ucap Berlia.
"Kau, ucapan dia bohong, dia seorang penghianat kerajaan. " ucap Borena mengelak.
Para petinggi kerajaan pun menganggukan kepalanya bersama, kebenarannya jika berlia bukan anak Pollion masih menjadi permasalahan.
"Kalian semua buta, jika aku bukan anak dari ayahanda mana mungkin ekor ku dulu sama dengan dia. " ejek berlia.
Ia pun memakan mutiara yang dari tadi ia genggaman dengan erat, dan setelah ia memakan itu, tiba-tiba tubuhnya bersinar terang, dan ekornya ikut berubah.
Sekarang ia kembali menjadi dirinya yang dulu, ekornya kembali menjadi berwarna merah dan semua orang terkejut melihat itu.
Secara tiba-tiba dan serentak semua orang menundukkan kepalanya dan memberi hormat pada berlia, berlia pun naik ke atas tahta, dan menyingkirkan Borena dari sana.
"Aku memaafkan kalian karena telah mempercayai paman, tapi untuk paman karena kejahatan mu itu, aku menghukum mu untuk pergi ke pengasingan di lautan Irina. " ucap Berlia tegas.
Lautan Irina adalah lautan paling di takuti di dalam bangsa duyung, karena di sana para ikan predator raksasa tinggal.
Setelah hari itu berlia lah yang memimpin kerajaan Artena dan Kerajaan itu menjadi kerajaan yang aman dan damai.
Selesai.